
LILIN – Warga saat menyalakan lilin di Bundaran Timika Indah Jalan Budi Utomo-Belibis, Senin (19/8) malam.
TIMIKA,TimeX
Sebagai bentuk keprihatinan atas musibah yang menimpa sejumlah mahasiswa Papua di Pulau Jawa maka masyarakat Kabupaten Mimika menggelara ksi bakar 1000 lilin di Bundaran Timika Indah perempatan Jalan Budi Utomo-Belibis pada Senin (19/8) malam.
Bahabol King Korlap aksi bakar 1000 lilin kepada wartawan usai mengatakan malam ini semua masyarakat Papua di Timika berkumpul di sini untuk menunjukkan rasa kesedihan dan juga prihatin.
“Kita tahu kini banyak informasi yang berkembang di media, bahwa ada beberapa teman-teman kita di beberapa lokasi tersebar di seluruh Indonesia mengalami musibah. Untuk itu kami masyarakat yang berada di wilayah Timika datang di sini untuk menunjukkan rasa keprihatinan. Oleh karena itu kami akan membakar lilin dan telah berdoa bersama kepada Tuhan,” jelasnya.
Aksi bakar lilin ini ujarnya, spontanitas bersifat damai. Bukan hanya di Timika yang melakukan aksi 1000 lilin ini tetapi teman-teman di kabupaten lain juga melakukan hal yang sama.
“Jadi kami harap untuk kedepannya hal seperti ini tidak akan terjadi lagi kepada teman-teman kami yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena sebenarnya kami tidak menerima adanya kata-kata itu. Karena kata-kata itu telah menghina kami,” jelasnya.
Ia secara tegas menolak hal-hal tersebut di Timika. Sementara seorang pendukung wanita yang menolak namanya dikorannya menuturkan kejadian di Surabaya tidak boleh dibawa ke Timika.
“Kita harus mendoakannya dan tetap menjaga agar kamtibmas di Timika tetap aman dan damai,” harapnya.
Sementara AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika sangat mendukung dengan adanya tindakan masyarakat Papua yang berada di Timika.
“Kita harus mendorong agar persoalan ini segera terselesaikan dan tidak akan menimbulkan suatu persoalan yang baru. Terima kasih kepada saudara-saudara yang telah melakukan berdoa bersama dan pembakaran 1000 lilin di sini,” ujarnya.
Menurutnya hal ini menunjukkan adanya jiwa besar yang dilakukan oleh masyarakat Papua dan tetap menjaga kamtibmas di Timika agar tetap berlangsung aman dan damai. Masyarakat dapat mencerna baik setiap informasi yang kini tengah beredar di media sosial.
“Sekarang ini ada meme yang berkembang di Kabupaten Mimika bahwa ada gambar masyarakat OAP tengah bersimbah darah akibat dari aksi tersebut, maka saya pastikan bahwa itu hoax. Dan kejadian itu bukan di Timika,” jelasnya.
Perwira melati dua ini mengajak semua pihak untuk tidak menggerakan emosi publik terutama ada kaitannya dengan gambar di sini.
“Kita perlu bersyukur karena Kota Timika sejauh ini masih relatif aman dan kondusif. Dan kita harap hal ini dapat berjalan seterusnya,” harapnya.
Selama aksi bakar 1000 lilin ini dikawal ratusan persoinil aparat TNI-Polri. (aro)