TIMIKA,TimeX
Ribuan umat Katolik di wilayah Paroki Katedral Tiga Raja Keuskupan Timika merayakan misa malam Paskah, Sabtu (20/4). Perayaan kebangkitan Yesus Kristus dimpimpin oleh RD Amandus Rahadat Pastor Paroki Katedral Tiga Raja didampingi RP Igo Welerubun MSC dimulai pukul 18.00 WIT.

MALAM PASKAH – Ritual penyalaan lilin Paskah pada perayaan malam paskah di Gereja Katedral Tiga Raja, Sabtu (20/4).
Sesuai tata perayaan liturgis Gereja Katolik Roma diawali ritual pemberkatan api, pemasangan lambang alfa dan omega pada lilin Paskah (huruf-huruf pertama dan terakhir dalam alfabet Yunani yang merupakan sebutan bagi Yesus Kristus atau Allah dalam kitab Wahyu kepada Yohanes), menyusul penyalaan lilin Paskah sebagai lambang terang Kristus berlangsung khidmat dan aman.
Selanjutnya dari halaman gereja, imam sambil membawa lilin Paskah dan para misdinar bersama asisten imam berarak masuk dalam gereja dalam suasana gelap.
Dalam perarakan masuk, imam sambil memegang lilin Paskah berhenti di pintu masuk, bagian tengah dan depan altar sambil menyanyikan terang Kristus. Kemudian lilin umat dinyalakan dari api lilin Paskah.
RD Igo Welerubun MSC dalam khotbahnya menggarisbawahi Paskah adalah peralihan hidup lama ke hidup baru, dan paskah juga adalah pesta harapan.
“Paskah adalah peristiwa peralihan dari malam ke terang. Paskah sungguh menjadi peristiwa perombakan, peristiwa permulaan ada gerak ruang, paskah adalah peristiwa pembongkaran kemapanan-kemapanan atas zona nyaman kita, bahkan paskah menurut Paus Fransiskus adalah peristiwa untuk mengajak orang untuk berpikir diluar zona nyamannya,” tutur Pastor Igo.
Paskah ujar RP Igo juga adalah pesta harapan, orang yang sudah putus asa dengan peristiwa kalvari dan dengan kebangkitan Yesus segalanya akan baik. Orang harus beralih dari hidup lamanya kepada hidup yang baru, orang harus menjadi manusia-manusia baru.
Paskah harusnya mengajak manusia untuk menanggalkan stigma-stigma yang melekat pada diri seperti stigma malas, sukuisme dan stigma lainnya untuk menjadi manusia baru.
“Kalau kita mau menjadi terang, yang harus kita sebarkan adalah kehangatan cinta. Marilah kita sebarkan cahaya-cahaya kepada orang lain dari hidup kita. Paskah itu adalah peralihan hidup lama ke hidup baru, dari kebiasaan lama ke yang baru, dan mereka yang di baptis ini telah berubah status kehidupan yang lama ke status kehidupan yang baru,” paparnya.
230 orang Dibaptis Masuk Katolik
Menariknya pada momen perayaan Paskah ini, RD Amandus didampingi RP Igo membaptis 230 orang masuk Katolik di wilayah Paroki Katedral Tiga Raja. Ke-230 yang dibaptis ini didampingi wali baptis juga ibu Kristin selaku pembina yang menggembleng mereka selama kurang lebih lima bulan lamanya. Melalui pembaptisan itu mereka resmi menjadi anggota gereja Katolik Roma.
Selain melalui peneguhan iman, ke-144 baptisan baru juga langsung menerima sakramen krisma sebagai lambang penguatan dalam ritus gereja katolik dan sakramen ekaristi.
RD Amandus kepada baptisan baru disaksikan ribuan umat berpesan agar setia dan taat, jika ingin menjadi pengikut Yesus Kristus dalam ajaran iman katolik.
“Kalian datang dengan kemauan sendiri. Kita tidak mencari-cari, jadi pedomani hidup katolik sebagai pengikut Yesus. Menjadi katolik berarti berada di mana-mana harus sopan,” pesannya. (san)