“Kami tidak ikut campur soal tentukan pelanggan ini mampu atau tidak, khusus yang 900 VA. Ini menjadi urusan pemerintah kabupaten. Kami hanya terima data yang sudah terpusat”

Hotman Ambarita
TIMIKA,TimeX
Pelanggan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika penerima manfaat tarif listrik gratis dan diskon dari pemerintah sebanyak 4.404. Jumlah ini dengan rincian pengguna R1/450 VA sebanyak 3.998 pelanggan, sedangkan pengguna R1/900 VA ada 406 pelanggan.
Demikian disampaikan oleh Hotman Ambarita, Manajer PLN UP3 Timika kepada Timika eXpress via teleponnya, Jumat (3/4).
Hotman menjelaskan ada skenario pelaksanaan pemberian keringanan tarif tenaga listrik rumah tangga 450 VA dan 900 VA subsidi.
Dirjen Ketenagalistrikan sudah menginstruksikan kepada PT PLN (Persero) terkait mekanisme pelaksanaan pemberian diskon tarif sebagai berikut. Pelanggan rumah tangga daya 450 VA secara reguler (pascabayar) memberlakukan rekening listrik gratis (biaya pemakaian dan biaya beban), dan prabayar, setiap bulan diberikannya token gratis sebesar pemakaian bulanan tertinggi dari pemakaian tiga bulan terakhir.
Kemudian pelanggan rumah tangga 900 VA subsidi atau diskon yakni, reguler, rekening dibayar 50 persen (biaya pemakaian dan biaya beban) dan meteran prabayar, setiap bulannya diberikan token gratis 50 persen dikali pemakaian bulanan tertinggi dari pemakaian tiga bulan terakhir. Masa berlaku diskon dan gratis ini selama tiga bulan terhitung April, Mei dan Juni.
“Kita memang harus ikuti. Ini perintah untuk mendukung program pemerintah membantu masyarakat dalam situasi COVID-19,” katanya.
Hotman mengemukakan untuk pelanggan rumah tangga 900 Volt Ampere (VA) dibagi dua macam, ada yang mampu dan tidak mampu, sehingga dari 406 pelanggan PLN Timika hanya 50 persen saja yang mendapat diskon.
“Artinya memang yang benar-benar tidak mampu. Karena tidak semua pelanggan memakai 900 VA itu tidak mampu,” katanya.
Untuk menentukan pelanggan ini mampu atau tidak ujarnya, bukan kewenangan PLN melainkan tugas dari Pemerintah Kabupaten Mimika melalui pihak distrik melakukan pendataan mana pelanggan masuk variabel kurang mampu untuk mendapatkan diskon dan mana yang tidak. Dari data itu kemudian pemerintah usulkan melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) baru diteruskan ke pihak PLN.
“Kami tidak ikut campur soal tentukan pelanggan ini mampu atau tidak, khusus yang 900 VA. Ini menjadi urusan pemerintah kabupaten. Kami hanya terima data yang sudah terpusat,” jelasnya.
Ia menambahkan pelanggan 450 VA dan 900 VA di Mimika ada yang sudah dialihkan ke meteran prabayar dan ada sebagian masih menggunakan pascabayar. Khusus pelanggan meteran prabayar akan diberikan token gratis. Pemberian kuota tokennya sesuai rata-rata pemakaian tertinggi. Misalnya pelanggan A menggunakan token terkahir senilai 300 ribu maka token berikutnya diberikan juga sebesar 300 ribu.
Ia mengakui dengan pemberlakukan tarif gratis dan diskon ini sudah tentu mempengaruhi penerimaan PLN. Tetapi ini program pemerintah dengan kejadian virus corona, PLN ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam membantu meringankan beban masyarakat. Semua BUMN tidak memikirkan untung atau rugi, apalagi Papua dan Papua Barat tetapi bagaimana mengikuti arahan pemerintah.
“Harapan kita meskipun ini diskon masyarakat tetap hemat,” harapnya.
Namun demikian, ia mengakui sejak adanya lockdown yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Pemkab Mimika membatasi jam aktivitas dari pukul 06.00 sampai pukul 14.00 WIT pemakaian daya dari beban 28 megawatt turun menjadi 24 megawatt.
Ini terjadi rata-rata toko, supermarket dan tempat usaha lainnya banyak yang tutup. Operasionalnya tidak banyak memakai listrik. Dampak ini ujarnya, sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh PLN saja melainkan semua sektor. (tio)