TIMIKA,TimeX
Sebanyak 846 aparat TNI-Polri sudah disiapkan untuk dikerahkan mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu serentak pada 17 April 2019 mendatang. Jumlah ini terdiri dari 446 dari Polres Mimika dan jajaran Polsek, 100 personil dari Brimob Yon B Timika, 100 personil Brimob BKO Maluku Utara dan 100 personil TNI.
SIMULASI – Aparat TNI-Polri simulasi kesigapan dalam mengantisipasi adanya keributan pada Pileg dan Pilpres di Lapangan Timika Indah, Jumat (22/3).
Hal ini disampaikan AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika seusai memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Timika Indah, Jumat (22/3).
Selain 846 aparat, Agung memastikan apabila ketika ada eskalasi meningkat akan menerjukan penambahan pasukan 2400 personil.
“Kita masih punya cadangan pasukan 2400 personil. Dan semuanya akan kita turunkan demi menjamin pelaksanaan Pemilu,” katanya.
846 personil ini akan ditempatkan di semua TPS maupun objek-objek vital lainnya seperti Kantor KPUD, Kantor Bawaslu dan perkantoran yang mempunyai fungsi vital atau strategis.
Sementara Menkopolhukam dalam sambutan yang dibacakan Kapolres Mimika dalam apel gelar pasukan bahwa pada intinya apel ini dilaksanakan secara serentak dan masif di seluruh wilayah Indonesia baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota dengan melibatkan prajurit TNI-Polri, komponen masyarakat lainnya serta didukung dengan alutsista sesuai potensi kerawanan yang ada.
Jumlah kekuatan TNI-Polri ini cukup besar.
“Hal ini kita laksanakan semata-mata menunjukkan bahwa negara dengan didukung oleh rakyatnya sangat serius dan bertanggungjawab agar gelaran pesta demokrasi bisa berjalan baik tanpa ada hambatan,” ungkapnya.
Sebagai prajurit TNI-Polri sepenuhnya menyadari bahwa tugas mengamankan penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2019 adalah kehormatan, kebanggaan. Karena sama nilainya dengan menjaga keutuhan bangsa atau menjamin terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Untuk itu saya berharap kepada seluruh prajurit TNI-Polri dan komponen masyarakat yang dilibatkan agar melaksanakan tugas ini dengan penuh dedikasi dan rasa tanggungjawab. Karena bagi Prajurit Bhayangkari Negara tugas adalah kehormatan yang tidak ternilai harganya,” pungkasnya. (tan)
