• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
Penyanderaan terhadap warga sipil yang bermukim di beberapa kampung di Distrik Tembagapura berakhir setelah dilakukan operasi ‘senyap’ oleh pasukan khusus, 13 personil Kopassus 30 prajurit Raiders 751-Sentani dan Tim Intai Tempur Kostrad, Jumat (17/11

Akhir Penyanderaan Warga Sipil di Tembagapura (Bagian-1)

20 November 2017
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Minggu, April 18, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Akhir Penyanderaan Warga Sipil di Tembagapura (Bagian-1)

by TimeX Red
20 November 2017
in Berita Mimika
0
Penyanderaan terhadap warga sipil yang bermukim di beberapa kampung di Distrik Tembagapura berakhir setelah dilakukan operasi ‘senyap’ oleh pasukan khusus, 13 personil Kopassus 30 prajurit Raiders 751-Sentani dan Tim Intai Tempur Kostrad, Jumat (17/11

FOTO : TANTO/TIMEX EVAKUASI- 344 warga saat dievakuasi masih ada yang nampak ketakutan karena mendapat tindakan kekerasan dan kejahatan dari KKB.

Penyanderaan terhadap warga sipil yang bermukim di beberapa kampung di Distrik Tembagapura berakhir  setelah dilakukan operasi ‘senyap’ oleh pasukan khusus, 13 personil Kopassus 30 prajurit Raiders 751-Sentani dan Tim Intai Tempur Kostrad, Jumat (17/11
FOTO : TANTO/TIMEX
EVAKUASI- 344 warga saat dievakuasi masih ada yang nampak ketakutan karena mendapat tindakan kekerasan dan kejahatan dari KKB.

Miris! 12 Warga Pendatang Alami Pelecehan Seksual

Penyanderaan terhadap warga sipil yang bermukim di beberapa kampung di Distrik Tembagapura berakhir  setelah dilakukan operasi ‘senyap’ oleh pasukan khusus, 13 personil Kopassus 30 prajurit Raiders 751-Sentani dan Tim Intai Tempur Kostrad, Jumat (17/11) lalu berhasil memukul mundur Kelompok Kriminalitas  Bersenjata (KKB).

Meski 344 warga, baik warga pendatang maupun sebagian kecil warga asli telah berhasil dievakuasi Satgas Terpadu gabungan TNI-Polri, namun sebagian besar warga yang dievakuasi masih trauma karena perlakuan tidak manusiawi KKB. Termasuk 12 wanita mengalami pelecehan  seksual,dan juga aksi kekerasan dan kejahatan lainnya.

Laporan: Ignasius Istanto/ Timika eXpress 

AKSI kekerasan dan kejahatan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga pendatang maupun warga asli yang bermukim di perkampungan Tembagapura selama dalam kondisi terisolir kurang lebih dua minggu benar-benar meninggalkan ceritera pilu dan tidak berprikemanusiaan.

Sejak dievakuasinya 344 warga mayoritas pendatang dari Kampung Kimbeli dan Longsoran Kampung Banti, Jumat (17/11), aksi kekerasan dan kejahatan KKB pun terungkap.

“Kekerasan dan kejahatan KKB mulai dari pelecehan seksual terhadap perempuan, penganiayaan dengan todongan senjata api, perampasan telepon seluler (Ponsel), perampasan uang dan emas milik warga,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. AM Kamal saat jumpa pers di Rimba Papua Hotel, Sabtu (18/11).

Versi polisi, kekerasan seksual  oleh KKB di area longsoran  Banti dialami lima orang wanita, masing-masing berinisial EK,T,HY,D dan L.

EK yang terngah hamil dua bulan mendapat perlakuan keji dari KKB.

Sedangkan tujuh wanita dewasa lainnya di Kampung Kimbeli yang mengalami kekerasan seksual, diantaranya berinisial R,MM,S,RK,I dan ML.

EK kepada Timika eXpress mengaku aksi tidak senonoh KKB itu biasanya dilancarkan pada malam hari.

“Saya pernah mereka suruh telanjang, tapi saya tidak mau langsung mereka seret. Saya sempat berontak, tapi mereka (KKB-Red) bilang kami tidak buat apa-apa,” jelas EK.

EK pun mengaku, tidak hanya dirinya, tetapi ada sejumlah wanita dewasa dominan warga pendatang disuruh telanjang oleh KKB.  Bahkan ada yang dibawa ke semak-semak dan nyaris diperkosa.

Kebanyakan korban melakukan perlawanan. Meski harus menerima siksaan dan pukulan, namun mereka bersyukur daripada kedewasaan mereka direnggut secara paksa olah aksi bejat KKB.

“Syukur Tuhan masih jaga kami, sehingga kami tidak sampai diperkosa terjadi,” ungkap EK yang mengaku masih trauma setiap mengingat aksi sejumlah KKB menenteng senjata api dan seenaknya melakukan intimidasi.

Sedih bercampur tragis memang. Tidak hanya mengalami kekerasan seksual, ada 19 warga, baik pria maupun wanita dewasa sempat dianiaya dan ditodong dengan senjata api.

Bahkan 74 warga mengaku ada 200 buah hand phone mereka dirampas KKB.

Dibawah tekanan, 1300 warga yang disandera pun harus merelakan uang hasil jerih payahnya dirampas KKB.

“Warga yang uangnya dirampas totalnya Rp107,5 juta. rinciannya dari warga berinisial S sebesar Rp7,5 juta, M sebesar Rp1,5 juta, P sebesar Rp1 juta, B sebesar Rp3,2 juta, P sebesar Rp500 ribu, B sebesar Rp30 juta, J sebesar Rp2,8 juta, BT sebesar Rp5,5 juta, A sebesar Rp3 juta, MT sebesar Rp25 juta, Z sebesar Rp7,5 juta, D sebesar Rp3 juta, S sebesar Rp4 juta, Y sebesar Rp2 juta, YM sebesar Rp6,5 juta.
Tidak hanya itu, mayoritas warga yang mendulang hidup sebagai pendulang emas tradisional, juga harus kehilangan perhiasan emas serta butiran emas hasil dulangan dengan total berat mencapai 254,4 gram.

Rinciannya dari warga R seberat 10 gram, YP seberat 5,4 gram, MT seberat 40 gram, PP seberat 18 gram, S seberat 70 gram, K seberat 11 gram, YM seberat 100 gram.
Dari data-data tersebut, Kombes AM Kamal mengatakan, ini menunjukan tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh KKB harus ditindak tegas dengan hukum yang berlaku.

Dari peristiwa heroik dan memilukan ini, 344 warga yang telah dievakuasi, dengan rincian laki-laki sebanyak 257 orang,wanita 63 orang dan anak-anak sebanyak 24 orang, kini dalam tahap pemulihan trauma.

“Alhamdulilah berkat pertolongan Tuhan warga berhasil dievakuasi, ada yang lemas dan ada yang hamil tua sudah ditangani secara medis di rumah sakit,”katanya.

Sebagian warga pengungsi lain ada yang kembali ke paguyuban atau ditangani masing-masing kerukunan.

Sementara 1000 lebih warga asli yang masih bermukim di Kampung Banti, Kimbeli dan sekitarnya di Distrik Tembagapura hingga kini maish dijaga aparat gabungan TNI-Polri.

Bahkan, warga setempat yang terancam kelaparan, kini kondisi mereka sudah puluh setelah dua kontener bahan makanan di droping Satgas Terpadu gabungan dari Mapolsek Tembagapura. (bersambung)

Tags: Akhir PenyanderaanMiris! 12 Warga Pendatang Alami Pelecehan SeksualWarga Sipil di Tembagapura (Bagian-1)
Previous Post

Bhayangkari Polres Mimika Santuni Warga Pengungsi

Next Post

Operasi Senyap Tewaskan 2 Anggota OPM

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun membenarkan, dari operasi senyap yang dilakukan, dua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas

Operasi Senyap Tewaskan 2 Anggota OPM

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In