
FOTO BERSAMA – I Made Aryana Kepala Bea Cukai Amamapare foto bersama dengan pelaku usaha dan narasumber usai kegiatan, Selasa (24/9).
“Jadi sekarang ini yang dulunya sudah terdaftar mengekspor kita bangkitkan kembali dan ada juga yang terbaru untuk kita upayakan bisa ekspor lagi itu sangat mudah, dan kita juga sudah launching klinik ekspor dan sebelumnya kita sudah lakukan ekstensi-ekstensi kepada pelaku usaha”
TIMIKA,TimeX
Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai (KPPBC TMP C) Amamapare secara resmi telah me-launching klinik ekspor pace guna mendukung pelaku-pelaku usaha yang telah siap mengekspor hasil kekayaan non tambang di Mimika.
Selain launching juga dilaksanakan kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) peningkatan potensi ekspor di Kabupaten Mimika berlangsung di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa (24/9).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pelaku-pelaku usaha memiliki potensi ekspor juga menghadirkan instansi pendukung ekspor lainnya seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Distanbun, KPPN Timika, KPP Pratama, Dinas Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Garuda Indonesia, Bandara Mozes Kilangin serta menghadirkan narasumber dari Karantina Perikanan Jayapura, Karantina Pertanian Mimika, Kabid Perdagangan Disperindag, Kanwil DJBC dan Bank Indonesia (BI).
I Made Aryana Kepala Bea Cukai Amamapare mengatakan, selama ini sedikit sekali yang ekspor langsung dari Mimika, padahal sebelumnya sudah ada yang terdaftar langsung produk Papua di Kantor Bea Cukai Amamapare yakni UD Putri Desi yang mengekspor kepiting. Namun, hanya berjalan beberapa bulan saja dan berhenti di tahun 2018 karena persyaratan-persyaratan yang ada.
“Jadi sekarang ini yang dulunya sudah terdaftar mengekspor kita bangkitkan kembali dan ada juga yang terbaru untuk kita upayakan bisa ekspor lagi itu sangat mudah, dan kita juga sudah launching klinik ekspor dan sebelumnya kita sudah lakukan ekstensi-ekstensi kepada pelaku usaha,” jelas Made.
Ia mengatakan sekarang yang sedang mengurus dokumen untuk siap ekspor dari UD Putri Desi. Ia akan ekspor kepiting dan rencana menambah ekspor ikan. Selain itu dari PT Langgang Abadi siap ekspor udang.
“Ini sumber daya alam Papua tentunya kita minta ekspornya dari Papua. Tujuan ekspor kita nanti ke Malaysia, Singapura, dan tidak menutup kemungkinan di negara dan daerah lain juga. Karena rencana kita gaharu kita ekspor ke Arab dan India,” ujarnya.
Untuk pelaku usaha yang baru akan melakukan ekspor, lanjut Made, Bea Cukai Amamapare akan terus memberikan pendampingan dan terus didorong melakukan ekspor karena ekspor sangat mudah, dan akan lebih mudah lagi jika terus koordinasi.
Bea Cukai Amamapare saat ini sudah menyediakan layanan 1X24 jam tanpa harus mendatangi kantor Bea Cukai yang ada di Area Porsite PT Freeport Indonesia, karena jarak dan akses masuknya yang tidak mudah, sehingga Bea Cukai menyediakan Klik Ekspor Pace di Kuala Kencana, yang juga sudah di- launching sejak dulu namun kembali diperkenalkan kepada pelaku usaha yang baru.
“Pelayanan di Klinik Ekspor Pace akan terus dibuka sekali pun itu tengah malam, jika memang pelaku usaha sangat membutuhkannya, maka pegawi Bea Cukai yang ada di lokasi akan sangat siap membantu dalam pengurusan berkas tanpa pungutan biaya,” ungkapnya. (san)