“Tingkat pengangguran terbuka itu naik dari 7,7 persen pada tahun 2017 menjadi 8,30 persen pada tahun 2018″
TIMIKA,TimeX
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika mencatat angka pengangguran di Kabupaten Mimika pada 2018 mencapai 8.928 orang.

Trisno L Tamanampo
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2017, yaitu 7.674 orang.
“Tingkat pengangguran terbuka itu naik dari 7,7 persen pada tahun 2017 menjadi 8,30 persen pada tahun 2018,” ungkap Ir. Trisno L. Tamanampo, Kepala BPS Mimika saat ditemui Timika eXpress di ruang kerjanya, Senin (21/10).
Trisno mengatakan, pada 2018, jumlah penduduk usia kerja di Mimika berdasarkan hasil Survey Angkatan Kerja Nasional (Susenas) mencapai 98.675 orang, ini terdiri dari 72.280 laki-laki dan 26.395 perempuan.
Di tahun yang sama juga tercatat sebanyak 8.928 orang terdiri dari 6.925 laki-laki dan 2.003 perempuan masuk kategori pengangguran terbuka.
Sementara, pada 2017 angka pengangguran terbuka berjumlah 7.674 orang, terdiri dari 5.705 laki laki dan 1.969 perempuan.
Dengan rincian kategori sudah bekerja sebanyak 92.005 orang, masing-masing 69.098 laki laki dan 22.907 perempuan.
“Dari angka-angka yang bekerja dan pengangguran, tingkat partisipasi angkatan kerja adalah 68,88 persen,yaitu laku-lakinya berjumlah 87,28 persen dan perempuan 43,38 persen. Kalau untuk angka penganggurannya 8,30 persen, ini terdiri dari 8,74 persen laki laki dan 7,05 perempuan pada tahun 2018,” jelas Trisno.
Ia menambahkan, untuk tahun 2017, tingkat partisipasi angkatan kerja dipresentasikan menjadi 65,83 persen, ini terdiri dari 84,36 persen laki laki dan 39,64 perempuan.
Sementara presentasi tingkat pengangguran adalah 7,70 persen dengan kategori laki laki 7,63 persen dan perempuan 7,91 persen.
Dijelaskannya, pengangguran terbuka merupakan mereka yang belum bekerja atau sudah ada panggilan kerja tetapi belum melaksanakan pekerjaan.
Data-data tersebut dirilis berdasarkan hasil Susenas pada Februari dan Agustus 2018 lalu.
“Nanti untuk hasil Susenas 2019 baru akan dirilis pada 2020 mendatang,” ujar Trisno menambahkan, dalam Susenas, yang didata adalah jumlah penduduk usai produktif mulai 15 tahun ke atas sesuai jenis kelaminnya. (san)