TIMIKA,TimeX

Cucuran air mata pedagang dan pemilik rumah menyaksikan kebakaran hebat di komplek eks Pasar Swadaya, pada Sabtu (1/6) sekira pukul 15:15 WIT.
Kebakaran yang terjadi di bilangan Bougenville dan Seroja, wilayah RT 08/13 RW 03, Timika, tentunya jadi musibah memilukan di Mimika pada bulan ramadhan ini.
Informasi yang dihimpun hingga berita ini diturunk
an, belum diketahui penyebab pasti kebakaran, namun disebutkan api bersumber dari salah satu los/lapak yang menjual pakaian bekas (Cakar Bongkar-Cakbor), di sisi kiri Jalan Seroja.
Selain belum ketahui penyebab pasti kebakaran, total kerugian pun diperkirakan miliaran rupiah, namun belum diketahui angka pastinya.
Baik pedagang maupun pemilik rumah yang terbakar tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan barang jualan termasuk harta bendanya, karena kobaran api menjalar begitu cepat.
Apalagi kebanyakan lapak jualan pedagang dan rumah petak di kawasan setempat dibangun semi permanen menggunakan kayu dan papan.
Dengan bantuan warga, para pedagang maupun pemilik rumah yang terbakar hanya berhasil menyelamatkan barang milik mereka sebisanya.
Barang dagangan dan harta benda korban kebakaran diungsikan ke badan jalan dan tanah lapang eks Pasar Swadaya dekat Klinik Tri Brata Polres Mimika.
Hadi Suyanto selaku Ketua RT 08/13 RW 03 Kelurahan Koperapoka menyebutkan, data los pedagang dan rumah hunian warga yang terbakar di kawasan tersebut kurang lebih 58 unit.
Dari jumlah tersebut terdata 13 los Cakbor, lainnya ada kios kelontongan dan sembako, toko, apotik, warung makan, counter penjualan HP, tempat pangkas rambut dan rumah petak/kos.
Selain bangunan, kurang lebih tujuh unit sepeda motor juga ikut terbakar.
Yang lebih memilukan, ada 10 pedagang Cakbor tidak menyaksikan los jualannya terbakar karena sudah mudik lebaran.
Pantauan Timika eXpress, tidak lama setelah kebakaran, sekitar pukul 15:25 WIT petugas pemadam kebakaran yang tidak jauh dari lokasi kejadian langsung diterjunkan dengan mengerahkan enam unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk memadamkan api.
Petugas pemadam bersama warga ketika itu berjibaku memadamkan kobaran api yang begitu cepat menjalar menghangus material barang dagangan berbahan tekstil.
Dengan kondisi lapak dari kayu dan papan, ditambah kondisi cuaca panas dan angin kencang membuat petugas Damkar dan warga sedikit kewalahan.
Hingga pukul 16:30 WIT, petugas Damkar dan warga terus berupaya memadamkan kobaran api yang terus merembet ke kawasan pemukiman penduduk sekitar.
Selain bantuan enam unit mobil Damkar, Hadi Suyanto selaku pemilk Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) merelakan 6.000 liter air dari tempat usahanya digunakan warga untuk membantu memadamkan api.
Tidak hanya itu, warga maupun pedagang yang tempat usahanya terbakar menggunakan ember dan wadah seadanya mengambil air genangan dalam parit membantu padamkan api.
Perlahan, upaya pemadaman mulai membuahkan hasil.
Sekitar pukul 17:25 WIT, api mulai mengecil masih nampak dibawah puing-puing reruntuhan bangunan.
Untuk mencegah jangan sampai masih ada api dibalik puing-puing kebakaran, petugas Damkar terus menyemprotkan air ke puing-puing bangunan hingga berakhir pukul 18:30 WIT.
Musibah kebakaran juga membuat macet arus lalu lintas setempat, sehingga oleh pihak kepolisian setempat, ruas Jalan Bougenville dan Seroja ditutup sementara, dan telah dilalui kendaraan dan orang pada Minggu pagi.
Kemacetan waktu itu juga dikarenakan banyaknya warga yang datang hanya menonton, dan berhasil diatasi kepolisian.
Suryadi, salah satu saksi yang ditemui Timika eXpress di lokasi kebakaran mengatakan, ia melihat titik api awal dari los cakar bongkar milik H. La Romo, yang kemudian cepat merambat dan melahap bangunan pedagang maupun rumah hingga tersisa puing.
“Waktu itu saya sama anak-anak pergi sholat ashar, dan balik dari sholat saya lihat api belum besar di deretan gantungan baju cakar bongkar. Saya terus amankan anak-anak lebih dulu,” jelasnya.
Melihat api terus membesar, waga termasuk La Dade, penjaga lapak Cakbor milik H. La Romo pun berusaha memadamkan api dengan air yang diambil dari sumur.
“Saya belum tahu pasti penyebabnya, tapi api merambat cepat sekali,” katanya.
Saksi lainnya, Lukman yang ditemui di lokasi kebakaran juga mengaku kobaran api sangat sulit dipadamkan karena angin kencang.
>>>Polisi Olah TKP

Dari musibah ini, Tim Identifikasi Polres Mimika telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kebakaran, Jalan Seroja.
Kapolres melalui AKP I Gusti Anantha Pratama selaku Kasat Reskrim Polres Mimika menyebutkan, dari hasil olah TKP, pihaknya mengambil beberapa sampel yang dijadikan barang bukti, kabel jaringan listrik di lokasi yang disinyalir sebagai titik api awal, daun seng, termasuk potongan baju dan lainnya.
Menurut Gusti, barang bukti dari hasil olah TKP akan disinkronkan dengan keterangan para saksi untuk menyimpulkan sebab terjadinya kebakaran.
“Untuk awal penanganan di TKP sudah kita lakukan sejak Sabtu sore. Informasi awal itu kebakaran karena korsleting listrik, tapi nanti kita buktikan dulu,” tandasnya.
Pada olah TKP Minggu (2/6), tim identifikasi dipimpin Ipda Ramli selaku Paur Identifikasi Polres Mimika membenarkan pihaknya lakukan pengambilan gambar, pengukuran, dan mengumpulkan sejumlah barang bukti sebagai sampel untuk proses penyelidikan dan penyidikan.
Dikatakannya, olah TKP dilakukan untuk mengidentifikasi awal terjadinya kebakaran pada Sabtu (1/6) petang.
Sementara menyangkut kerugian, dan jumlah lapak dan rumah yang terbakar dirinya belum bisa menyimpulkan karena masih dalam proses penyelidikan.
“Sejauh ini kalau keterangan saksi belum bisa disimpulkan, karena saksi hanya melihat api dari jarak sekitar 30 meter bukan di dekat lokasi atau secara langsung,” ujarnya.
Dari hasil identifikasi mulai pukul 17:00-17:30 WIT terdata ukuran luas area yang terbakar di sisi kiri Jalan Seroja seluas 50 X 25 meter persegi.
Sedangkan sisi kanan 30 X 30 meter, dengan ukuran lapak bervariasi. (tan)