TIMIKA,TimeX
Miris tentunya. Meski tahun anggaran 2019 sudah memasuki triwulan kedua, namun hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika belum merealisasikan program kegiatan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Marthen Tappi Malissa
Adapun DAK Rp100 miliar lebih masih nol persen atau belum terserap sama sekali, baik belanja maupun pembiayaannya.
“Saya tunggu-tunggu sampai sekarang ini belum ada yang menyelesaikan kontraknya,” ujar Marthen Tappi Malisa Kepala Pengelolah Kuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mimika saat ditemui Timika eXpress di Hotel Horisaon Ultima, Jumat (12/4).
Belum adanya penyelesaikan kontrak ini ujarnya dikarenakan sampai sekarang belum ada OPD belum melakukan pengimputan kontrak kegiatannya di OM SPAN (online monitoring SPAN) adalah aplikasi berbasis WEB yang dapat diakses melalui jaringan Intranet dan Internet yang digunakan untuk melakukan monitoring transaksi SPAN dan menyajikan reporting sesuai kebutuhan.
“Inikan harus ada kontraknya dulu yang jadi baru bisa dikerjakan,” katanya.
Dari nilai DAK Rp 100 miliar lebih sebutnya OPD pengelolah angaran DAK terbesar ialah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PU PR) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika.
Ia mewanti-wanti jika OPD terlambat pengimputan kegiatan, maka pastinya akan terlambat mendapat transferan DAK dari pusat ataupun bahkan kemungkinan besar DAK pun dapat hangus.
“Bupati sudah marah-marah juga. Kalau bupati tanya saat apel katanya sudah, tetapi sampai sekarang belum,” ungkapnya.
Mathen tentu berharap agar hal-hal ini bisa menjadi perhatian serius OPD agar kedepan tidak menjadi kendala.
“DAK inikan dana bersyarat, yaitu perlu ada laporan dan kemudian ditindaklanjuti dengan kontrak. Karena tidak bisa dicairkan kalau belum ada kontrak. Karena itu kita mengharapkan kepada teman-teman OPD untuk ditindak secara seriuslah,” harpanya.
Perlu diketahui perihal ini sebelumnya Eltinus Omaleng Bupati Mimika geram dengan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika, lantaran belum melakukan proses lelang paket proyek dari Dana Alokasi Khusus (DAK), padahal telah memasuki tahun anggaran minggu kedua April.
Saking kesal dan kecewanya, orang nomor satu di Mimika menyebutkan ASN ‘abunawas’ semua.
“Sampai sekarang ini belum ada yang lelang DAK. Kemarin saya tanya semua bilang sudah, padahal ‘abunawas’ semua,” ujar Eltinus dari atas podium dalam arahan saat pimpin apel pagi di Lapangan Upacara Pusat Pemerintahan SP 3, Senin (8/4).
Menurut Eltinus karena sesuai aturan untuk pekerjaan DAK pelelangannya harus lebih awal daripada APBD, sehingga setiap OPD harus lebih cepat.
Ia menekankan kalau sudah ada perencanaan segera lakukan pelelangan tidak bisa tunggu. Apalagi ada pekerjaan-pekerjaan fisik penunjang PON XX tahun 2020 yang berumber dari DAK.
“Katanya mau kejar PON padahal kalian santai-santai saja. Mau dapat uang besar tetapi tidak segera urus,” kritiknya.
Sementara Bonifasius Saleo Kepala Bagian Bina Marga DPU-PR saat ditemui Timika eXpress di Pusat Pemerintahan, Selasa (2/4) lalu menyebutkan pada tahun 2019 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Mimika mengelolah Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 30 miliar. Besaran anggaran ini untuk membiayai lima item pekerjaan yakni melanjutkan pengerjaan Jalan Hasanuddin-SP5, SP 2-SP5 juga Utikini.
“Pekerjaan ini rata-rata hanya pekerjaan lanjutan. Seperti Jalan Hasanuddin – SP 5, SP 2-SP 5 juga jalan di Utikini,” ujar Bonifasius.
Ia menambahkan besaran DAK ini benar-benar hanya digunakan untuk pengerjaan jalan saja tidak untuk jembatan.
“Kalau jalan SP2 –SP5 ini masih 3,5 kilometer lagi baru bisa rampung 100 persen. Sedangkan untuk Hasanuddin – SP5 hanya 800 meter lebih. Karena kita sampai di jembatan saja, lewat dari itu nanti dari provinsi,” ujar Boni.
Pekerjaan jalan yang menyerap anggara paling banyak ialah Jalan SP2 –SP 5 dengan panjang 3,5 kilo.
“Kami rencanakan dalam bulan ini semua kontrak sudah jadi. Terlebih dari DAK. Tetapi ya kita juga saat ini sedang siapkan dulu berkasnya, misalnya jalan, kita harus masukan semua item-item apa saja, nilai satuannya, itu yang memang masih sementara kita siapkan,” pungkasnya. (a30)