>>Hari Pertama Masuk Sekolah di Mimika
Hari pertama sekolah menjadi salah satu momen penting bagi para pelajar, secara khusus di Mimika. Apalagi bagi yang pertama menjenjangi pendidikan di sekolah baru. Berbagai aktivitas pastinya dilakukan saat hari pertama sekolah. Bahkan momen sekolah perdana diabadikan di media sosial (medsos), bisa jadi trending topic (topik menarik) yang hangat diperbincangkan. Seperti apa momen hari pertama masuk sekolah pascalibur sekolah tahunan di Mimika?

ANTUSIAS- Tampak para pelajar SD Negri 3 Timika sangat antusias, pada hari pertama masuk sekolah, usai libur panjang.
SENIN, (15/7) menjadi hari pertama masuk sekolah bagi siswa/siswi di seluruh Indonesia, termasuk di Mimika.
Momen hari petama masuk sekolah untuk semua jenjang pendidikan, TK-PAUD, SD,SMP hingga SMA di Mimika, bahkan jadi trending nomor satu di media sosial.
Karena memasuki tahun ajaran baru, berbagai macam kegiatan pun dilakukan di sekolah.
Apalagi sebagai siswa/siswi baru, tentu ada hal menyenangkan, juga mengkhawatirkan, khususnya bagi anak-anak TK-PAUD, sangat butuh perhatian khusus dan serius dari orang tua.
Apalagi dengan tren kasus bully, bisa mempengaruhi mentalitas anak, dan tidak menutup kemungkinan adanya permintaan pindah sekolah dari anak-anak tersebut.
Kebanggaan anak-anak memasuki dunia pendidikan atau sekolah baru, harus didukung dan ekstra perhatian dari orang tua, mulai dari datang pagi diantar orang tua, bahkan seragam serba baru, dan hal lainnya, jalinan teman baru di sekolah, semuanya itu harus tetap diawasi.
Karena dengan anak mendapatkan teman baru yang banyak, tentu ada sisi negatif dan positif, apalagi di era milenial, perhatian serius orang tua terhadap anak usai sekolah, menjadi hal utama, selain dari tanggung jawab bapak/ibu guru yang mendidik selama jam sekolah.
Sebagaimana pantauan Timika eXpress di hari pertama masuk sekolah tahun pelajaran 2019/2020, di semua jenjang pendidikan berjalan aman dan lancar.
Seperti halnya suasana di SMK Tunas Bangsa, SMP YPPK St. Bernardus, meski sekolah sudah aktif, namun aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) belum dimulai, karena antusiasme siswa/siswi dihari pertama lebih pada mengatur ruang kelas, tempat duduk siswa/siswi sekaligus perkenalan suasana baru usai libur panjang.
“Untuk hari pertama masuk ini lancar saja tidak ada masalah atau kendala yang dihadapi sekolah. Bahkan dari dinas juga sudah turun melakukan supervisi ke sekolah-sekolah di hari pertama masuk sekolah,”tutur Urbanus Leisubun, Kepala Sekolah SD Negeri 3 saat ditemui Timika eXpress di ruang kerjanya, Senin (15/7).
Ia tidak menampik, bahwa orang tua murid yang mengantas anaknya masuk sekolah di hari pertama begitu antusias, sehingga kepadatan hampir nampak di sejumlah pintu gerbang lingkungan sekolah, khususnya di SD Negeri 3.
Menurut Urbanus, untuk murid baru kelas 1 SD yang diantar orang tuanya, seperti pengalaman sebelumnya, anak-anak masih harus didampingi orang tua, meski tidak sampai ke dalam ruang kelas. Setelah beberapa bulan, anak cukup diantar masuk sekolah, sudah bisa ditinggal, dan baru dijemput usai jam sekolah berakhir.
“Dimana setelah dilepas orang tua, anak-anak disekolah jadi tanggung jawab guru sekolah ,”tutur Urbanus.
Ia berharap, untuk mendukung kemajuan pendidikan di Mimika, maka murid dan guru harus rajin masuk sekolah dan disiplin.
Terlebih kepada guru dituntut mendidik anak dengan penuh kasih saying, jangan buat murid jauh atau merasa takut kepada guru.
Termasuk murid-murid SD khususnya, dapat menjaga tata krama, disiplin dan memperhatikan pelajaran yang diajarkan guru.
Sementara, Geradus Gadu, Kepala Sekolah SMK Tunas Bangsa mengatakan, di hari pertama masuk sekolah, kurang lebih 90 persen siswa yang hadir, baik siswa baru maupun siswa kelas lanjutan atau naik kelas dua dan tiga di SMK tersebut.
“Yang belum hadir, mungkin karena sakit atau masih liburan di luar Timika. KBM belum dimulai dan karena masih diawali pengenalan lingkungan sekolah oleh siswa baru, dan guru masih mempersiapkan materi untuk tahun pelajaran baru, sehingga KBM baru aktif satu atau dua hari ke depan,” tandasnya.
Secara terpisah, Retha, salah satu siswi kelas VII SMP YPPK St. Bernardus, ketika disapa‘’ slamat pagi ade, ade siswa baru ka siswa lama, langsung dijawab, baru om, ujar Retha sambil bergegas masuk halaman sekolah.
Selain itu, untuk membedakan murid baru atau lama pun tidak sulit, karena nampak jelas dari seragam sekolah.
Jelas siswa baru pasti mengenakan seragam baru, kaos kaki bahkan sepatunya pun cenderung baru.
Bahkan diantara murib baru, diantara satu dengan lainnya terlihat akrab, karena mereka mengaku tamat dari SD yang sama, sebelum lanjut ke SMP YPPK St. Bernardus. (Flora Shanty Sang)