
PELATIHAN – Ibu-ibu kader malaria kampung mengikuti pelatihan di Hotel Grand Tembaga pada 26 Februari 2019 lalu.
TIMIKA,TimeX
Mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika menargetkan akhir 2019 harus menurunkan Annual Paracite Incidence (API) atau penderita malaria kurang dari 75 per 1000 penduduk, sebab Mimika salah satu kabupaten klaster penyelenggara sembilan Cabang olahraga (Cabor).
Ke lima puskesmas adalah Puskesmas Timika Jaya, Timika, Bhintuka, Pasar Sentral dan Puskesmas Wania.
“Strategi kami adalah kami bersama mitra PTFI, lembaga penelitian YPKMP dan juga Malaria Center dan distrik-distrik agar lima Puskesmas ini menjadi prioritas dalam menurunkan angka API,” jelas Reynold Ubra Sekretaris Dinkes saat dihubungi Timika eXpress via telepon, Kamis (25/7).
Ia menyembutkan prioritas lima puskesmas itu alasan API kejadian malaria pertahunnya selama ini diatas 100 per 1000 penduduk. Meskipun kondisi sampai akhir tahun 2018 bahkan Maret 2019 kasus malaria dari 600 per 1000 penduduk sudah turun menjadi 200 per 1000 penduduk.
Reynold mengatakan sasaran terhadap lima puskesmas ini lantas Dinas Kesehatan sudah mempunyai data angka malaria per kampung dan kelurahan. Itulah menjadi fokus dari Dinkes dan tim agar kedepannya jelang PON program kesehatan lebih diprioritaskan pada wilayah limapuskesmas tersebut. Lokasi-lokais tersebut juga dekat dengan venue tempat penyelenggara serta tempat menginap para atlit dan official.
“Kami prioritaskan dan akan membuat pos Malaria Desa (Maldes). Untuk mendukung PON ini langkah-langkah yang kami lakukan nanti kami diorganisir langsung dari Dinkes Provinsi Papua, untuk anggarannya dan kegiatannya serta sumber daya manusianya,”jelas Reynold.
Menyikapi ini katanya, sejauh ini sudah ada beberapa tenaga medis baik Dinas Kesehatan maupun dari RSUD telah diundang dan dilatih termasuk sopir bagaimana persiapan di venue nantinya. Serta bagaimana mengendalikan penyakit yang berbasis lingkungan.
Tahun ini adalah tahun beban yang mana ada beban ganda penyakit berbasis lingkungan tidak hanya diare, malaria tetapi ada DBD juga.
Reynold sudah mengetahui kuncinya mengendalikan malaria yakni dengan melakukan perbaikan terhadap sistem pelayanan kesehatan tata laksanana secara terpadu di puskesmas dan rumah sakit.
Juga bagaimana sistem tata laksana malaria di klinik-klinik swasta, rumah sakit swasta yang ada di Kota Timika, dan kemudian pengendalian faktor kontrol sebagai bagian terhadap intervensi untuk mengendalikan faktor malaria dan lingkungan. (san)