Dalam menjalankan ibadah puasa, Ust Muhammad Ilham Fajrin mengajak umat muslim agar semangat puasa dan datang ke masjid bukan hanya diawal saja akan tetapi semangatnya sampai akhir.

Ust Muhammad Ilham Fajrin
“Memang pada ramadhan kali ini, saya melihat masyarakat sangat antusias pada 10 hari pertama puasa. Hal ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Ust Muhammad Ilham Fajrin usai menyampaikan ceramah di Masjid Ar- Rahman, Rabu (8/5) malam.
Untuk itu ia harapkan semangat umat muslim Mimika dalam mengikuti sholat tarawih akan tetap dikobarkan hingga hari terakhir di bulan puasa.
Ada tiga hal yang disampaikan Allah SAW kepada nabinya, yaitu pertama jikalau engkau melakukan dosa kecil jangan pernah melihat kecilnya dosa tersebut tetapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat dosa.
Kedua, jikalau engkau berbuat kebaikan jangan melihat kecilnya kebaikan tersebut atau jikalau engkau diberikan rejeki jangan lihat kecilnya rejeki tersebut karena sejatinya baik besar maupun kecilnya Allah yang memberikannya. Terakhir, jika engkau diuji dengan musibah, cobaan ataupun bencana jangan pernah mengeluh, karena Allah tidak pernah mengeluh dengan dosa-dosamu yang dilaporkan masyarakat kepadanya.
Dirinya juga terus menyemangati masyarakat Mimika dengan dua kisah yaitu ada seorang majusi menyembah matahari. Majusi ini, di siang hari bulan ramadhan dia mendapati anaknya sedang makan dan minum di tengah-tengah umat muslim yang sedang berpuasa.
Ia panggil anaknya dan kemudian dipukuli hingga menangis. Dan sebab itu Allah SAW memberikan dia hidupnya untuk masuk menganut Islam, dan kemudian Allah memasukannya ke dalam surga. Sebab dirinya memuliakan bulan ramadhan. Bahkan ada satu riwayat yang menjelaskan seseorang yang bernama Muhammad, tetapi perilakunya sama sekali tidak seperti Muhammad.
Perilakunya tidak sama seperti namanya. Kenapa bisa begitu? Karena selama 11 bulan, dia tidak pernah sholat lima waktu dan hanya pada bulan suci ramadhan, dia tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu.
“Singkat cerita, ajalnya datang di bulan suci ramadhan dan dia meninggal dunia namun Allah SAW memasukkan ke dalam surganya,” ujarnya.
Hal itu ujarnya bisa terjadi karena dia muliakan bulan suci ramadhan. Lalu, bagaimana dengan warga yang setiap hari melakukan sholat lima waktu. Tentunya semua harus memuliakan bulan suci ramadhan.
“Kata nabi, siapa yang berbahagia, Allah mengharumkan bau tubuhnya ke semua pintu mereka. Untuk itu, jangan hanya 10 hari pertama kita bersemangat tetapi kalau bisa sampai hari terakhir,” pesannya.
Semuanya meramaikan bulan suci ramadhan dengan memaksimal jerih payah untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tidak satu pun orang yang menjamin bahwa kedepannya bakalan ketemu dengan ramadhan berikutnya. (aro)