TIMIKA,TimeX
Yayasan Yuamako yang berdiri sejak tahun 2002 memiliki dua kubu kepemimpinan. Hal tersebut mendorong Gery Okuware, selaku Ketua Tim Pendamping Lima Desa Pemuda Intelektual mengambil langkah memfasilitasi pertemuan kubu Hostinus Aipapenai yang dilaksanakan di ruangan Nuri Hotel Serayu, Selasa (5/3).

PERTEMUAN – Gery Okuware, selaku Ketua Tim Pendamping Lima Desa Pemuda Intelektual memfasilitasi pertemuan kubu Hostinus Aipapenai yang dilaksanakan di ruangan Nuri Hotel Serayu, Selasa (5/3).
“Pertemuan ini terdiri dari tim intelektual dari lima desa yaitu Koperapoka, Nawaripi, Nayaro, Tipuka dan Ayuka. Tim ini adalah tim reposisi, tim peduli terhadap lima desa,” katanya.
Menurutnya memang ada sedikit ricuh mengenai kepengurusan Yayasan Yuamako. Yang mana pengurus lama di bawah pimpinan Hostinus Aipapenai yang telah memimpin selama lima tahun dan akan berakhir pada tanggal 15 Maret 2019. Sambil menunggu berakhirnya kepengurusan ternyata muncul satu kepengurusan lagi yang dipimpin oleh Steve Urmami.
Dijelaskannya, apakah itu melalui proses musyawarah bersama dari lima desa atau hanya perorangan lalu mengatasnamakan diri dan langsung mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat, kemudian mengatasnamakan sebagai pendiri atau sebagai ketua yayasan, hal ini yang masih rancu.
“Jadi, pengurus yang sekarang dipimpin oleh Steve itu belum bisa dijadikan sebagai pengurus yayasan karena kita ikuti anggaran rumah tangga, anggaran dasar yayasan. Karena, itu dasar. Oleh karena itu, semua harus duduk bersama masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari Tipuka, Ayuka, Nawaripi, Koperapoka dan Nayaro,” jelasnya
Lebih lanjut, setelah dilakukan duduk bersama, maka akan terbentuk kepengurusan yang baru. Jadi, tim ini berasumsi bahwa tim ini akan mendampingi untuk meluruskan masalah ini.
“Demi meluruskan hal ini, maka harus diskor dan dibubarkan sementara dulu kemudian semua akan dibentuk yang ditentukan oleh tuah-tuah adat kita dari lima desa,” terangnya.
Menurutnya, merekalah yang punya hak untuk dihormati dan dihargai. Karena mereka adalah sebagai pendidiri sejak tahun 2002 terbentuknya yayasan.
Selain itu, kata dia, suntikan dana dari Freeport Indonesia selama ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya tim resposisi tentu akan mendampingi supaya kedepannya akan ada perubahan- perubahan yang akan dilakukan.
“Perubahan dalam arti adanya program baru atau pemanfaatan uang yang setiap tahun Freeport Indonesia berikan. Tentunya hal ini cukup baik. Dengan harapan, yayasan ini bisa dikelola dengan baik untuk masa depan,” katanya.
Ditambahkannya, nanti pihaknya akan duduk dengan sejumlah orang yang berada di Yayasan Yuamako Nawaripi. Hal ini akan didampingi oleh orang-orangtua, supaya ada saran dan pikiran yang dianggap sudah berpengalaman dan bisa memberikan masukan kepada tim.
“Tim ini tidak memiliki kepentingan lain sama sekali, tetapi kami mau tim ini meluruskan semua hal-hal yang tidak beres dan belum jelas. Maka hal itu yang perlu diluruskan,” ujarnya. (a33)