TIMIKA,TimeX
Seorang ABK KLM Netral Perkasa bernama Muharifin berhasil ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika setelah terjatuh dari atas kapal dan tenggelam hingga hanyut sekitar 4,61 mil dari dermaga Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Poumako, Distrik Mimika Timur, Rabu (3/4).

EVAKUASI -Tim SAR gabungan saat mengevakuasi korban musibah KLM Bintang Sembilan.
Muharifin berhasil ditemukan sekira pukul 11:30 WIT, Rabu, setelah dilaporkan hilang oleh Edi Kuswanto ke petugas SAR Timika sekira pukul 06:55 WIT. Muharifin jatuh dari kapal dan hilang pada pukul 04:00 WIT.
Setelah menerima laporan, pihak SAR langsung menyiagakan personelnya untuk melakukan pencarian.
“Tadi pagi sekira jam 07.15 WIT tim resque dari Kantor SAR menuju ke PPI Pomako untuk lakukan pencarian,” kata Monce Brury, S.IP, Kepala Kantor SAR Timika melalui Muhammad selaku Humas SAR Timika kepada Timika eXpress, Rabu.
Muharifin ditemukan selamat di atas kapal tongkang yang kosong dan langsung dikembalikan ke keluarganya.
Muhammad menambahkan dari nahas tersebut, korban mengaku setelah terjatuh dari atas kapal, ia tenggelam dan sempat hanyut sejauh 4,61 mil dari lokasi kejadian.
Untungnya, di tengah derasnya arus dirinya bisa berenang ke tepi dimana kapal tongkang tanpa awak itu berlabuh.
9 ABK KLM Bintang Sembilan Selamat
Sehari sebelumnya, Selasa (2/4) sekira pukul 04:32 WIT, Tim SAR gabungan juga berhasil menyelamatkan sembilan ABK KLM Bintang Sembilan yang mengalami musibah di Muara Basim, Kabupaten Asmat.
Humas SAR, Muhammad mengatakan pada Selasa malam lalu, petugas Pos SAR Asmat menerima laporan dari Irfa, salah satu anggota Polres Asmat, bahwa KM Bintang Sembilan mengalami kebocoran pada lambung kapal.
Kapal nahas tersebut diawaki sembilan orang, yaitu Mashudin, Udin, Opian, Seneri, Wanto, Usman, Puiang, Selikur dan Awal.
Ke-9 awak kapal tersebut mendapat pertolongan dari Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian dengan menggunakan perahu cepat RIB 400 PK.
“Seluruh korban ditemukan dalam kondisi selamat, namun kapal yang mereka tumpangi sudah 90 persen tenggelam,” katanya.
Berdasarkan pengakuan seorang ABK kapal, KM Bintang Sembilan mengalami kebocoran lambung kapal setelah menabrak bongkahan kayu.
Seluruh awak kapal tersebut selanjutnya dievakuasi ke Pos SAR Asmat kemudian diserahkan ke keluarganya masing-masing.
“Dengan selesainya serah terima korban ke pihak keluarga, maka operasi SAR dinyatakan tutup,” tandas Muhammad. (tan)