“Bawangnya ada hanya saja ditahan oleh distributor. Sebenarnya bawang tidak langka atau bukan kapal yang tidak masuk. Tapi distributor sembunyikan stok. Karena transportasi kapal pun tidak ada kendala, dan juga tidak ada ombak untuk saat ini”
TIMIKA,TimeX

BELANJA – Pembeli sementara berbelanja di Pasar Sentral di hari pertama puasa, Senin (6/5).
Harga komoditas khusus bumbu dapur bawang merah dan putih sejak sepekan sebelum masuk pembukaan puasa, hingga hari ketiga puasa Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah terus ‘meroket’ baik di Pasar Sentral maupun di lapak-lapak penjualan di Kota Timika. Tingginya harga bumbu dapur ini pihak distributor dituding sengaja sembunyi (menimbun-red) stok di gudang.
Inosensius Yoga Pribadi Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Mimika mengemukakan berdasarkan informasi dari pedagang harga bawang putih naik cukup drastis Rp90 ribu dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram dan bawang merah Rp50 ribu perkilo dari sebelumnya Rp35 ribu perkilo.
“Selama ramadhan ini kami turun lakukan pemeriksaan di pasar. Dan kami dapati harga komoditi lain masih normal, hanya harga bawang saja yang masih mahal,” tutur Inosensius kepada wartawan di Aula Bobaigo Keuskupan Timika, Kamis (9/5).
Inosensius menduga lonjaknya harga bawang adanya permainan oleh distributor dengan menimbun ketersediaan bawang di gudang.
“Bawangnya ada hanya saja ditahan oleh distributor. Sebenarnya bawang tidak langka atau bukan kapal yang tidak masuk. Tapi distributor sembunyikan stok. Karena transportasi kapal pun tidak ada kendala, dan juga tidak ada ombak untuk saat ini,” tutur Inosensius.
Oleh sebab itu, pihaknya hari ini (Kamis-red) langsung mendatangi distributor-distributor bawang di Timika untuk mencari tahu kebenaran dan apa kendalanya. Menurutnya kondisi sekarang yang terjadi di pasaran karena adanya permainan distributor.
“Mereka (distributor) yang punya barang dan punya gudang. Pedagang di pasar itu kan hanya menjual saja ke masyarakat. Saya harap pasokan bawang putih dan merah turun ke pasar sesuai kebutuhan. Dan kalau memang ada permainan maka kami akan kawal terus agar tidak terjadi lagi dan harga bisa kembali normal,” ungkapnya. (san)