
Petra, Rabu kemarin.
>>Sempat Menyerang Aparat Keamanan
TIMIKA,TimeX
Belasan pelajar SMK Negeri I Kuala Kencana diamankan anggota Dalmas Polres Mimika lantaran kedapatan hendak melakukan tawuran dengan menyerang kelompok pelajar SMK Petra Timika di Jalan Budi Utomo.
Para pelajar yang berjumlah 11 orang ini akhirnya diamankan di Polsek Mimika Baru, Rabu (4/10) siang kemarin . Merekapun langsung mengikuti pembinaan oleh aparat setempat.
11 pelajar yang diamakan masing-masing berinisial WW (17),Pa (15),Il,Ri (15),MI (16),SA (16),RR (16),Alb (14), Alf (15), YM (17) dan NT.
Rencana aksi tawuran dan penyerangan itu dipicu aksi pemukulan terhadap Yunus, siswa SMK Kuala Kencana oleh oknum pelajar SMK Petra, Senin (2/10) lalu.
Untungnya, siswa SMK Petra mengetahui informasi adanya rencana penyerangan sehingga diantisipasi lebih awal.
Guru-guru SMK Petra kemudian memutuskan memulangkan siswa sekolah tersebut lebih awal sebelum jam sekolah berakhir.
Alhasil, ratusan siswa SMK Kuala Kencana yang hendak melakukan penyerangan bukannya bertemu dengan kelompok siswa SMK Petra, justru berhadapan dengan aparat kepolisian yang sudah lebih dulu siaga di sekitar sekolah yang berlokasi di Jalan Budi Utomo.
Menghadapi aparat kepolisian waktu itu, pelajar SMK Kuala Kencana kocar-kacir.
Aparat keamanan pun sempat kewalahan karena puluhan bahkan ratusan pelajar berpencar menyelamatkan diri.
Situasi saat itu sempat mengagetkan warga setempat, termasuk pengendara kendaraan bermotor yang melintas di depan SMK Petra.
Sebab, pelajar yang dihadang dan diburu sempat melakukan perlawanan dengan melempari aparat kepolisian menggunakan batu.
Pelajar yang melakukan pelemparan pun dikejar dan 11 diantaranya berhasil diamankan dan langsung digiring ke Mapolsek Mimika Baru.
Selain belum adanya laporan polisi dari kasus awal sebagai pemicu, pihak kepolisian pun belum memastikan adanya kerugian dari aksi aksi penyerangan kemarin.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polsek Mimika Baru, Aiptu Ledrik Pattikahayatu menyatakan pihaknya akan memanggil orang tua dari ke-11 siswa SMK I.
“Selain orang tua mereka, kami juga akan hadirkan pihak sekolah untuk selesaikan permasalahnya. Rencana besok (hari ini-Red), sekaligus kami berikan pembinaan kepada 11 pelajar dihadapan orang tua dan pihak sekolah,” ujarnya
Ledrik pun berharap ke depan tidak terjadi lagi tawuran pelajar.
Baik pihak sekolah maupun orang tua diminta untuk tegas dan ketat mengawasi anaknya.
Pihak sekolah harus menegakan aturan dan ketat dalam pengawasan pelajar, terlebih saat jam sekolah.
Begitupun dinas pendidikan terkait harus turun tangan tegur sekolah-sekolah yang tidak awasi siswanya saat jam pelajaran.
“Intinya komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua harus intens. Kalau guru dan orang tua tidak sanggup bina, kami akan bina di Polsek,” tandasnya.
Dugaan sementara, aksi penyerangan dipicu oleh penganiayaan terhadap siswa kelas 1 SMK Kuala Kencana bernama Yunus Nauw.
Peristiwa itu terjadi di lingkungan SMK Petra Timika, 2 Oktober lalu.
Waktu itu, Yunus yang diajak temannya berkunjung ke SMK Petra.
Tanpa sengaja Yunus berbincang dengan salah seorang siswi di sekolah tersebut.
Sontak pacar dari siswi yang berbincang dengan Yunus lihat dan merasa cemburu lantas menyerang dan memukul Yunus.
Kejadian tersebut kemudian tersebar di kalangan pelajar SMK Kuala Kencana.
Mereka kemudian saling memprovokasi hingga merencanakan aksi penyerangan sebagai tindakan balas dendam. (a28)