“Dan juga umat bisa tetap mengenang dengan melihat lebih dekat barang-barang peninggalan pemimpin Gereja Katolik pertama Keuskupan Timika. Termasuk uskup penggantinya bisa mewarisi kisah pelayanan sang gembala gereja dari seorang Uskup Saklil melalui dokumen, buku-buku, foto-foto, video dan barang-barang bersejarah yang nantinya di tempatkan di museum Keuskupan Timika”
Foto: Antonius Djuma/TimeX
PERESMIAN – Alm. Uskup John Philip Saklil, Pr Uskup Keuskupan Timika didampingi Eltinus Omaleng Bupati Mimika sesaat sebelum acara peresmian Gereja Kuasi Santa Sisilia SP 2 pada 22 November 2018 lalu.
TIMIKA,TimeX
Guna mengenang almarhum Mgr. John Philip Saklil, Pr, Keuskupan Diosesan Timika akan membangun sebuah museum.
Museum yang akan dibangun di sisi kiri Kantor Unio Keuskupan Timika mulai tahun ini.
Dalam musien nantinya menyimpan berbagai dokumen misi penggembalaan umat serta kisah ceritera dari uskup pertama Timika itu.
Demikian dikatakan Pater Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr, Administrator Diosesan Keuskupan Timika kepada Timika eXpress belum lama ini di Aula Bobaigo Keuskupan Timika.
Terkait rencana pembangunan museum tersebut, hal ini telah dibicarakan secara internal di Keuskupan Timika, dan juga pihak keluarga mendiang Uskup John.
Adapun kesepakatan membangun museum, mengingat banyaknya dokumen dan barang-barang berharga dan bersejarah di Keuskupan Timika yang ditinggalkan Uskup John.
“Dan juga umat bisa tetap mengenang dengan melihat lebih dekat barang-barang peninggalan pemimpin Gereja Katolik pertama Keuskupan Timika. Termasuk uskup penggantinya bisa mewarisi kisah pelayanan sang gembala gereja dari seorang Uskup Saklil melalui dokumen, buku-buku, foto-foto, video dan barang-barang bersejarah yang nantinya di tempatkan di museum Keuskupan Timika,” jelasnya.
Dikatakan pula, terkait dokumen maupun barang-barang peninggalan Uskup Saklil, khusus dokumen rahasia dan penting gereja sudah lebih dulu diamankan pihak Keuskupan Timika.
“Tinggal barang-barang pribadi dan lainnya di dalam kamar pribadi almarhum (Uskup John), ini nanti kami koordinasikan dengan pihak keluarga. Jika ada yang ingin dimiliki pihak keluarga, kita akan bicarakan saksama, termasuk kesepakatan dan komitmen membangun museum,” sebutnya.
Tak hanya itu, museum untuk menempatkan dan memamerkan semua peninggalan, termasuk patung dan ukiran-ukiran asli Suku Kamoro yang dikoleksi Uskup John, akan dirancang khusus.
“Soal model dan besarnya ukuran museum masih kita bicarakan, tapi kita akan upayakan agar dalam jangka waktu paling lama setahun museum sudah jadi semuanya,” ujarnya.
Sementara menjawab pertanyaan terkait pendanaan, Administrator Diosesan Keuskupan Timika itu menambahkan, selain melayangkan donasi bantuan, pihaknya akan menggelar ‘alas tikar’ dengan meminta dukungan umat untuk rencana mulia mengenang Uskup John.
“Secara tindak langsung dengan adanya museum, Uskup John ada dan selalu menyapa umatnya,” serunya.
Selain itu, pembuatan patung Bunda Maria dari kayu yang sementara dikerjakan, patung yang dirancang oleh Uskup John itu, nantinya ditahtakan di Kapela Keuskupan Timika.
Mgr. John Philip Saklil, Pr meninggal dunia pada Sabtu (3/9) di ICU Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.
Selepas dari RSMM, jenazah Uskup John disemayamkan semalam di Kapela Keuskupan Timika, Rumah Transit Bobaigo.
Sehari setelahnya, jenazah Uskup John, sosok peduli masyarakat kecil itu diarak dan disemayamkan di Gereka Katedral Tiga Raja, hingga akhirnya dimakamkan di Pemakaman Imam Diosesan di belakang Kantor keuskupan Timika pada Rabu (7/8) lalu.
Sebelum meninggal, Uskup John mendapat tugas dari Paus Fransiskus sebagai Administrator Keuskupan Agung Marauke sejak 27 Juli 2019.
Lahir di Kokonao, Mimika Barat, 20 Maret 1960. Uskup John adalah uskup pertama Keuskupan Timika sejak 19 Desember 2003 dan pentahbisannya dilakukan oleh Mgr. Leo Laba Ladjar,OFM sebagai Penahbis Utama pada 18 April 2004.
Adapun Penahbis Pendamping waktu itu, Mgr. Jacobus Duivenvoorde, MSC, Uskup Agung Emeritus Merauke dan Mgr. Aloysius Murwito Uskup Agats. (maurits sadipun)
