
TIMIKA, TimeX
Komunitas Keluarga Karyawan Freeport, hari ini akan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga, Papua yang dilanda kasus kematian anak sebagai Kasus Luar Biasa (KLB).
Bantuan sebanyak 5 ton itu berupa bahan makanan, diantaranya beras, biscuit, susu formula, kopi, gula, air mineral, sarden, jenis makanan lainnya termasuk bantuan peralatan makan, rencannaya diterbangkan, Jumat (8/1) pukul 08.00 WIT dengan Pesawat Sriwijaya Boeing 737- Seri 500 yang dicarter PT Freeport Indonesia (PTFI) menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Bantuan lainnya, berupa sehari-hari untuk bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa serta bantuan baju-baju buat ibu hamil akan diantar dan diserahkan langsung perwakilan manajemen PTFI dari Kantor Freeport Jakarta Pusat, bersama dengan tim Perempuan Tanah (Peta) Care PTFI selaku inisiator kegiatan pemberian bantuan ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga, serta mengikutkan tim Job Site PTFI dan utusan media di Timika, yang semuanya berjumlah 16 orang.
“Menurut informasi yang kami peroleh di sana sangat dingin, suhu di dalam honai pun mencapai enam derajat selsius sehingga kami memberikan jaket dan selimut” tutur Betty Ibo yang juga Wakil Ketua Umum Tongoi Papua (TP) Bidang Organisasi dan Pemberdayaan Perempuan itu.
Sebagaiman pantauan Timika eXpress, Kamis kemarin di Bandara Mozes Kilangin, penanggungjawab kegiatan Betty Ibo secara simbolis menyerahkan bantuan kepada perwakilan manajemen PTFI Yohanes Bewahan Kae untuk dimasukan kedalam bagasi pesawat carteran sebelum diberangkatkan ke Wamena, menyusul disalurkan ke warga masyarakat di Kabupaten Nduga yang terkena musibah.
Kata Betty, bantuan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial PTFI bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Papua, disamping program pengembangan masyarakat yang komprehensif dan telah berlangsung di Kabupaten Mimika yang merupakan lokasi wilayah kerja PTFI. Penyaluran bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga yang tertimpa musibah.
PTFI sebagai perusahaan yang telah berada di Indonesia selama lebih dari 48 tahun menyadari pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan, selain tanggung jawab finansial kepada Pemerintah Indonesia. PTFI juga turut aktif membantu Pemerintah dalam membantu korban bencana alam di berbagai daerah di Indonesia selain program-program sosial lainnya di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan,” jelas Betty Ibo selaku penanggungjawab kegiatan pemberian bantuan KLB bagi warga masyarakat di Distrik Mbua Kabupaten Nduga.
Dijelaskannya, sasaran bantuan tidak diantar langsung ke Nduga karena disana tidak ada gudang penyimpanan dengan kapasitas 5 ton.
“Kita koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua dan akhirnya mereka rekomendasikan gudang milik Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang ada di Wamena bisa digunakan. Nanti pengiriman bantuan selanjutnya ke Kabupaten Nduga akan dilakukan oleh Pemerintah Propinsi melalui jalur darat,” terang Betty.
Menurut Betty, Peta Care PTFI saat ini masih membuka kesempatan penerimaan bantuan dari warga masyarakat Mimika untuk disalurkan ke Nduga.
Untuk itu, warga masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu bahan makanan atau pakaian, dapat mengantarnya ke Komplek Timika Indah II Blok K 16.
Untuk wilayah Kuala Kencana dapat diantar ke Jalan Merpati RT 3 Nomor 2. Sedangkan di Tembagapura, bantuan dapat disalurkan ke Street II D Nomor 481 A.
Atau bantuan dalam bentuk uang dapat ditrnasfer melalui rekening Peta Care BRI 0561.01.000.252.56.6 dan rekening Mandiri 154-00-1302485-0.
“Kita masih buka penerimaan sumbangan sampai Bulan Pebruari, karena bantuan ini berkesinambuangan. Bantuan dari semua pihak akan kami pertanggungjawabkan,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Manajemen PTFI, Yohanes Bewahan Kae mengatakan bantuan bahan makanan dan pakaian yang terkumpul merupakan sumbangan dari komunitas keluarga besar karyawan di area job site PTFI.
“Sumbangan bantuan ini berasal dari komunitas keluarga besar Freeport, mulai dari kontraktor, privatisasi, unsur keagamaan, Bamag dan HMM,” tandasnya. (epy)