• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
Sebuah daerah dikenal dari situs sejarah. Seperti kisah patung Liberty di New York, merupakan hadiah dari rakyat Prancis kepada rakyat Amerika saat ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. Ini merupakan ungkapan persahabatan antara kedua negara. Sama halnya dengan fakta sejarah dan misteri Patung Mapuruppuwau di Kampung Mware, Kabupaten Mimika.

Mapuruppuwau Orang Pertama yang Meninggal di Mimika

21 Agustus 2017
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Senin, April 12, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Mapuruppuwau Orang Pertama yang Meninggal di Mimika

by TimeX Red
21 Agustus 2017
in Berita Mimika
0
Sebuah daerah dikenal dari situs sejarah. Seperti kisah patung Liberty di New York, merupakan hadiah dari rakyat Prancis kepada rakyat Amerika saat ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. Ini merupakan ungkapan persahabatan antara kedua negara. Sama halnya dengan fakta sejarah dan misteri Patung Mapuruppuwau di Kampung Mware, Kabupaten Mimika.

Patung Mapuruppuwau di Kampung Mware, Kabupaten Mimika

  • Sejarah dan Misteri Patung Mapuruppuwau
Sebuah daerah dikenal dari situs sejarah. Seperti kisah patung Liberty di New York, merupakan hadiah dari rakyat Prancis kepada rakyat Amerika saat ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. Ini merupakan ungkapan persahabatan antara kedua negara. Sama halnya dengan fakta sejarah dan misteri Patung Mapuruppuwau di Kampung Mware, Kabupaten Mimika.
Patung Mapuruppuwau di Kampung Mware, Kabupaten Mimika

Sebuah daerah dikenal dari situs sejarah. Seperti kisah patung Liberty di New York, merupakan hadiah dari rakyat Prancis kepada rakyat Amerika saat ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. Ini merupakan ungkapan persahabatan antara kedua negara.

Sama halnya dengan fakta sejarah dan misteri Patung Mapuruppuwau di Kampung Mware, Kabupaten Mimika.

 

Untuk lebih memaknai situs Patung Mapuruppuwau, sebuah patung manusia dengan miniatur dua ekor anjing di sisi kini dan kanannya, tentu punya latar belakang sejarah.

Untuk mempertahankan ceritera rakyat warga asli Suku Kamoro, dimana tempat dibangunnya patung tersebut, yaitu di Kampung Mware, Distrik Mimka Timur, maka Pemda Mimika melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Mimika melengkapinya dengan membangun taman keanekaragaman hayati.

Inaugurasi peresmian taman tersebut, Sabtu (19/8) lalu merupakan sebuah upaya agar kearifan lokal budaya setempat tetap terpelihara.

Jumat (18/8) lalu, sehari sebelum peresmiannya, wartawan Timika eXpress mendatangi lokasi tersebut untuk mencari tahu kisah sejarah patung Mapuruppuwau.

Adalah Kepala Suku Mware, Sabinus Kaokoyahe, yang ditemui.

Sosok pria murah senyum itu pun mulai berkisah menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Kisah Mapuruppuwau, kata Sabinus, menurut orang tetua dulu, dalam sejarah Kampung Pigapu dan Mware, adalah suami dan istri.

“Pigapu dimaksud suami, dan Mware adalah istrinya.

Mapuruppuwau pun disebut sebagai orang pertama yang meninggal di Mimika.

Arti harafiah dari Mapuruppuwau sendiri, Mapuru adalah mama dan Wau adalah anak,” ceritera awal Sabinus kepada Timika eXpress di lokasi tugu Mapuruwau, Kampung Mware, Distrik Mimika Timur, Jumat   lalu.

Dalam kisah sejarah disebutkan pula, Pigapu dan Mware awal bertemu lantas menjadi satu keluarga yang kemudian memiliki keturunan.

Mapuruppuwau yang dulu dikenal memiliki seorang anak mantu lantas memperkenalkannya melalui prosesi adat kepada sanak keluarga.

Dalam tradisi lokal warga setempat, sebagai menantu tentu ada pantangan yang harus ditaati.

Karenanya, saat prosesi adat perkenalan itu, oleh keluarga Mapuruppuwau diingatkan agar anak mantunya jangan sampai mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan.

Tanpa sengaja saat pesta adat, anak mantu Mapuruppuwau mengkonsumsi makanan yang diharamkan.

Karena melanggar tradisi adat, meski telah diingatkan sebelumnya oleh keluarga Mapuruppuwau, maka petaka pun menimpanya (anak mantu).

“Jadi dia mungkin salah makan ikan ka jadi akhirnya kena musibah,” ceritera Sabinus.

Keesokan harinya, putri Mapuruppuwau bernama Maimaroh kehabisan makanan, lantas menyuruh suaminya (anak mantu Mapuruppuwau ) mencari makanan untuk anak-anak mereka.

 

Maimaroh bersama istrinya pun pergi mencari makanan melewati Kampung Popokopa, tidak jauh dari Kampung Pigapu.

Tiba di kampung itu, Maimaroh dan suaminya menebang pohon sagu dan mulai memangkurnya hingga mendapat banyak sagu.

Suami Maimaroh saat itu pun menyiapkan tumang untuk mengemas sagu dari hasil yang diperoleh.

Saat memotong pelepah pandan untuk membuat tumang, tiba-tiba saja suami Maimaroh berteriak… adoooooooooo.

Maimaroh sontak berteriak, ‘kenapa pergi jauh-jauh, disini di dekat saja.

“Ternyata dia dipukul sama ipar-iparnya karena salah makan ikan dari upacara adat, dan akhirnya meninggal,” papar Sabinus.

Anehnya, saat sang istri Maimaroh hendak memikul tumang berisi sagu didalamnya, sekejap hilang.

Rasa takut dan gelisah menyelimuti suasana bathin Maimaroh.

Lebih menakutkan lagi, tiba-tiba ada suara roh bertanya kepada Maimaroh.

“Mau kembali tapi bawa apa?”.

Suara roh yang muncul dari jelmaan ‘binatang-binatang’ lalu membuat perahu di tanah dan diminta oleh roh (suami Maimaroh) untuk dimasukan ke kali.

Saat dimasukan ke kali, perahu itu miring sebelah.

Meski demikian perahu tersebut terus mengarungi kali untuk bisa sampai ke rumah.

Sekembalinya, anak-anak dari Maimaroh hanya melihat bapanya.

“Mereka (anak-anak) pun menemui bapaknya.

Waktu itu suami Maimaroh yang sudah meninggal tanya dia punya anak-anak, mama dimana?”, dan anak-anaknya jawab kalau mama sudah kawin lagi. Mama dengan ‘bapa ade’ ada ambil kulit kayu untuk buat pakaian,” ujarnya.

Misterinya, dalam ujud roh, suami dari Maimaroh setelah mendengar penjelasan langsung membunuh anaknya di dalam perahu.

Suami Maimaroh pun berangkat ke Kampung Atuka.

Dia pun minta kepada dua ibu di Kampung Atuka agar memberikan saudara mereka kepadanya.

Dengan jaminan dia (suami Maimaroh) akan memberikan anak perempuannya.

Namun almarhum (suami Maimaroh) urung  memberi, dan akhirnya masyarakat Atuka tahu bahwa dia adalah orang mati.

Untuk mengenang kisah sejarah ini, maka dibuatlah patung tete Mapuruppuwau sebagai orang Wania agar dikenang dan dilestarikan melalui “Taman Keaneragaman Hayati Mapuruppuwau yang dibangun Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Mimika dari APBD tahun 2015-2016. (santy sang/gren talubun)

Tags: di MimikaMapuruppuwau Orang Pertama yang Meninggal
Previous Post

Arif Rumatiga Meninggal dengan Empat Luka Tusukan

Next Post

Bupati Mimika Resmikan Taman Keanekaragaman Hayati Mapuruppuwau

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
TIMIKA, TimeX Bupati Mimika Eltinus Omaleng meresmikan taman keanekaragaman hayati Mapuruppuwau yang terletak di Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Sabtu (19/8).

Bupati Mimika Resmikan Taman Keanekaragaman Hayati Mapuruppuwau

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In