
Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1438 H di Masjid Ar-Rahman
Hadirkan Ustadz Kondang dari Makassar
TIMIKA,TimeX
Peringatan Maulid Nabi atau hari lahirnya Nabi Muhammad SAW 1438 H di Masjid Ar-Rahman Rahman, Minggu (15/1) menjadi makna penting bagi umat muslim di Timika, untuk memetik keteladanan rasusulah, Nabi Muhammad SAW dalam hidup iman.
Dengan mengusung tema, “Memetik Keteladanan Nabi Muhammad SAW, pengurus Masjid Ar-Rahman juga menghadirkan ustadz kondang dari Makasar, Sulawesi Selatan, Ustadz H. Junaedi Bali.
Peringatannya pun ditandai dengan gelaran ebamokai (alas tikar) dalam tradisi lokal masyarakat setempat untuk mengumpulkan dana.
Dari ebamokai berhasil terkumpul lebih Rp12,2 juta, yakni dari sumbangan pribadi Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika Ausilius You, S.Pd,MM.MH, sekaligus mewakili Pemda dalam acara tersebut.
Hadir pula Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Muhammad Saad Lausiri, mantan Bupati Mimika, Abdul Muis, Ketua MUI Mimika Muhammad Amin AR, S.Ag, Ketua NU, Abdul Wahab, S.PdI. MA.
Hadir pula tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan serta ratusan jamaah dari berbagai masjid di Kabupaten Mimika.
Ustadz Junaedi melalui hikmah maulidnya, menjelaskan bahwa setiap acara Maulid Nabi selalu disajikan telur,songkolo dan pohon pisang.
Ini menggambarkan, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok individu yang mandiri. “Layaknya sebuah telur jika menetas menjadi ayam, akan mencari makanan sendiri, seperti itulah Nabi. Sementara kalau tusuk telur dari bambu lurus yang digunakan sebagai wadah telur menggambarkan tentang positifnya pikiran Nabi. Ini yang harus kita teladani sebagai manusia,”jelasnya.
Sedangkan batang pisang dimaknai sebagai sifat Nabi yang memberi banyak manfaat bagi umat Islam.
“Pohon pisang takan mati sebelum memberi manfaat meskipun dipotong akan terus tumbuh sampai berbuah,” jelasnya.
Sedangkan songkolo (nasi ketan) penganan khas Makassar disebut sebagai bentuk ukuwah islamiah yang kokoh dan utuh. Karena terbut dari beras ketan, sehingga kalaupun dilempar tetap utuh. Manusia harusnya seperti itu dalam kehidupan bermasyarakat, meskipun terhambur dimana-mana namun tetap satu. Untuk itu diharapkan umat muslim yang ada di Kabupaten Mimika ini bisa tetap utuh dan kokoh dalam toleransi bersama umat lainnya.
Sementara itu, Sekda Mimika, Ausilius You, S.Pd, MM.MH dalam sambutannya, mengatakan sejarah mencatat sejak tahun 1978, seorang Astro menulis sebuah buku tentang seribu orang paling berpengaruh di dunia.
Nabi Muhammad SAW ditempatkan sebagai nomor wahid orang berpengaruh didunia. Atas pengaruhnya yang meluas dan masih bertahan hingga ribuan tahun setelah wafat.
Pembuktiannya melalui ajaran islam yang sudah tersebar keseluruh penjuru dunia.
“Sosok mulia Nabi Muhammad menjadi suri teladan bagi umat muslim diseluruh Dunia. Keteladan ahlaknya patut dijadikan inspirasi dan motivasi dalam sikap mental spiritual, menanamkan semangat keagamaan serta meningkatkan kualitas iman dalam menghadapi segala bentuk tantangan kehidupan umat beragama di Indonesia khususnya di Mimika,”ungkapnya.
Pasalnya, pemerintah harus terus berkomitmen menjaga kemajemukan dan sendi-sendi kebebasan beragama.
Lebih dari itu, warga masyarakat harus menumbuhkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari, sebagai hakekat hidup berdampingan dalam perbedaan.
Momentum ini kiranya dapat meninggalkan sikap, pola pikir serta etika yang kurang berkenan, dengan menjunjung nilai kebersamaan untuk menjadikan Mimika sebagai kolam, sebagai rumah, agar semua kemajemukan ditata baik, bijak sebagai kekuatan membangun Mimika lebih baik,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Mimika, Ustadz H. Muh Amin AR, S.Ag, pada kesempatan yang sama menekankan tema Memetik Keteladanan Nabi Muhammad SAW, merupakan sebuah kebersamaan, karena maulid itu bukan hanya sekedar seremonial, tetapi bagaimana bisa menumbuhkan kebersamaan.
“Apa yang terjadi di luar Timika jangan terjadi di Timika, karena intoleransi tidak ada di Timika, yang ada hanya toleransi, karena kita semua umat beragama sama,”Jelasnya.
Ustadz Amin pun mengajak semua umat muslim di Timika untuk mengedepankan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan hidup.
Untuk diketahui, kegiatan ebamokai, Minggu kemarin guna pembangunan gedung serbaguna Masjid AR-Rahman, dipandu langsung Ustadz Abdul Mutalib Elwahan S.Pd.
Selain Sekda Mimika, Ausilius You, Staf Ahli Bupati Mimika, Muhammad Saad Lausiri dan jemaat muslin lainnya turut menyumbang hingga terkumpul Rp2,1 juta lebih. (san)