
Tiga Dimensi Hidup Manusia Harus Dijalani Penuh Syukur
TIMIKA, TimeX
Peringatan dan perayaan Maulid Nabi SAW 1438 H yang berlangsung di Masjid Babussalam berlangsung meriah, Minggu (8/1).
Momentum bertajuk “Memelihara Kerukunan Antar Umat Beragama dan Menyelamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba untuk Mewujudkan Cinta Damai di Kabupaten Mimika, ini menjadi pesan khusus bagi warga Muslim Mimika dalam mengaplikasikan tiga dimensi hidup manusia, masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
“Tiga dimensi hidup ini harus dijalani dengan penuh syukur kepada Allah SAW, dengan menghindari Narkoba dan hal-hal duniawi,” ungkap Ustadz H. Djamaluddin Iribaram,S.Pdi,MM dalam ceramahnya.
Katanya, Maulid Nabi menjadi refleksi keteladan dari Rasulullah SAW untuk kepentingan masyarakat maupun pemerintahan.
Setiap tahun kita memperingati Maulid Nabi, kiranya ini jadi momen kita meneladani hidup Allah SAW dengan penuh damai.
“Tidak boleh ada pertentangan atau permusuhan dalam hidup keluarga dan bermasyarakat,” jelasnya.
Hadir waktu itu, Ustadz Djamaluddin Iribaram S.Pdi, MM, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mimika yang juga Wakil Ketua I PHBI, Ustadz H. Abdul Muthalib Elwahan,S.Pd, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Babussalam, H. Akhir Iribaram, S.E, MM dan Ketua PHBI Kabupaten Mimika, Gredenggo Laitam M.Si.
Hadir pula Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika, Ignatius Adii.
Selain meriah, perayaan Maulid Nabi yang diawali dengan pembacaan Ayat Suci Alqur’an serta penampilan khasidah dari Ikatan Remaja Masjid Agung Babussalam membuat perayaan Maulid semarak.
Perayaannya pun ditandai dengan penyerahan SK Panitia Pembangunan Rehabilitasi Masjid Agung Babussalam dan piagam apresiasi dan kepedulian terkait donasi dana melalui lelang pembangunan Masjid yang digelar setiap Jumat dalam sepekan.
“Ada tiga Masjid yang melakukan lelang, yakni Masjid Babussalam, Masjid Al-Hidayah di POM dan Masjid Darussalam serta Masjid Nurul Hidayah.
Bersamaan waktu itu dikukuhkan panitia rehabilitasi Masjid Agung Babussalam agar lebih baik ke depannya.
Sementara itu, Ustadz H. Djamaluddin menegaskan, bahwa keyakinanan tidak bisa dipaksakan sebagaimana dakwah terhadap kaum muslimin dan muslimah.
“Tidak ada kata paksa dalam dakwah tersebut. Kita tidak usah ragu di era globalisasi ini banyak orang yang menjdi contoh melalui media cetak dan elektroni. Kita punya tanggung jawab untuk anak-anak ataupun generasi penerus muda untuk melakukan hal positif sehingga tidak terjerat hukum dan berada di balik jeruji besi,” jelasnya.
Katanya pula, sebagai manusia kita harus mengawasi tingkah laku, khusus generasi penerus agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang diindikasi dapat merusak masa depan, seperti penggunaan narkoba.
“Saya ajak masyarakat Mimika untuk bangun kota ini jadi lebih maju dan tidak terkontaminasi dengan masalah agama atau intoleran. Ajarilah anak-anak kita ataupun generasi muda untuk melakukan hal-hal positif sesuai teladan Allah SAW dalam perkataan dan perbuatan religi.
Menyusul, Ketua PHBI Kabupaten Mimika, Laitam Gredenggo,M.Si mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi peringatan Maulid Nabi.
“Kita hadir untuk memperingati hari kelahiran, jadi saya berharap perayaan ini kolektif dan tidak hanya umat Islam. Semoga makna momen religi ini memberi petunjuj dan arah kebenaran dalam pengamalan hidup iman.
Sedangkan, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Babussalam, H. Akhir Iribaram, S.E, MM pada kesempatan yang sama menjelaskan, peringatan Maulid Nabi tahun ini bukan suatu keharusan diacarakan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana memaknai hikmahnya untuk hidup religi sebagai falsafah damai.
“Jangan anggap ataupun jadikan peringatan Maulid Nabi sebagai rutinitas tahunan, tetapi jadikanlah perayaan sebagai teladan hidup kita. (aro)