“Memang semua peserta meraih gold dan silver. Tapi Mimika meraih gold tertinggi dengan jumlah 275″
TIMIKA,TimeX
Prestasi membanggakan ditorehkan kontingen peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) asal Mimika, Israeli Farneubun siswi kelas I SMP Bernadus Timika itu berhasil menyabet jawara lomba Bertutur Kitab Suci (BKS) dalam lomba Pesparani tingkat Provinsi Papua di Jayapura, Jumat (15/11).
Ketua Tim Kontingen Pesparani Mimika, Eduardus Reliubun dikonfirmasi media ini mengemukakan, Lomba BKS dilaksanakan di Gereja GKI Pniel yang diikuti peserta dari 10 kabupaten.
Dalam lomba tersebut peserta asal Mimika, Israeli meraih nilai gold tertinggi dengan jumlah 275 sedangkan peserta lain dibawah 250.
“Memang semua peserta meraih gold dan silver. Tapi Mimika meraih gold tertinggi dengan jumlah 275,” katanya.
Sementara Ketua Panitia Pesparani, Pater Kons Bahang OFM ketika dikonfirmasi mengemukan, dengan meraih juara pertama kategori lomba BKS otomatis Mimika mendapat satu tiket mewakili Papua mengikuti Pesparani tingkat nasional di Kupang.
“Yah, otomatis Mimika mewakili BKS Papua karena sudah menjadi juara pertama dari semua kabupaten yang ada,” ujar Pater Kons.
Menjawab adanya informasi dari panitia bahwa peserta BKS asal Mimika didiskualifikasi dalam perlombaan tingkat nasional lantaran faktor usia (usia Israeli Farneubun sudah 14 tahun pada 2021), dibantah Pater Kons. “Itu tidak benar, sampai sekarang kami belum rumus formulasi pelaksanaan Pesparani 2021, aturannya juga masih belum dibahas,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan, sebagai bentuk penghargaan, peserta BKS asal Mimika otomatis mewakili Papua mengikuti Pesparani tingkat nasional tahun 2021.
“Kalau peserta yang lolos sekarang ternyata pada tahun 2021 sudah berusia 14 tahun tentu Mimika bisa tentukan yang lain mewakili Papua. Karena tidak mungkin diutus peserta dari kabupaten lain sementara yang menang sekarang Kabupaten Mimika,” ungkapnya.
Pesparani I di Provinsi Papua diikuti oleh 14 dari 29 kabupaten/kota, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Jayawijaya, Deiyai, Dogiyai, Nabire, Merauke, Asmat, Mappi, Biak, Yahukimo, Kepulauan Yapen dan Waropen.
Lomba Pesparani dilaksanakan pada empat lokasi yakni Gereja Kristus Terang Dunia Waena, LPMP Kotaraja, Gereja Pniel Kotaraja dan STFT Fajar Timur Abepura dengan 13 mata lomba.
Pada kegiatan pembukaan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura Frans Pekey menilai pelaksanaan pesta paduan suara gerejani (Pesparani) I Katolik tingkat Provinsi Papua di daerah itu lebih menumbuhkembangkan dan memupuk rasa persaudaraan dan toleransi antarumat beragama.
“Kami bersyukur dengan ditunjuknya Kota Jayapura sebagai pelaksana Pesparani I Katolik, yang pertama bisa memupuk dan menyatukan persaudaraan umat Katolik dan semua agama yang ada di kota ini,” katanya usai acara pembukaan Pesparani I Katolik tingkat Provinsi Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen), Distrik Abepura, Kota Jayapura, Kamis malam.
Apalagi, katanya, sebagai ibu kota Provinsi Papua, Kota Jayapura merupakan kota heterogen baik dari suku, agama, ras dan golongan, hingga budaya, dan dengan adanya pelaksanaan Pesparani tersebut menunjukkan keberagaman di semua tingkatan.
“Dengan Pesparani ini menunjukkan keberagaman. Keberagaman bukan perbedaan tetapi menunjukkan kekuatan dan keharmonisan kehidupan umat beragama,” katanya.
Frans juga menyampaikan selamat datang dan bertanding kepada 14 kontingen perwakilan dari 14 kabupaten/kota di Bumi Cenderawasih yang mengikuti kegiatan itu dari 14-18 November 2019. (ale)