TIMIKA,TimeX
Puluhan pelajar SMA Negeri 4 Timika di Jalan Poros SP 5 mendapat penyuluhan tentang cara berantas TB atau tuberculosis di sekolah itu pada Sabtu (16/3).

MEMBAGI – Pelajar SMAN 4 menerima pamfet berisikan materi penyuluhan TB dari perawat pada Sabtu (16/3).
Penyuluhan kesehatan ini digagas oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Mimika dalam memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) PPNI ke-24 yang jatuh pada Minggu 17 Maret.
Pemateri dalam aksi penyuluhan ini para perawat yang tergabung dalam Dewan Pengurus Komisariat (DKP) Puskesmas Timika Jaya didampingi para dokter.
Sebelum mulai kegiatan para perawat membagikan pamfet memuat pertanyaan apa itu TB, gejala TB, cara penularan, mencegah penularan TB dan gaya hidup sehat tanpa TB.
Tema penyuluhan serentak itu ‘Mari Kitorang Toss TBC’ (Temukan Obat Sampai Sembuh).
Adapun tim dari Puskesmas Timika Jaya, Kasniati selaku fasilitator, Dwi Zulaikah, Aqlusia selaku monderator, Jeflina, dr Arfadin Yusuf, dr Marni Insoraki Rumsumbre, dr Alda, Kristina Aritonang, Rira Yani Wanag, Nila Palete.
Dwi Zulaikah dalam materi tuberculosis menjelaskan TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.
TBC ujarnya bukan penyakit turunan, bukan juga kutukan, bukan juga kena guna-guna. TBC dapat sembuh dengan minum obat teratur dan tuntas selama enam bulan hingga setahun lamanya.
Gejala seseorang TB ujarnya dapat diketahui dari batuk berdahak selama dua minggu atau lebih secara terus menerus. Penularan TB bisa ada gejala atau tanpa disertai gejala. Gejalanya mulai dari demam, meriang, berkeringat tanpa sebab pada waktu tidur malam hari, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, kadang dahak yang keluar campur darah, sesak napas, nyeri dada dan mudah lelah.
Kepada siswa-siswi ia juga menjelasakan cara penularan kuman TB melalui udara pada saat berbicara, batuk, bersin tanpa menutup mulut.
Olehnya ia menyarankan agar TB tidak menular kepada orang lain sebaiknya pasien TB saat batuk menerapkan etika batuk yang benar dengan menutup menggunakan lengan bukan telapak tangan atau menggunakan masker selama pengobatan. Dilarang menutup mulut dengan telapak tangan saat batuk agar air liur yang tertahan tidak tertular kepada orang lain ketika berjabatan tangan.
Kemudian cara pencegahan ujarnya pasien mesti minum obat secara rutin atau teratur selama enam sampai delapan bulan bahkan setahun. Menerapkan etika batuk yang benar atau menggunakan masker, buanglah dahak pada tempatnya dan rumah dengan ventilasi udara yang baik.
Selain itu disarankan menerapkan gaya hidup sehat tanpa TB. Yakni makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjemur alas tidur agar tidak lembab, membuka jendela agar cukup sinar matahari dan udara segar masuk, olahraga teratur, suntik BCG untuk anak-anak dan tidak boleh merokok.
Tujuh langkah cuci tangan
Pada kesempatan itu juga dr Marni Insoraki Rumsumbre praktekan cara mencuci tangan yang benar memakai sabun dan air mengalir dengan tujuh langkah sederhana dianjurkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
Sementara Kristina Aritonang dalam materi pemberian tablet tambah darah menjelaskan agar tubuh tetap sehat setiap kali makan jangan hanya nasi dan ikan melainkan perlu dilengkapi sayur serta buah walaupun tanpa susu. Makan harus sesuai gizi seimbang bukan lima sehat lima sempurna.

JELASKAN – dr Arfadin Yusuf mendampingi dr Marni Insoraki Rumsumbre (baju biru) menjelaskan tujuh langkah cuci tangan yang benar pada penyuluhan TB kepada pelajar SMA N 4 Timika, Sabtu (16/3).
Ia mengatakan bagi kaum perempuan yang biasanya saat upacara bendera kadang pingsang itu disebabkan staminanya kurang kuat penyebabnya kurang makan sayur hijau mengandung sat besi.
Tanda-tanda orang dengan gejalan kurang zat besi jelasnya suka mengantuk, mudah lelah dan pusing. Karena fungsi daripada sat besi membantu oksigen dari paru-paru beredar keseluruh tubuh hingga otak.
“Makanya ketika otak kita kekurangan oksigen membawa kita pada ngantuk. Bisa dilihat orang yang anemia ciri-cirinya sering mengup,” katanya.
Untuk mencegah anemia ia membagikan 12 tablet tambah darah untuk tiga bulan bagi peserta perempuan. Tablet ini diminum setiap Senin dalam minggu pada malam hari sebelum tidur setelah makan.
Sedangkan dr Alda dalam meteri Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjelaskan tentang cara menyikat gigi yang benar agar gusi tidak rusak.
Menurutnya sikat gigi harus menggunakan pasta gigi. Pasta gigi diberikan sepanjang sikat gigi dan ratakan. Gosok gigi dengan posisi tegak gerakan searah vertikal atau ke atas dan ke bawah untuk membersihkan gigi depan dan gigi bagian dalam. Cara ini menghindari agar gusi tidak cepat rusak dan lama kelamaan gigi tidak kelihatan kepanjangan. Selanjutnya menyikat lidah.
Ia juga mengingatkan usai sikat mengkumur untuk membersihkan pasta dua atau tiga kali jangan sampai menghilangkan rasa pesta giginya. Sebab fungsi kaliumnya demi kesehatan gigi.
Sementara dr Arfadin Yusuf dalam materinya tengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mengingatkan anak-anak tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok, makan makanan yang bergizi bersih dan sehat, mencuci tangan sebelum makan, olahraga yang teratur demi kebugaran tubuh dan sanitasi sekolah yang baik.
Kemudian Rira Yani Wahag dalam materi tentang kesehatan reproduksi mengingatkan kepada peserta putri untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksinya.
Usai menjelas materi dilanjutkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Mulai dari mengukur tinggi dan lebar badan, berat badan dan gigi.
Para pelajar juga bersama tim perawat dan dokter secara sama-sama mengucapkan selama HUT PPNI ke 45 dan menggaungkan yel-yel ‘Mari Kitorang Toss TB’ Temukan, Obati, Sampai Sembuh’. (antonius djuma)