“Jadi masalah ini Asprov harus menjawabnya. Kalau tidak, saya akan bawa sampai ke PSSI di pusat”

Jeremias Rontini
TIMIKA,TimeX
Kasat Brimob Polda Papua, Kombes Pol Jeremias Rontini, Pembina PS Elang yang merupakan salah satu tim mengikuti Turnamen Liga 3 mempertanyakan sikap Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Papua yang mengirim Persemi Mimika mengikuti kejuaraan tingkat nasional menghadapi Persika Kaimana perwakilan dari Papua Barat.
“Jelas kami pertanyakan sekaligus ingin minta jawaban dari Asprov Papua atas dikirimnya Persemi Mimika untuk mengikuti kejuaraan tingkat nasional pada 21 November 2019 nanti,” jelas Jeremias Rontini kepada wartawan saat jumpa pers di Resto 66, Selasa (19/11).
Jeremias mengatakan, turnamen Liga 3 digelar oleh Asprov Papua dilaksanakan mulai Agustus lalu sampai September 2019, dan itu berdasarkan sesuai kalender PSSI Nasional. Dan pada Liga 3 Papua ini diikuti oleh 13 tim, salah satunya PS Elang.
Tetapi lanjut Jeremias, baru menjalani 3-4 pertandingan dari 7-8 pertandingan, turnamen terpaksa dihentikan alasan menyangkut masalah keamanan.
Dari penghentian tersebut ujarnya, Asprov Papua mengumpulkan 13 tim yang ikut Turnamen Liga 3 di GOR Waringin pada 7 September 2019 lalu.
Mantan Kapolres Mimika ini mengatakan, hasil dari pertemuan itu diputuskan beberapa hal, yang tertuang dalam berita acara yang mana dalam poin-poinnya menghentikan Turnamen Liga 3, dikarenakan rekomendasi dari pihak keamanan, terkait situasi Kota Jayapura, pascademo 28 Agustus 2019.
Sehingga lanjutnya, Asprov Papua tidak akan mengirimkan perwakilan Papua ke tingkat nasional. Dan panitia akan mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan oleh tim atau klub.
“Kami tidak persoalkan masalah biaya. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah ketidak profesionalnya Asosiasi Provinsi Papua yang mengelola Liga 3 melalui panitia,” kritiknya.
Ketidak profesionalan yang dimaksudkan adalah, dalam berita acara sudah dicantumkan dan disepakati bahwa tidak akan mengirimkan wakil dari Papua untuk mengikuti tingkat nasional. Namun kenyataannya pada 21 November 2019 nanti, Persemi Mimika (salah satu peserta Liga 3) akan mengikuti pertandingan nasional dan menghadapi Persika Kaimana perwakilan dari Papua Barat.
Dengan demikian ia pertanyakan, jadi atas dasar apa Persemi Mimika bisa diikutkan dalam kejuaraan tingkat nasional menghadapi Persika Kaimana, sedangkan masalah perhentian pertandingan belum selesai.
Ini menjadi pertayaan besar, siapa yang menunjuk Persemi untuk bertanding. Padahal semua sudah sepakat bahwa tidak akan mengirimkan wakil Papua untuk kejuaraan tingkat nasional.
“Jadi masalah ini Asprov harus menjawabnya. Kalau tidak, saya akan bawa sampai ke PSSI di pusat,” ancamnya.
Jeremias berharap Asprov bisa merespons ini dan memanggil semua klub-klub peserta Liga 3, serta menjelaskan alasannya secara detail. Jika tidak, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum. Apa keistimewaan Persemi Mimika yang ditunjuk untuk mewakili Papua di tingkat nasional, padahal sama-sama sepakat pertandingan dihentikan. Dan masih menjalani empat pertandingan dari 7-8 pertandingan.
Seharusnya katanya, panggil semua klub untuk bicara, tidak dilakukan secara diam. Dan ini harus dilakukan langkah-langkah, kalau tidak, maka masalah ini akan ditempuh melalui proses hukum, apa lagi karena tidak ada surat pemberitahuan kepada klub untuk penunjukkan Persemi Mimika.
Ia harapkan penyelenggaraan Liga 3 di Papua untuk dievaluasi. Kalaupun ada kendala keamanan, maka harus ada alternative tempat yang dikira aman, misalnya di Sarmi, Keerom, dan lainnya.
“Kami ini di Papua sudah termarjinalkan paling jauh. Namun masih dibuat bodoh oleh oknum-oknum tertentu. Dan tidak ada surat penunjukkan Persemi ikut tingkat nasional,” ungkapnya. (aro)