TIMIKA,TimeX
Jalannya proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden serentak Rabu (17/4) di TPS 27, RT 12 Kelurahan Timika Indah Distrik Mimika Baru diwarnai aksi keributan.
AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika saat ditemui awak media membenarkan kejadian tersebut.

AMANKAN – AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika saat mengamankan pelaku keributan di TPS 27, Rabu (17/4).
Agung menyebutkan pelaku keributan sudah diamankan dan dilaporkan ke Bawaslu untuk diproses di Sentra Gakkumdu.
Identitas pelaku ujarnya berinisial FH dan AS. Salah satunya diindikasi seorang oknum Caleg. Sementara apa motifnya sampai saat ini belum diketahui lantas masih dalam tahap pemeriksaan intensif.
“Dan kita serahkan kepada Sentra Gakkumdu. Apabila sudah ada proses akan kita sampaikan,” kata Agung.
Setelah kedua pelaku diamankan kata Agung pelaksanaan pencoblosan di TPS 27 kembali berjalan seperti biasa hingga selesai.
“Jadi pada saat kita mendapatkan laporan adanya gangguan, kami dari Dansat TNI-Polri beserta tim respons secara serentak hadir ke TPS tersebut. Karena kebetulan pagi harinya kita berada di Gedung Eme Neme Yauware untuk memastikan distribusi logistik dan memang ada pelaksanaan patroli,” paparnya.
Ia memastikan pada prinsipnya TNI-Polri selalu hadir bersama rakyat untuk bisa mendukung para penyelenggara Pemilu agar pelaksanaan Pemilu bisa berjalan aman dan kondusif.
“Kalau gangguan sifatnya teknis di TPS pasti ada dinamika. Ada kekurangan logistik, ada kelemahan di sana sini. Tapi sejauh ini tidak ada yang ganggu jalannya pencoblosan kecuali di TPS 27. Tapi itupun sudah kembali pulih,” katanya.
Sementara Andre seorang warga RT 12 di TPS 27 mengatakan bahwa keributan itu berawal saat lima orang datang ke lokasi TPS dengan mobil. Mereka meminta TPS 27 dipindahkan ke lokasi lain yang mereka inginkan. Karena warga menolak TPS dipindahkan sehingga terjadi keributan. Beruntung aparat keamanan langsung datang mengamankan satu orang.
Empat Anggota KPPS TPS 48 Diamankan
Sementara di TPS 48 Kelurahan Kwamki, Distrik Mimika Baru ada empat dari lima anggota KPPS diamankan di Polsek Mimika Baru setelah ketahuan dalam kondisi mabuk.
“Akhirnya pelaksanaan kegiatan tersebut bisa dilanjutkan karena Ketua KPPS dan saksi kita undang kembali karena sempat meninggalkan tempat. Sedangkan KPPS lainnya itu di-take over oleh Ketua PPS maupun anggota PPS serta diawasi penuh oleh PPD Mimika Baru,” jelas Agung.
Untuk Distrik Kwamki Narama ujar Agung distribusi logistik sempat terlambat. Karena secara teknis dari pihak ketiga dalam bidang transportasi itu menggunakan armadanya dua kendaraan truk dan satu kendaraan cold diesel.
Sementara TPS lain secara keseluruhan cold diesel dan ini membawa pengaruh dengan memakan waktu. Sebab satu cold diesel bisa menampung lima sampai enam TPS, tapi truk itu bisa lebih dari 15 TPS.
Walaupun sempat terlambat kata Agung secara keseluruhan di Kwamki Narama sudah terlaksana dengan lancar dan kondusif.
Ia menambahkan untuk di wilayah pegunungan khususnya Singa dan Aroanop maupun Banti juga berjalan lancar dan kondusif. Padahal sempat ada kekuatiran karena di Singa baru pada pagi sekira pukul 05.15 WIT distribusi menggunakan heli milik PTFI untuk bisa mendorong logistik.
“Kalau Aroanop maupun Banti itu sudah kita laksanakan tiga hari sebelumnya. Jadi sudah terlaksana seluruhnya, dan kita juga sudah dapat laporan dari perwira pengendali Tembagapura bahwa semua berjalan lancar,” pungkasnya. (tan)