TIMIKA,TimeX
Sebanyak 82 petugas terdiri dari 27 orang pengawas petugas pemetaan dan 55 petugas pemetaan, baru saja dilatih oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Maret lalu. Kini sudah mulai turun di lapangan untuk pemetaan dan pemutahiran muatan wilayah kerja statistik Sensus Penduduk 2020.

Trisno L Tamanampo
Trisno L Tamanampo Kepala BPS Mimika kepada Timika eXpress belum lama ini mengatakan, petugas pemetaan sementara turun lapangan dari 22 April sampai 22 Mei mendatang.
Ia mengatakan petugas pemetaan akan datang ke setiap kampung atau kelurahan untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan kepala kampung dan khususunya RT, guna menjaring informasi mengenai batas-batas wilayah RT, kemudian informasi mengenai jumlah Kepala Keluarga (KK), yang ada di masing-masing RT.
“Selanjutnya mereka akan melaksanakn kegiatan pembuatan peta wilayah kerja statistik dengan menggunakan aplikasi, termasuk mereka akan mengukur titik koordinatnya, dan akan dilakukan geoteging,” jelasnya.
Ia mengatakan pihak BPS juga sudah membangun koordinasi dengan Pemkab, dalam hal ini Bupati Kabupaten Mimika untuk memberikan surat yang dibawa oleh petugas pemetaan untuk disampaikan saat mereka berada di lapangan bahwa kegiatan tersebut sudah diketahui oleh bupati.
Ia menjelaskan pemetaan tersebut untuk mengetahui wilayah kerja statistik (Wilkerstat) dan berhubungan dengan sensus penduduk tahun 2020 mendatang.
“Satu tahun sebelum sensus penduduk biasanya dilaksanakan pemetaan. Pemetaan ini bisa digunakan untuk mengetahui wilayah kerja statistik,” jelasnya.
Trisno mengungkapkan kerangka induk yang dibuat BPS selama ini terdiri dari peta dan muatan Blok Sensus (BS).
Untuk melengkapi berbagai metode, yang akan digunakan dalam sensus dan survey maka kerangka induk tersebut akan dilengkapi dengan informasi satuan lingkungan setempat (SLS).
Sehingga kali ini kata Trisno kegiatan pemetaannya agak berbeda dengan pemetaan dan pemutakhiran muatan wilkerstat yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Sekarang jangkauannya ke wilayah tingkat bawah yakni RT. Petugas akan mulai lakukan pemetaan dari tingkat RT sehingga petugas BPS akan meminta lokasi batas wilayah RT ke setiap ketua RT atau kepala kampung setempat,” urainya.
Saat pemetaan ujarnya, petugas menggunakan teknologi geospasial namanya, adalah aplikasi Wilkerstat yang sudah di instal di setiap android dari petugas pemetaan.
“Pemutakhiran peta dasar Wilkerstat SP2020 ini nantinya juga dijadikan sebagai master frame kegiatan sensus dan survei pada tahun 2020-2030.
Beberapa teknologi yang dimanfaatkan di antaranya citra satelit, perangkat Global Positioning System (GPS), dan Geographic Information System (GIS),” jelasnya.
Ia menambahkan saat pemetaan petugas juga bakal mencatatat setiap infrastruktur yang ditemui di daerah tersebut, menghitung juga bangunan-bangunan, baik rumah tinggal, perkantoran dan lain-lain sehingga nanti terlihat desa yang penuh pemukiman atau kampung yang penuh kegiatan ekonomi.
Ia berharap petugas yang sedang turun di lapangan bisa dibantu oleh pihak pemerintah kampung.
“Kami harap supaya petugas survey bisa dibantu untuk menyempurnakan kegiatan pembuatan peta wilayah kerja tersebut,” tutupnya. (a33)