
TIMIKA, TimeX
Polres Mimika kembali menangkap Carles alias Cs, salah satu bandar judi togel yang beroperasi di Timika.
Carles, bandar togel dengan omzet jutaan rupiah perhari ditangkap oleh Kasat Samapta Polres Mimika, Iptu Mateus Tangguate bersama sejumlah anggotanya.
Carles ditangkap saat hendak mengambil setoran di salah satu loket penjualan di Jalan Cendedrawasih SP2, Sabtu (3/6) lalu.
Selain Carles, sejumlah pengecer yang adalah kaki tangannya ikut diamankan, masing-masing berinisial P, M, RM, E, M, S, MI, Y dan JS.
Usai membekuk Carles bersama pengecernya, saat itu juga personel Samapta langsung menggiring para pelaku menuju Kantor Pelayanan Polres Mimika untuk mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
Dari tangan bandar termasuk penjual juga diamankan sejumlah barang bukti, yakni kupon rekapan hasil penjualan togel, sejumlah buku dan kertas shio, serta sejumlah uang.
Informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya Timika eXpress, Minggu (4/6) menyebutkan, Carles adalah kaki tangan dari bandar togel sebelumnya yang pernah diproses hukum Polda Papua beberapa bulan lalu.
“Yang bosnya itu SA, sementara Carles adalah orang yang dipercaya SA untuk jalankan bisnis togelnya di Timika,” jelas sumber.
Ironisnya, salah satu dari penjual togel yang ditangkap, yakni berinisial S selaku bendahara, dalam kasus ini masih menjalani proses hukum.
Kenapa yang bersangkutan sedang dalam proses hukum tetapi dibiarkan bebas, malah menajalankan bisnis haram.
Menanggapi itu, Wakil Direktris Yahamak, Arnol Ronsumbre melalui press release yang diterima Timika eXpress belum lama ini mendesak aparat kepolisian setempat agar segera menangkap sejumlah bandar judi togel lainnya, yang selama ini secara sembunyi-sembunyi menjalankan bisnis yang menggiurkan.
“Saya minta polisi segera tangkap bandar judi togel yang masih ada, karena ini sangat meresahkan masyarakat. Siapun dia yang memang sudah jalankan bisnis ini, termasuk pihak-pihak yang ikut membantu memperlancar bisnis haram ini juga harus diamankan,” tegasnya.
Menurutnya, jika judi togel yang masuk kategori kasus penyakit masyarakat (Pekat) dibiarkan, maka genereasi muda, bahkan bisa menjadi dampak sosial hingga aksi kriminalitas dalam kehidupan rumah tangga.
“Buktinya di SP 13, gara-gara togel suami bunuh istri. Ini bukti sehingga aparat kepolisian setempat jangan segan-segan,” tukasnya. (a21)