
DRAINASE – Kontraktor sementara mengerjakan pengecoran drainase di Jalan Cenderawasih pada, Rabu (7/8).
TIMIKA,TimeX
Progres pengerjaan lanjutan Jalan Cenderawasih yang dimulai sejak 11 Juli hingga 4 Agustus baru mencapai 11 persen. Faktor cuaca ekstrim selama ini membuat pekerjaan menjadi lambat.
Demikian diutarakan Bonifasius Sale Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mimika saat ditemui Timika eXpress di Kantor Pusat Pemerintahan, Rabu (7/8).
Ia mengatakan paket proyek ini dikerjakan oleh PT Delta Batara Jaya Konstruksi dengan masa kontrak 150 hari kalender berakhir pada minggu kedua Desember dengan total anggaran Rp100 miliar.
Besaran dana ini sebutnya, difokuskan menyelesaikan beberapa item pekerjaan seperti, drainase hingga pemasangan box culfert, lampu jalan dan pembuatan median jalan serta taman kota, pelebaran jalan, pengaspalan dan pembuatan trotoar.
“Memang sebelas persen kalau kita mau lihat termasuk cepat juga, tetapi kalau dipresentasi masih sangat minus,” ujar Bonifasius.
Kendala terbesar dihadapi kontraktor katanya, cuaca yang beberapa bulan ini curah hujan cukup tinggi, sehingga ada beberapa titik lokasi pekerjaan terpaksa tidak berjalan karena banjir.
“Kalau di depan Hotel Grand Mozza itu kemarin kan banjir, jadi mereka terpaksa tidak bekerja beberapa hari,” ujarnya.
Pemasangan paving block sepanjang tiga kilo tetap berjalan seperti biasa meski cuaca tidak bersahabat.
Bonefasius memastikan meski pihak kontraktor dituntut kejar target tetapi harus memperhatikan kualitas pekerjaan.
“Saya tetap lihat kalau pekerjaan tidak benar saya suruh bongkar,” katanya.
Dewan Minta Perhatikan Kualitas
Sementara Mathius Yanengga Anggota Komisi A DPRD Mimika meminta agar kontraktor yang menang tender pekerjaan lanjutan pelebaran Jalan Cenderawasih lebih memperhatikan kualitas pekerjaannya.
Pengerjaan pelebaran ini dimulai tahun 2017 lalu umurnya masih terlalu muda tetapi hotmixnya ada beberapa titik sudah berlubang-lubang. Artinya ini kontraktor yang kerjakan sebelumnya harus dipertanyakan kualitasnya.
“Saya prediksi nanti lima tahun kedepan ini jalan bisa hancur semua. Jadi saya mau sampaikan ke kontraktor yang mengerjakan jalan agar benar-benar jaga mutu dan kualitasnya. Kerja tetap kerja tapi kualitas harus nomor satu,” tutur Mathius kepada wartawan di Kantor DPRD Mimika, Rabu (7/8).
Politisi PKB ini berharap hasilnya jangan hanya lihat bagus awalnya saja setelah satu bula atau setahun pakai sudah pada rusak semua karena jalur itu dilalui kendaraan besar.
“Kontraktor boleh kejar target tapi harus juga dibarengi dengan menjaga kualitas dari pekerjaan. Dan ini harus diperhatikan oleh kontraktor yang menang tender tahun ini untuk semua pekerjaan dari APBD maupun APBN. Kontraktor ini sudah dipercayakan memegang proyek yang jumlah nilainya besar, jadi harus benar-benar diperhatikan kualitasnya,” paparnya.
Sekarang kata Mathius, kontraktor sedang dalam tahap pemasangan box culfert untuk drainase dan pavin block bagi pejalan kaki harus benar-benar kuat ini menggunakan uang rakyat dan negara.
Selain itu pemerintah juga perlu perhatikan penataan kota dalam menyambut PON XX dan Pesparawi.
“Bangunan-bangunan yang tidak dimanfaatkan lebih baik dibongkar atau dirapikan saja sehingga Kota Timika terlihat rapi,” ungkapnya. (san/a30)