“Tiga minggu lalu itu sempat debit airnya dari sumur kurang sehingga air di ruangan-ruangan pun kurang, tetapi mengatasi itu dengan datangkan tanki air ke rumah sakit. Jadi sebenarnya tidak benar kami dua tahun tidak melakukan perbaikan apa-apa, karena sejak tahun 2016 sampai 2019 ini kami selalu lakukan pemeliharaan di rumah sakit”

dr Eveline Pasaribu
TIMIKA,TimeX
Guna memenuhi kebutuhan operasional dalam pelayanan kepada masyarakat, manajemen RSUD Mimika sehari membeli 25 tangki air bersih.
“Tiga minggu lalu itu sempat debit airnya dari sumur kurang sehingga air di ruangan-ruangan pun kurang, tetapi mengatasi itu dengan datangkan tanki air ke rumah sakit. Jadi sebenarnya tidak benar kami dua tahun tidak melakukan perbaikan apa-apa, karena sejak tahun 2016 sampai 2019 ini kami selalu lakukan pemeliharaan di rumah sakit,” jelas dr Eveline Pasaribu, Direktris RSUD Mimika, Jumat (15/11).
Eveline menjelaskan, sebenarnya RSUD Mimika ini lokasinya di rawa-rawa memang kualitas air bersihnya kurang bagus, karena hal itulah di tahun 2016 pihaknya mendapat anggaran pengadaan water treatment (penjernih air-red) dan di tahun 2017 semua pipa sudah tersumbat sehingga mendapat anggaran lagi untuk melakukan perbaikan semua. Tahun 2018, pihaknya kembali rehab ruangan-ruangan termasuk toilet-toilet.
“Dan tentunya karena ada rehab kamar mandi pasti ada yang buka tutup kran air. Karena ada perbaikan ruangan pasti akan terganggu juga saluran airnya. Tapi intinya kami tetap lakukan pemeliharaan setiap tahun,” katanya.
Pada tahun 2019 ia kembali memelihara sumur. “Kami ada dua sumur dan yang difungsikan memang satu karena yang satu buat cadangan. Yang satu ini debit airnya kurang tiga minggu lalu, tapi tetap kami suplay air dari air tanki kami buat ke sini, setiap hari 25 tanki,” jelas Eveline.
Ia menambahkan tahun ini juga ada pemeliharaan dua sumur. Satunya memang ada masalah pipanya patah tetapi sudah diperbaiki dan dua sumur ini sudah bagus semua telah diuji lab kualitas airnya bagus.
“Karena water treatment ini hitungannya pasien yang dulu dan sekarang jumlah pasiennya meningkat dan juga jumlah ruangan terutama IRD yang membutuhkan air banyak. Jadi kebutuhan makin meningkat sementara debit air untuk water treatment untuk saat ini kurang,” katanya.
Ia mengungkapkan berkurangnya kebutuhan air karena kebutuhan sangat banyak dan itulah tahun 2020 melalui DAK diusulkan untuk pengadaan water treatment. Jadi nanti ada dua water treatment. (san)