
FOTO BERSAMA – Sisca Kilangin Kabid PMP Dinkes (duduk dua dari kiri) foto bersama peserta sebelum evaluasi berlangsung di Hotel Serayu, Selasa (17/9).
TIMIKA,TimeX
Sesuai hasil evaluasi pegiat HIV-AIDS di Kabupaten Mimika untuk semester satu sejak Januari hingga Juni 2019 yang menjalani Voluntary Counseling And Testing (VCT) ditemukan 82 orang positif HIV dan 105 positif AIDS sehingga total 187 kasus.
Evaluasi ini diikuti oleh Kepala Puskesmas, penanggungjawab program HIV-AIDS di Puskesmas, LSM, rumah sakit juga bagian program Dinkes semuanya berjumlah 40 peserta.
Demikian disampaikan Yoan Penanggungjawab HIV-AIDS Dinas Kesehatan Mimika saat ditemui Timika eXpress dalam pertemuan evaluasi semester satu program pengendalian HIV-AIDS di Kabupaten Mimika tahun 2019 di Hotel Serayu, Selasa (17/9).
Sementara, Sisca Kilangin Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan dalam sambutan mewakili Kepala Dinas Kesehatan mengajak peserta saling membantu dan bekerjasama dalam mendukung pelaksanaan program HIV-AIDS dengan saling mengisi kekurangan dan berbagai kelebihan agar pemahaman tentang program ini, menjadi hal yang penting dalam pencapaian yang ditargetkan.
Ia menjelaskan temuan kasus selama Januari hingga Juni berdasarkan jenis kelamin dominan laki-laki, HIV 45 dan AIDS 52 kasus. Sedangkan perempuan HIV 37 dan AIDS 35 kasus.
Kemudian temuan kasus menurut kategori umur, 25-29 tahun sebanyak 45 kasus, diikuti 20-24 tahun 34 kasus. Dan 30-34 tahun, 30 kasus. Untuk kategori usia di bawah 15 tahun terdata tiga kasus.
Temuan kasus berdasarkan status perkawinan, menikah HIV 41 dan AIDS 59 kasus. Belum menikah, HIV 30 dan AIDS 33 kasus, dengan jalur penularan melalui hubungan seksual.
Ia menyebutkan target pencapaian tahun ini 41.118. Saat ini terhitung Januari hingga Juni target pencapaian melakukan pemeriksaan tes HIV baru 19.051. Sementara sisanya 22.067 diharapkan semester kedua mulai Juli hingga Desember sudah bisa mencapai target.
Ia mengatakan kesadaran masyarakat, juga pasien dalam memeriksakan status HIV sangat perlu sebagai upaya mendukung pencapaian program, namun terutama anjuran dari petugas kesehatan, baik di puskesmas juga Rumah Sakit sangat membantu pencegahan.
Mengetahui terinfeksi HIV atau tidak wajib dilakukan pemeriksaan oleh pasien saat berkunjung ke layanan kesehatan, baik di puskesmas juga Rumah Sakit, yang didiagnosa punya gejala saat konseling oleh petugas kesehatan. Sehingga lebih awal terdeteksi status HIV, dan jika terpapar segera ditangani. Bagi ibu hamil katanya, wajib dijalani tes HIV dan IMS. (a32)