“Karena dengan keluhannya, saya langsung evakuasi dia ke RSUD. Saya bawa ke UGD tetapi sampai di sana, dokter yang bisa tangani masalah ini sedang cuti, sehingga dari RSUD mereka rujuk ke RSMM. Sampai di RSMM kita koordinasi dia siap jalani operasi langsung hari itu juga sekira pukul 17.00 WIT”
TIMIKA,TimeX
Seorang anggota Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) atas nama Welnard Ririhena terpaksa dilarikan ke RSMM pada Sabtu (27/4) sekira pukul 12.00 WIT.
Welnard Ririhena dilarikan ke RSMM lantas sakit hernianya kembali kambuh saat mengikuti proses pleno rekapitulasi suara tingkat Distrik Wania di Aula SMK Peduli Papua.

SAKIT – Welnard Manusiwa, PPL Distrik Wania saat dibawa ke RSMM, Sabtu (27/4).
Jaconis Manusiwa ketua Panwaslu Distrik Wania menjelaskan kronologis kejadian saat peno rekapitulasi perhitungan suara, sekira pukul 12.00 WIT ketua PPD Wania menskor waktu pleno. Bertepatan dengan itu Welnard Ririhena mengeluh dirinya sudah tidak mampu lagi berdiri.
“Karena dengan keluhannya, saya langsung evakuasi dia ke RSUD. Saya bawa ke UGD tetapi sampai di sana, dokter yang bisa tangani masalah ini sedang cuti, sehingga dari RSUD mereka rujuk ke RSMM. Sampai di RSMM kita koordinasi dia siap jalani operasi langsung hari itu juga sekira pukul 17.00 WIT,” jelas Jaconis kepada Timika eXpress melalui sambungan telponnya, Sabtu (27/4).
Welnard Ririhena ujarnya merupakan salah satu anggota PLL yang sangat aktif dan bertanggungjawab atas tugas yang diembannya.
“Selama tahapan berjalan, dia (Welnard-red) selalu aktif, dari pagi sampai malam, dia tetap hadir dan jalankan tugas. Kemudian membantu anggota PPS dalam mengontrol kotak-kotak logistik, dan memang beberapa hari ini tingkat kerjanya semakin tinggi, yakni pleno tingat distrik yang menguras tenaga dan pikiran,” bebernya.
Jaconis menjelaskan keterlibatan PPL dalam pleno rekapitulasi surat suara ini mengingat tenaga PPS sngat kurang. Sejauh ini Welnard Ririhena tertutup sekali dengan penyakit yang dideritanya.
Mengenai kondisi Welnard Riirhena kata Joconis, dua komisioner Bawaslu yakni Budiono dan Toni L Agapa sudah turun mengunjung langsung ke RSMM.
Bahkan komisioner Bawaslu sudah berkoordinasi ke sekretariat mengenai penanganan bagi yang sakit.
“Saya tidak tau nanti tindaklanjutnya akan seperti apa, jangan sampai ini hanya sebatas pembicaraan saja, tetapi tidak ada bukti yang pasti,” ujarnya.
Ia berharap pihak Bawaslu bisa langsung mem-back up mengenai hal-hal teknis berhubungan dengan administrasi rumah sakit.
Sejak pleno rekapitulasi berlangsung katanya selain Welnard Ririhena, sebelumnya sudah ada PPL Mandiri Jaya atas nama Thomas Istia menyusul dua anggota PTPS atas nama Wanggai dan Yuliana Tarasen.
“Mereka juga sakit karena kelelahan, tidak istirahat baik ada yang dirawat di salah satu klinik di Timika, di RSUD maupun di Puskesmas Pasar Sentral. Pokoknya jika ditambah dengan Welnard Ririhena menjadi sekitar enam orang yang melapor,” kata Jaconis.
Sementara Budiono komisioner Bawaslu Bidang Divisi Pencegahan dan Hubungan antarLembaga Mimika membenarkan Welnard Ririhena dibawa ke RSMM.
“Benar dia sakit dan sekarang dirujuk ke Caritas. Tadi lumayan parah juga, sampai dia muntah kuning. Kami sudah berkoordinasi dengan kesekretariatan, dan tetap akan ditanggung biayanya karena dia dalam keadaan bekerja untuk pemilu,” jelasnya.
Budi mengatakan setelah mendapat informasi dari Ketua Panitia Distrik Wania langsung respons datangi TKP. Bahkan Budiono beserta rombongan mengkawal Welnard Ririhena selaku PPL hingga di rumah sakit.
“Jam lima tadi (Sabtu-red) dia dioperasi. Dia memang punya sakit hernia, mungkin karena duduk terlalu lama dan memang cukup parah, tetapi syukur bisa ditolong,” ungkap Budiono.
Bahkan dirinya hingga kini sudah menerima laporan anggota yang sakit. “Kalau yang sakit pada saat pencoblosan memang ada laporan. Bahwa sebanyak lima orang anggota tingkat bawah, dari Bawaslu yang sakit. Dan yang paling banyak adalah dari Wania tambah dengan satu dari Mimika Timur yang lagi hamil muda, kemudian kecapaian sehingga dia berhenti,” paparnya.
Ia berharap PPL dan beberapa anggota tingkat bawah harus menjaga kondisi.
“Memang mau tidak mau pasti pekerjaan ini harus diselesaikan, dan jika ada waktu istirahat harus istirahat,” katanya.
Banyak Penyelenggara KPU Tingkat Bawah Sakit
Indra Ebang Ola Ketua KPU Mimika membenarkan banyak petugas Panitia Penyelenggara Distrik (PPD) dan PPL yang mengalami sakit harus opname di rumah sakit maupun di klinik dan puskesmas.
KPU juga siap membantu baik dalam bentuk dukungan berupa kunujungan maupun santunan berupaya biaya pengobatan.
Sebagai Ketua KPU, Indra ikut merasakan apa yang dialami oleh seluruh petugas yang mengalami sakit. Hal ini terjadi karena beberapa hari setelah pelaksanaan pemilu 17 April lalu, semua penyelenggara dituntut melanjutkan pekerjaan pleno penghitungan suara tingat Panitia Penyelenggara Distrik (PPD) sehingga mengalami penurunan stamina secara drastis.
“Memang kami akui pekerjaan ini sangat melebihi kapasitas ketahanan tubuh. Apalagi tubuh kita orang Indonesia pada umumnya stamina kita ada batas maksimalnya. Kami siap membantu beban biaya atau memberikan santunan bagi mereka yang sakit,” kata Indra kepada wartawan di Graha Eme Neme Yauware, Sabtu (27/4).
Ia menyebutkan sesuai data sementara ada 12 orang penyelenggara mengalami sakit. Di antaranya Doly Sakrib anggota PPD Distrik Mimika Baru. Doly mengalami sakit saat melaksanakan tugas rekapitulasi suara dan akhirnya dirawat di Klinik Harapan. Lainnya anggota KPPS Kadun Jaya, Ketua PPS Limau Asri, ketua PPD Mimika Tengah, anggota PPD Distrik Wania, PPS Bhintuka, PPD Mimika Timur dan Ketua PPS Mimika Tengah.
“Kami ikut mendoakan dengan harapan mereka semua cepat sembuh, supaya memberi support untuk petugas penyelenggara lainnya, yang saat ini masih menjalankan tugas. Tugas yang mereka laksanakan adalah tugas negara dan sangat mulia,” jelasnya.
Sementara Fidelis Piligame Komisioner KPU Mimika pada Sabtu (27/4) menjenguk seorang anggota PPD Mimika Timur yang dirawat di sebuah klinik di Timika karena kecapaian.
“Yang saya kunjungi adalah PPD Mimika Timur. Dia sakit karena kecapaian dan kurang istirahat. Tetapi puji Tuhan saat ini kondisinya sudah lumayan membaik, dan anggota PPD tersebut baru masuk di sore hari dan saya langsung pergi untuk menjenguk untuk pastikan kondisinya,” terang Fidelis kepada Timika eXpress melalui sambungan telpon, Sabtu (27/4).
Fidelis mengatakan mereka yang sakit, KPU tetap memberikan support, mengunjungi dan memperhatikan dan yang sakit diberikan bantuan.
“Untuk jumlah pasti berapa yang sakit, kami sedang mendata dan belum bisa dipastikan konkritnya. Kalau datanya sudah valid baru kami sampaikan,” ujarnya.
Ia berharap PPD tetap maupun penyelenggara lainnya bisa mempercepat penyelesaian pleno. Jika merasa sakit segera dilaporkan.
“Memang ini adalah tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan, dan PPD memang harus konsisten, namun jika sakit cepat untuk koordinasi,” ucapnya. (a33)