
Foto: Ist./TimeX
BERIBINCANG-BINCANG – Petugas kesehatan Puskesmas Kokonao saat berbincang-bincang dengan anggota DPRD dalam Kunker.
TIMIKA,TimeX
Thadeus Kwalik Anggota Komisi C DPRD Mimika menyayangkan mangkirnya petugas kesehatan di Puskesmas Kokonao lebih banyak di kota ketimbang berada di tempat tugas untuk melayani masyarakat.
Kenyataan miris akan pelayanan kesehatan yang optimal dan maksimal itu terungkap saat Thadeus bersama sejumlah anggota dewan lainnya melakukan kunjungan kerja ke Kokonao, Distrik Mimika Barat pada Senin lalu.
“Kami ke sana kami ketemu dengan beberapa petugas kesehatan saja, padahal petugas kesehatan ada 52 orang dan kebanyakan petugas kesehatan ke kota bukan karena urusan dinas tapi urusan pribadi,” tutur Thadeus kepada wartawan di Kantor DPRD, Rabu (7/8).
Begitu mudahnya petugas kesehatan turun ke kota ujarnya, karena sekarang akses transportasi juga lancar dari masyarakat di Kokonao sehingga petugas kesehatan juga bebas tanpa melihat tanggungjawabnya. Terlebih lagi ditemukan petugas yang ada ini tidak jelas SK dari mana.
“SK-nya tidak jelas dari siapa dan dari mana, namun gaji dan tunjangan semuanya lancar diterima oleh petugas kesehatan di Kokonao padahal kehadiran mereka sangat kurang,” kritiknya.
Membuatnya kebih merasa aneh petugas kesehatan ambil darah pasien tapi dibawa ke Timika untuk melihat hasilnya alasan belum ada listrik. Padahal di Puskesmas sudah disediakan genset kenapa tidak gunakan itu jika alasan tanpa ada listrik.
“Karena kami ke sana juga Puskesmas itu gelap, kalau begini uang yang dikelola oleh Puskesmas diapakan selama ini?” tanya Thadeus.
Atas kondisi ini Thadeus meminta kepada Dinas Kesehatan jika ada kepala Puskesmas dan petugas kesehatan yang selalu di Timika harap agar gaji dan tunjangan semuanya ditahan karena pelayanan kepada masyarakat di pedalaman itu tidak maksimal.
Temuan ini lanjutnya, sudah dilaporkan langsung ke pihak Dinas Kesehatan Mimika dan pihak dinas terkait berjanji akan turun mengecek langsung di Kokonao dan memverifikasi SK dari tenaga kesehatan di sana.
Dalam Kunker ini dirinya menerima masukan dari petugas Puskesmas bahwa Dinas Kesehatan perlu menyediakan ambulance yang selalu stand by di Pomako.
“Kalau bisa juga Dinas Kesehatan menyediakan ambulance yang selalu stand by di Pomako untuk mengantisipasi jika ada pasien rujukan dari pedalaman dan pesisir. Petugas kesehatan di pedalaman dan pesisir selalu kesulitan jika membawa pasien rujukan ke Timika dan juga pembayaran sewa kendaraan mereka yang bayar. Bukan hanya satu puskesmas saja tapi semua puskesmas keluhkan hal yang sama,” ungkapnya. (san)