
SIDAK – Johanes Rettob Wabup Mimika Sidak di Kantor Disdukcapil usai apel pagi, Senin (16/9).
TIMIKA,TimeX
Kedapatan tidak rapi masuk kantor, Johanes Rettob Wakil Bupati Mimika saat inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa OPD menegur oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai honorer. Oknum ASN ditegur kedapatan kancing bajunya tidak rapi, sedangkan pegawai honorer tidak mengenakan baju berkerak. Salah satu OPD yang dikunjungi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Dalam Sidak ini John juga berkesempatan mengecek air pada kran wastafel apakah masih berfungsi atau sudah rusak.
John menekankan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Mimika masuk kantor melayani masyarakat perlu perhatikan kerapian dalam menggunakan Pakaian Dinas Harian (PDH).
“Sebagai ASN perlu perhatikan cara berpakaian. PDH yang benar itu dimasukkan. Tetapi bila pakaiannya model safari baru gantung di luar. Harap hal tersebut diperhatikan,” ujar Johanes kepada wartawan usai pimpin apel pada Senin (16/9).
Selain PDH, ia juga mengingatkan kebersihan sepatu, terutama warna sepatu diharuskan semuanya menggunakan warna hitam.
“Jangan sepatu abu-abu, kemudian kena lumpur dan dibiarkan. Orang bisa tahu bahwa kita tidak rapi. Bagaimana orang melihat kita mau melayani, kalau kita saja tidak bisa melayani diri kita sendiri,” kritiknya.
Lainnya saat berpakaian PDH harus mengenakan papan nama serta memakai ikat pinggang sesuai regulasi.
“Kalau memang harus memakai topi maka kenakan topi. Saya mohon maaf, sebab saya dulu di Dinas Perhubungan kalau ada pegawai tidak memakai topi saat apel dan pakaiannya tidak dimasukkan, saya suruh keluar barisan. Kita sebagai ASN menggunakan atribut-atribut kehormatan, itu prinsipnya,” katanya.
Untuk itu, ia meminta tolong kepada pimpinan OPD serta Sekretaris mohon melihat hal tersebut dengan baik kemudian menginstruksikan kepada bawahannya untuk menggunakan pakaian sesuai tata cara yang benar.
Soroti Kebersihan Kantor
John juga menyoroti soal kebersihan lingkungan Kantor Pusat Pemerintahan yang dinilai begitu kotor. Bahkan saat Sidak ia menemukan hampir sebagian besar ruangan Puspem penerangan sangat kurang. Lampu di ruangan banyak yang sudah tidak berfungsi dan ada pula beberapa ruang kebocoran.
“Lihat saja rumput tinggi-tinggi semua, harusnya kita malu, ini kantor pemerintah masa rumput tinggi-tinggi kita biarkan begitu,” kritik John dalam arahan apel pagi.
Ia juga menyoroti kondisi toilet kadang tidak begitu bersih padahal fasilitas yang ada sesekali masyarakat yang datang dapat menggunakan lebih nyaman.
“Orang yang mau masuk di kantor ini, kita malu saat lewat toilet. Ada aroma kurang sedap dari toilet. Kalau ada waktu, mudah-mudahan hari ini, saya akan cek semua toilet-toilet. Hal itu merupakan cerminan diri kita,” ujarnya.
Kantor Puspem ini jika diniliai dari luar begitu megah namun untuk toilet saja tidak ada air yang jalan bahkan banyak terdapat ludah pinang.
“Air tidak jalan dan ada ludah pinang, orang tidak mau masuk. Jadi tolong diperhatikan toilet dan air bersih. Sebab kebersihan toilet melambangkan cerminan diri kita,” tegasnya.
Ia minta kepada Bagian Umum sebagai penanggungjawab untuk segera benahi semua itu.
“Kita akan cek dan data. Kalau memang tidak bisa lagi dibersihkan akan direnovasi. Kita juga harus mempunyai rasa memiliki terhadap kantor ini dengan turut menjaga kerapian dan kebersihan. Kebersihan merupakan citra wibawa dari pelayanan kita,” katanya. (a30)