• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
MEREKA melayani dan merawat pasien mulai dari pagi hingga tengah malam, bahkan sampai merekapun merasa tak enak badan. Perjuangan tenaga medis di tengah wabah corona merebak di tanah air menjadi pusat perhatian. Mereka adalah orang pertama yang menghadapi pasien di rumah sakit. Mereka adalah orang pertama yang menyentuh pasien saat pemeriksaan. Dokter, perawat, tenaga medis di rumah sakit harus tetap siap siaga, mengawasi, merawat pasien. Ketika mereka harus menghadapi pasien positif corona di ruang isolasi setiap hari mereka harus mengenakan APD lengkap agar tidak tertular.

Tinggalkan Keluarga Sampai Hipoksia Gunakan Hazmat

17 April 2020
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Rabu, April 14, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Tinggalkan Keluarga Sampai Hipoksia Gunakan Hazmat

by Timika eXpress
17 April 2020
in News
0
MEREKA melayani dan merawat pasien mulai dari pagi hingga tengah malam, bahkan sampai merekapun merasa tak enak badan. Perjuangan tenaga medis di tengah wabah corona merebak di tanah air menjadi pusat perhatian. Mereka adalah orang pertama yang menghadapi pasien di rumah sakit. Mereka adalah orang pertama yang menyentuh pasien saat pemeriksaan. Dokter, perawat, tenaga medis di rumah sakit harus tetap siap siaga, mengawasi, merawat pasien. Ketika mereka harus menghadapi pasien positif corona di ruang isolasi setiap hari mereka harus mengenakan APD lengkap agar tidak tertular.

APD-Karlina, tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi RSUD Mimika nampak menggunakan hazmat yang adalah APD (alat pelindung diri) dari virus corona.

Kisah Perawat di Ruang Isolasi COVID-19 RSUD Mimika

Dalam menangani kasus corona, hanya dokter dan perawat yang bisa melakukan kontak serta berdekatan langsung dengan ODP, PDP, maupun pasien positif. Para tenaga medis ini begitu berdedikasi sehingga mengorbankan hak dan ranah privasi mereka. Salah satunya adalah tenaga medis di RSUD Mimika.

MEREKA melayani dan merawat pasien mulai dari pagi hingga tengah malam, bahkan sampai merekapun merasa tak enak badan. Perjuangan tenaga medis di tengah wabah corona merebak di tanah air menjadi pusat perhatian. Mereka adalah orang pertama yang menghadapi pasien di rumah sakit. Mereka adalah orang pertama yang menyentuh pasien saat pemeriksaan. Dokter, perawat, tenaga medis di rumah sakit harus tetap siap siaga, mengawasi, merawat pasien. Ketika mereka harus menghadapi pasien positif corona di ruang isolasi setiap hari mereka harus mengenakan APD lengkap agar tidak tertular.
APD-Karlina, tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi RSUD Mimika nampak menggunakan hazmat yang adalah APD (alat pelindung diri) dari virus corona.

MEREKA melayani dan merawat pasien mulai dari pagi hingga tengah malam, bahkan sampai merekapun merasa tak enak badan.

Perjuangan tenaga medis di tengah wabah corona merebak di tanah air menjadi pusat perhatian.

Mereka adalah orang pertama yang menghadapi pasien di rumah sakit.

Mereka adalah orang pertama yang menyentuh pasien saat pemeriksaan.

Dokter, perawat, tenaga medis di rumah sakit harus tetap siap siaga, mengawasi, merawat pasien.

Ketika mereka harus menghadapi pasien positif corona di ruang isolasi setiap hari mereka harus mengenakan APD lengkap agar tidak tertular.

Kisah pilu, sedih, berjuang, berkorban pun muncul.

Mereka dokter, perawat, tenaga medis yang juga punya keluarga di rumah, bahkan harus rela tidak pulang, karena takut keluarga tertular.

Sebagaimana ditulis Karlina Kasim dalam akun facebooknya setelah mulai bertugas di ruang isolasi penanganan pasien COVID-19 di RSUD Mimika pada 4 April lalu.

Selama berdekatan langsung dengan pasien positif corona, Karlina harus memindahkan dua anaknya ke rumah tantenya.

Karlina pun memutuskan tidak lagi pulang ke rumah, serta harus menjalani karantina sesuai protokol penanganan pasien COVID-19.

Selain Karlina, suaminya yang adalah anggota Polri juga sibuk dalam tugas pengamanan wilayah dalam penanganan COVID-19.

Panggilan tugas, mengharuskan keduanya rela berpisah untuk sementara waktu dari kedua anak mereka.

“Ini yang jadi kerinduan kami. Karena disaat ini orang lain bisa berkumpul bersama keluarga mereka, sementara kami berpisah. Anak-anak dititip ditantenya. Saya nginap di rumah sakit, suami patroli terus. Kami berempat benar-benar terpisah,” ungkap Karlina dimomen bahagia hari jadi putri sulungnya Mishadina Naila Askar, yang ke-12 pada Kamis, 9 April lalu.

Melalui virtual siaran langsung facebook, Karlina saat itu hanya menyalami tanpa  bisa mencium dan mendekap erat putri sulungnya di momen bahagia itu walau hanya sedetik saja.

Untuk melepas kerinduannya, Karlina membuat video  dengan pesan selamat ulang tahun untuk putri tercintanya penuh haru.

Demikian pula suaminya pun melakukan hal serupa, yakni memberi ucapan selamat ulang tahun kepada putri sulung mereka melalui video.

Dalam video dengan durasi lebih dua menit, Karlina pun menyampaikan pesan khusus bagi masyarakat Mimika agar tetap di rumah (stay at home) dalam mendukung pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19 di Mimika.

Karlina memilih karantina di rumah sakit sehingga tidak terjadi risiko kontak dengan keluarga. Bahkan, ia tidak menghendaki dikunjungi oleh satupun keluarganya.

Pengalaman lain yang tidak akan terlupakan selama hidupnya dalam tugas mulia sesuai sumpah dan janji, yaitu ketika Karlina harus membentengi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD) menyerupai astronot.

Karlina mengaku, selama dibalut pakaian hazmat ketat, ia sempat mengalami hipoksia (kekurangan oksigen).

“Setelah pakai hazmat, penglihatan saya jadi gelap, bahkan sampai keringat dingin. Untung rekan-rekan saya cepat bantu. Itu karena baru pertama, tapi setelah itu aman-aman saja,” ujar Karlina.

Pengalaman berkesan di tengah kehati-hatian menangani pasien COVID-19, yaitu tidak memberikan pelayanan medis semata, tetapi para dokter dan tenaga medis juga mensupport para pasien agar tetap kuat melawan virus corona.

“Pasien yang kebanyakan ibu-ibu, bisa cerita kalau mereka sudah rindu kumpul bersama keluarga, sampai ada  juga yang kangen ngobrol dengan tetangga. Ada juga bilang rindu ke pasar, rindu memasak untuk keluarga. Dari keluh kesah mereka kami tetap beri semangat, dan kuatkan mereka bahwa sakit yang mereka alami bisa sembuh dan bisa pulang. Semangat ya bu. Ibu sehat kami bangga dan bahagia, kalimat ini disambut para pasien dengan mengatakan ‘Tuhan Yesus memberkati,” ceritera Karlina.

Karlina pun merasakan bahagia bersama sesama rekan medis yang bertugas di ruang isolasi, sebab saling mendukung dan jadi tim yang solid.

Di tengah perjuangan mereka merawat dan menyelamatkan nyawa pasien dari risiko COVID-19, Karlina kembali mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah, dan tidak perlu keluar rumah jika tidak ada urusan penting.

“Kalaupun terpaksa harus keluar rumah, pastikan diri aman dengan menggunakan masker, sarung tangan. Masyarakat harus bantu kami hentikan wabah COVID-19,” pesannya.

Pasalnya, garda terdepan dalam memerangi pandemi COVID-19 adalah masyarakat. (elsina Mnsen)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Previous Post

Hina Bupati Mimika, Seorang Wanita Diamankan Polisi

Next Post

Dukung PSBB, Warga Ikut Menutup Lorong Masuk

Timika eXpress

Timika eXpress

Next Post
Dukung PSBB, Warga Ikut Menutup Lorong Masuk

Dukung PSBB, Warga Ikut Menutup Lorong Masuk

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In