“Jelas tidak cukup, karena dari 20 tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi RSUD Mimika, sudah terpakai 15 pasien Covid-19 yang sudah teridentifikasi. Pertimbangkan sisa 5 tempat tidur ”
Zona Merah Meluas Jadi Empat Distrik

TIMIKA,TimeX
Reynold Ubra, Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 mengatakan di Mimika sedang terjadi perpindahan lokal akibat jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Orang Tanpa Perubahan (OTG).
RSUD Mimika yang merupakan rumah sakit rujukan pasien Covid-19, sejumah puskesmas di kota, juga tempat penampungan yang disediakan Pemkab Mimika di wilayah Limau Asri SP-5.
Bahkan, Reynold memprediksi, batas akhir tanggal 20 April pekan depan, RSUD Mimika yang merupakan rumah sakit rujukan tidak dapat lagi menampung pasien Covid-19.
Penyebab, dari 24 sampel yang dikirim ke Jayapura lagi menunggu hasil, diperkirakan akan ada tambahan 8-9 kasus baru positif Covid-19.
“Jelas tidak cukup, karena dari 20 tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi RSUD Mimika, sudah terpakai 15 dari jumlah pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Tinggal sisa 5 tempat tidur,” ungkap Reynold.
Terkait kapasitas penampungan, dari 28 kamar yang tersedia, sudah 10 kamar terpakai.
“Ini juga diprediksi tidak cukup jika PDP, ODP dan OTG terus bertambah,” demikian dijelaskan Reynold melalui konferensi video yang juga dipantau langsung Johannes Rettob, Wakil Bupati Mimika, Rabu (15/4) malam.
Hingga Rabu malam terkonfirmasi, jumlah PDP 64, ODP 147 serta 221 OTG, maka keseluruhan mencapai 432.
“Dari jumlah ini jelas tidak bisa ditampung di rumah sakit, tempat penampungan puskesmas juga. Untuk itu, kami ingatkan pada PDP, ODP dan OTG yang melakukan isolasi mandiri, betul-betul patuh melakukan isolasi mandiri di rumah,” tegas Reynold.
Ia mengatakan, PDP, ODP dan OTG baru memiliki transmisi lokal dan masih dilakukan dan meluas di Mimika.
Jumlah PDP, ODP dan OTG terus meningkat, ini mencerminkan masyarakat tetap melakukan pergerakan sehingga dipindahkan virus dari orang melawan ke orang sehat.
“Mengenai PDP baru, ini merupakan gambaran pasien yang dua minggu atau bulan lalu, sebelum mewakili sosial dan akses ke pelabuhan, mereka sudah siap tetapi ada di rumah dan tidak mengerti lapor ke Faskes, ini yang disebut fenomena gunung es, dan ini yang kita bongkar melalui tracing kontak,” jelasnya.
Dengan menetapkan zona merah di empat distrik, yaitu Distrik Wania, Mimika Baru, Kuala Kencana dan Distrik Tembagapura. Sementara masuk daftar kuning atau kategori hati-hati, itu Distrik Mimika Timur.
Disamping itu, ada enam kelurahan yang ditunjuk sebagai wilayah merah atau setinel (pengawal), perlu para ketua RT-RW untuk melakukan isolasi atau penggabungan wilayah termasuk kegiatan, sehingga wabah ini tidak menyebar ke wilayah lain.
“Kami berharap arahan atau imbauan dari bupati dilakukan oleh masyarakat. Seperti yang kita lihat, imbauan belum terlaksana, karena masih banyak toko bangunan, bengkel, handphone, dan toko pakaian yang sebenarnya tidak ada yang membahas tentang penyediaan sembako yang masih terbuka. Masyarakat harus bijak,” serunya.
Dalam video conference itu Reynold pun mejelaskan, konfirmasi data Covid-19 Mimika pada hari ke-26, Rabu (15/4), yang terjadi menemukan 3 PDP, sehingga total 64 PDP. Dari 64 PDP, 23 PDP diartikan sebagai tiga rumah sakit, yaitu 15 PDP di RSUD Mimika, 5 PDP di RS Tembagapura, dan 3 PDP di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).
Dari 19 sampel yang dikirim, sudah ada yang dikembalikan, empat sampel dari RS Tembagapura yang baru dikirim pagi tadi (kemarin-Red) ke Jayapura.
Disamping itu, ODP baru menambah 3 orang, terdiri dari 1 ODP di RSUD Mimika, dan dua dari Puskesmas Timika Jaya SP-2, sehingga total 147 ODP.
Sementara OTG bertambah 11 orang, dengan diperoleh 2 dari RS Tembagapura, dan 9 OTG lainnya merupakan hasil trancing kontak dari 6 kasus yang terkonfirmasi pada 11 April lalu.
Selain itu, ada 3 OTG yang telah selesai dalam persiapan.
Menghubungkan total OTG secara keseluruhan dan semuanya melakukan isolasi mandiri, 221 orang. (vis)