
Tim Dispendasbud Harus Verifikasi Data Hingga 15 September
“Yang saya sesalkan kenapa kalian tinggalkan sekolah sehingga KBM tidak berjalan. Kasihan anak-anak sekolah”
TIMIKA,TimeX
Aksi demo menuntut pembayaran insentif yang diaspirasikan ribuan guru honorer di Kabupaten Mimika selama ini akhirnya menemui jawaban.
Ini setelah aspirasi tuntutan ratusan guru honorer pada aksi demo, Rabu (24/8) lalu dijawab dan diaminkan Wakil Bupati Yohanis Bassang, saat menerima peserta demo, Kamis (25/8) di Kantor Dinas Pendidikan dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Mimika.
Wabup Bassang saat menemui ratusan guru honorer yang menggelar demo di Dispendasbud, di Sentra Pemerintahan, kemarin menyatakan menyetujui pembayaran insentif guru honorer tidak melalui block grant, sebagaimana aspirasi ratusan guru honorer.
Panjang lebar Wabup Bassang menegaskan kepada ratusan pendemo yang datang dengan membawa berbagai spanduk bertuliskan aspirasi tuntutannya, bahwa pembayaran insentif akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru yang terdaftar sebagai penerima tambahan penghasilan.
Hanya saja, dari aksi demo yang mulai pukul 08:00- 11:00 WIT, Wabup Bassang sangat menyesalkan tindakan guru-guru honorer yang meninggalkan tempat tugas sehingga aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah di pedalaman dan pesisir tidak berjalan.
“Yang saya sesalkan kenapa kalian tinggalkan sekolah sehingga KBM tidak berjalan. Kasihan anak-anak sekolah”tegas Bassang kepada ratusan pendemo
Terkait pembayaran insentif yang selama ini dipermasalahkan, Wabup Bassang bersama Dispendabud sudah bersepakat bahwa pembayaran insentif akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru dan tidak melalui block grant,” sebut Bassang disambut tepuk tangan meriah pendemo.
Namun, tim Dispendasbud terlebih dahulu akan memverifikasi data hingga 15 September mendatang.
“Karena data yang ada masih “semrawut” jadi perlu ditinjau ulang untuk mempermudah pihak dinas saat membayar insentif ribuan guru honorer, sehingga ke depanya tidak bermasalah lagi,” tegasnya.
Setelah menjawab aspirasi guru honorer, mantan Kabag Keuangan Setda Mimika 2008 silam itu langsung meminta ratusan guru honorer maupun kontrak yang tinggalkan tempat tugas untuk segera kembali ke sekolahnya masing-masing dan menjalankan aktivitas pendidikan.
“Saya rasa kalian punya tuntutan sudah diakomodir, jadi saya harap kembali ke ke sekolah. Saya senang kalian demo dan bisa ketemu saya. Tapi saya mau tanya, kalian rasa berdosa tidak tinggalkan sekolah dan murid-murid,” tanya Bassang sembari berharap persoalan ini harus dituntaskan.
Sementara itu, Kadispendasbud Jenny Ohestina Usmany menegaskan, pihaknya segera melakukan verifikasi data yang dimiliki dinas dengan pihak yayasan yang telah merekrut tenaga honorer sehingga semuanya jelas.
“Saya juga kan baru menjabat, jadi harus konsen dengan ‘PR’ yang ditinggalkan pejabat lama. Kita tetap akomodir pembayaran insentif sesuai petunjuk wakil bupati setelah proses verifikasi dan validasi data,” tukasnya. (a9)