
Rayakan HKN ke– 52 dan HUT ke-8 RSUD
>>Pranoyo Dapat Sepeda Motor, Sejumlah Puskemas Raih Prestasi
TIMIKA, TimeX
Momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 dan Hari Ulang Tahun RSUD Mimika ke-8 yang dipimpin langsung Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang, SE, M.Si, Senin (14/11) ditandai dengan pencanangan minum obat filariasis (kaki gajah) dan pemotongan tumpeng.
Pencanangan sekaligus pemotongan tumpeng waktu itu, Wabup Bassang didampingi langsung Direktris RSUD dr. Evelyn S.M, Pasaribu , MM.Kes, Kepala Dinkes Mimika Philipus Kehek
Perayaan kedua momen itu diawali dengan ibadah syukur, menyusul penyampaian safety brizzing dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Peringatan HKN dan HUT RSUD setiap tanggal 12 Nopember pada tahun ini mengusung tema “Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat” dan sub thema “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Mandiri Sejahtera”, itu dilangsungkan di RSUD Mimika.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Ketua DPRD Mimika, Elminus Mom juga mantan Direktur RSUD Mimika dr. Maurits Okoseray. Termasuk pimpinan SKPD, kepala Puskesmas, serta tenaga medis maupun karyawan RSUD.
Dalam sambutannya, Wabup Bassang mengatakan dalam pelayanan di bidang kesehatan ada dua komponen utama, yaitu manusia dan peralatan medis.
“Sepintar apapun manusianya, dokter maupun tenaga medis lainnya, kalau tidak ditunjang dengan peralatan medis pasti tidak akan maksimal. Karena alat medis maupun obatan yang menyembuhkan. Jadi tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Termasuk pelayanan yang baik dan ramah mempercepat proses penyembuhan pasien,”kata Wabup.
Untuk memberi pelayanan maksimal dan optimal, baik di rumah sakit maupun puskesmas serta sarana layanan kesehatan lainnya, tentunya peralatan medis harus dalam kondisi prima.
“Jangan sampai alatnya tersedia, tapi tenaga untuk mengoperasikannya tidak ada. Kondisi ini jangan sampai terjadi di RSUD,” tegas mantan Kabag Keuangan Setda Mimika 2008 itu.
Dikatakan pula, status RSUD dinilai sudah sudah otonom tentu tidak perlu APBD. Untuk itu harus ada payung hokum sehingga pelayanan bisa lebih maksimal,” jelasnya.
Wabup pun berharap, kasus penyakit endemi malaria dalam penanganannya perlu ada inovasi pencegahan agar dapat diminimalisir bahkan dieliminasi.
“Saya harap dokter maupun tenaga medis melalui penelitian ilmiah dapat memerangi dan menekan kasus malaria,” tandasnya.
Sedangkan Kepala Dinkes Mimika, Philipus Kehek menerangkan, dalam memperingati HKN, Dinkes, RSUD, Puskesmas, organisasi profesi, RSMM dan pihak swasta khusus di bidang layanan kesahatan terlibat dalam pelayanan kesehatan mata di wilayah Mimika Barat dan Mimika Tengah yang digelar Biro Kesehatan LPMAK (Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro).
Dan, untuk layanan kesehatan pengobatan massal penyakit filariasis (kaki gajah), Dinkes Mimika didukung organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia.
Lainnya, kampanye gerakan hidup sehat yang didukung PT Freeport Indonesia (PTFI), klinik maupun apotik swasta.
Ada pula pelayanan kesehatan imunisasi dan minum obat anti penyakit filariasis diseluruh Puskesmas Kabupaten Mimika, serta gerak jalan santai dan pemeriksaan kesehatan masyarakat gratis didukung BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk pelatihan kader penanggulangan penyakit tidak menular dan penyakit lainnya.
“Semua kegiatan ini penting untuk memotivasi masyarakat agar selalu berperilaku hidup sehat,” paparnya.
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat, kata dia mengalami kemajuan, meskipun penyakit yang sering diderita masyarakat masih didominasi karena faktor perilaku dan pola hidup sehat dan bersih.
“Ini yang maish jadi tantangan dalam pembangunan kesehatan dewasa ini di Mimika,” jelasnya.
Kata Kehek, selain dominan kasus penyakit malaria, penyakit lainnya yang dominan diderita warga masyarakat, diantaranya penyakit kulit, infeksi usus yang menyebabkan diare, lainnya penyakit tidak menular seperti jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan stroke.
Untuk memberi kemudahan dalam akses layanan kesehatan sebagai jaminan kesehatan nasional (JKN), maka program pemerintah melalui layanan kesehatan gratis dan berkualitas yang dikelola BPJS Kesehatan harus dimanfaatkan baik oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
“Memberi jaminan kesehatan, Dinkes telah membuka akses layanan kesehatan seluas-luasnya melalui pelayanan 12 jam untuk puskesmas wilayah kota. Selain itu, dorongan terhadap peningkatan kualitas puskesmas dengan rumah sakit pada tahun 2017 mendatang,” tambahnya.
Pranoyo PNS Terbaik Dapat Sepeda Motor
Pada momen tersebut, Wabup Bassang pun memberikan reward (penghargaan) secara simbolis satu unit sepeda motor kepada Pranoyo, sebagai petugas medis kesehatan terbaik.
Reward yang diberikan usai perayaan HKN dan HUT RSUD itu guna menunjang pelayanan kesehatan.
Orang nomor dua di Mimika itu pun menjanjikan, bantuan sepeda motor plat merah kepada pegawai lainnya yang dinilai berprestasi dalam tugas akan menyusul.
Wabup Bassang juga menyerahkan hadiah prestasi kepada pegawai teladan kategori cleaning service, pegawai teladan tenaga umum, penunjang medis, perawat teladan, dan dokter teladan.
Selain itu, bantuan handphone kepada tiga puskesmas yang sering memberikan data secara cepat ke Kemenkes, yakni Puskesmas Timika, Timika Jaya dan Kwamki Narama.
Lainnya, menyerahkan hadiah ke lima puskesmas terbaik, diantaranya Puskesmas Timika, Timika Jaya, Wania, Pasar Sentral dan Potowayburu.
Pada kesempatan itu pun, Wabup Bassang didaulat menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dalam rangka HUT RSUD, diantaranya tarik tambang, lari karung, lari kelereng.
Sementara Ketua DPRD Mimika Elminus Mom didaulat menyerahkan paket posyandu kepada tiga puskesmas, yakni puskesmas Timika, Timika Jaya dan Limau Asri.
Menyusul Kepala Dinkes Philipus Kehek menyerahkan bantuan duka dari Pemerintah Daerah kepada almarhumah Hadijah Eni yang diterima secara simbolis oleh anak kandungnya. (a10)