
RAPAT – Komisioner KPU Mimika menjalankan rapat pleno terbuka penetapan 35 Anggota DPRD Mimika di Graha Eme Neme Yauware, Kamis (1/8).
TIMIKA,TimeX
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika secara resmi telah menetapkan 35 Anggota DPRD Mimika terpilih periode 2019-2024, di Graha Eme Neme Yauware pada Kamis (1/8).
Melalui Rapat Pleno Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Mimika Pemilu 2019 di enam Daerah Pemilihan (Dapil), terdapat 26 wajah baru mendominasi kursi DPRD Mimika, sisanya sembilan wajah lama DPRD Mimika periode 2014-2019. (lihat tabel)

BERITA ACARA – Saksi Parpol sementara menandatangai berita acara penetapan 35 Anggota DPRD Mimika periode 2019-2024 disaksikan oleh Komisiner KPU dan Bawaslu, Kamis (1/8).
Berdasarkan SK KPU Mimika Nomor 14/HK.03. 1-Kpt/ 9109/Kabupaten Mimika/VIII/2019 dan SK KPU Mimika Nomor 15/HK.03.1-Kpt/9109/KPU Kabupaten Mimika/VIII/2019, Partai Golkar mendominasi perolehan kursi DPRD Mimika periode 2019-2024 dengan jumlah tujuh kursi, diikuti Partai Nasdem, PDI-Perjuangan dan Gerindra masing-masing dengan perolehan lima kursi.
Selanjutnya, PKB memperoleh empat kursi, Demokrat dan Perindo masing-masing memperoleh tiga kursi. Sedangkan PSI, Hanura dan PBB masing-masing memperoleh satu kursi.
Adapun enam parpol lainnya, yaitu Garuda, Berkarya, PKS, PPP, PAN dan PKPI tidak mampu menempatkan perwakilannya di DPRD Mimika periode 2019-2024.
Setelah penetapan Caleg terpilih berdasarkan SK Nomor: 15/HK.03.1-Kpt/9109/KPU-Kab/VIII/2019, selanjutnya diikuti dengan penandatanganan berita acara oleh masing-masing Parpol, saksi, Bawaslu dan KPU Mimika.
Jalannya rapat pleno dipimpin langsung Indra Ebang Ola Ketua KPU Mimika dihadiri Komisioner KPU dan Bawaslu Mimika.
Mengawali seluruh rangkaian rapat pleno diawali doa berantai oleh lima tokoh agama Mimika.
Turut hadir AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika, Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Pio Nainggolan, Marthen Paiding Penjabat Sekda Mimika, Demianus Katiop Asisten I, Jesaja Samuel Ehoch Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Mimika, para ketua partai, Ketua FKDM, FKUB.
Rapat pleno yang dijadwalkan pukul 10.00 WIT sempat molor satu jam, yakni pukul 11.00 WIT.
Bupati Mimika dalam sambutan dibacakan Marthen Paiding mengatakan Kabupaten Mimika merupakan salah satu daerah yang dianggap rawan dari segi keamanan terkait Pilkada 2018 lalu.
Namun Kabupaten Mimika berhasil melaksanakan Pilpres dan Pileg 2019 dengan baik dan aman.
Saat ini ujarnya, sudah saatnya melakukan konsolidasi demokrasi. Dimana, konsolidasi demokrasi ini sangat penting guna menggabungkan elemen-elemen demokrasi dalam masyarakat pada proses Pilpres dan Pileg yang lalu telah terporak poranda dan terpisahkan oleh karena berbeda pilihan dan dukungan politik.
“Dengan melakukan konsolidasi demokrasi yang baik tentunya maka pembangunan Kabupaten Mimika dapat berlangsung dan terlaksana dengan baik. Setelah penetapan ini maka semuanya harus berlebur dan bersatu kembali untuk merapatkan barisan menuju cita-cita dengan semboyan Eme Neme Yauware,” katanya.
Kesempatan itu bupati mengucapkan selamat kepada calon legislatif terpilih sebagai mitra pemerintah untuk membangun Mimika lima tahun ke depan. Bagi calon legislatif yang belum terpilih dapat menerima keputusan KPU dan bersama-sama membangun Mimika ke arah yang lebih baik.
Momen Bersejarah
Sementara Indra Ebang Ola dalam sambutan menekankan hari ini adalah momen sangat bersejarah. Karena sebelum penetapan ini terlebih dahulu banyak hal yang telah dilewati seperti di tingkat presiden yang ditetapkan tanggal 21 Juli lalu.
“Kita pahami bersama Pemilu 2019 adalah tantangan bersama dan kita lalui dengan bekerja sama antar lintas sektoral yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kita. Kami juga berterima kasih kepada aparat keamanan baik itu TNI-Polri yang telah bekerja keras untuk mengamankan proses tahapan Pemilu 2019 ini,” jelasnya.
Kemudian AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika menyampaikan apresiasi kepada KPU yang telah melaksanakan Pemilu 2019 secara tepat waktu. “Ini adalah tahapan final yang harus dilaksanakan sesuai tahapan. Kami juga berterima kasih kepada Bawaslu Mimika yang selalu mengawasi proses Pemilu 2018 dan 2019. Dimana kita juga menyayangkan yang terjadi kepada komisioner KPU dan komisioner Bawaslu yang pada itu di non aktifkan. Tetapi untuk komisioner KPU dan Bawaslu Mimika yang sekarang tidak ada sama sekali sanksi dari DKPP. Ini merupakan salah satu situasi yang luar biasa,” jelasnya.
Apresiasi yang sama juga Agung sampaikan bagi jurnalis Timika yang sudah menyajikan berita-berita kepada masyarakat luas sehingga bisa tahu tahapan dan proses Pileg dan situasi kamtibmas Mimika selama ini.
“Jurnalis Timika bukan kaleng-kalengan,” pujinya.
Orang nomor satu di Polres Mimika ini mengungkpakan Mimika sempat dianggap sebagai daerah rawan konflik akan tetapi anggapan tersebut telah diubah dari zona merah menjadi zona aman atas suksesnya pesta demokrasi Pilpres dan Pileg tahun 2019. Tentunya hal ini bukan hanya tugas dari aparat keamanan tetapi ini adalah bukti kerja sama dari semua pihak.
“Kami juga berterima kasih karena 94 persen masyarakat dapat memberikan hak suara pada Pemilu 2019 ini. Dan pemerintah juga telah memeberikan asistensi terhadap tenaga dan dana pada saat pemilu,” katanya.
Menurunya ini bukanlah titik akhir akan tetapi ini adalah awal untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Perlu diketahui suasana rapat pleno terbuka ini sempat memanas, setelah Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Philipus Wakerkwa mengajukaninterupsi menuntut KPU mengakomodir lebih banyak orang Papua. Namun aksi ini berhasil diamankan oleh aparat Kepolisian Polres Mimika dengan menggiringnya keluar gedung bersama salah seorang kader PAN. Interupsi serupa juga disampaikan oleh Saleh Alhamid Ketua Partai Hanura. Ia hendak pertanyakan kepada KPU mengapa saksi Hanura tidak diijinkan masuk oleh petugas. Namun interupsi itu ditolak oleh KPU dan Bawaslu. Merasa tidak diberikan kesempatan untuk berbicara Saleh akhirnya memilih meninggalkan ruangan. (aro)
Nama Caleg Partai Suara
Dapil I
- Rizal Patandan Golkar 2.641
2.Matius U Yanengga PKB 1.262
- Anthon Pali Nasdem 977
4.Tanzil Azharie Gerindra 600
- Luther Wakerwa Demokrat 1.031
- Yohanis F Helyanan PDIP 1.003
Dapil II
- Robbi K. Omaleng Golkar 2.960
- Iwan Anwar Golkar 1.157
- Yustina Timang Nasdem 3.385
- Milier Kogoya PKB 1.971
- Elminus B Mom Gerindra 2.073
- Martinus Walilo Demokrat 680
- Herman PBB 1.485
- Yulian Solossa PDIP 1.409
- Reddy Wijaya PSI 1.806
- Semuel Bunai Perindo 960
- Saleh Alhamid Hanura 1.094
Dapil III
- Mariunus Tandiseno Golkar 5.066
- Mery Pongutan Golkar 692
- Daud Bunga Nasdem 1.977
- Karel Gwijangge PDIP 916
- Parjono Gerindra 1.487
- Drs Leonardus Kocu Perindo 1.187
Dapil IV
- Aser Murib Golkar 1.484
- Novian Kulla Nasdem 1.242
- Den B. Hagabal Gerindra 1.213
Dapil V
- Anton Bugaleng Golkar 1.252
- Nataniel Murib PKB 2.697
- Ancelina Beanal Demokrat 2.344
- Aleks Tsenawatme Nasdem 3.288
- Alosius Paerong Perindo 1.910
- Satiel Abugau PDIP 1.717
Dapil VI
- Nurman S. Karupukaro Gerindra 1.036
- , Thobias A Maturbongs PDIP 785
- Amandus Y. Gwijangge PKB 3.502