
LOMBOK, TimeX
PT PLN (Persero) Regional Maluku Papua menyiapkan Tabungan Listrik (Talis) untuk menerangi rumah-rumah warga yang ada di daerah pedalaman. Khusus untuk wilayah Papua, penggunaan Talis ini untuk mewujudkan salah satu Program Presiden Joko Widodo, Indonesia Terang 2020.
Menurut Septian Pujiyanto, Humas PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Talis ini sudah mulai dibagikan kepada warga di sejumlah daerah di Papua sejak 2018.
Sebelumnya, kata dia tim ekspedisi Papua Terang melakukan survei di beberapa daerah di Papua tentang skema yang tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Data hasil survei tim ekspedisi tersebut diolah pihak PLN dan kemudian ditindaklanjuti dengan pengadaan Talis untuk dibagikan kepada warga dan pos pos keamanan yang selama ini belum menggunakan listrik.
“Tahun ini kita sudah bagikan kurang lebih 150 Talis di Wamena, Merauke dan Jayapura. Wamena mendapat 75 Talis, Jayapura 46 Talis sisanya dibagikan kepada masyarakat di Merauke,” terang Septian saat kegiatan Media Tour PLN Papua tahun 2019 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (17/12).
Ia mengatakan daya Talis yang dibagikan pada tahun 2019 ini dibawa 100 Watt Hour (WH). Namun untuk tahun 2020 mendatang dayanya akan ditambahkan menjadi 100, 300, 500 sampai 1.000 Wh.
“Jadi sebelumnya Talis hanya bisa digunakan untuk penerangan dan charger HP, tapi talis yang akan dibagikan 2020 mendatang selain untuk penerangan dan charger HP bisa juga untuk menonton televisi,” ujarnya. Dikatakan PLN sendiri hingga saat ini belum memiliki target terkait berapa Talis yang akan dibagikan karena masih menunggu data dari tim Ekspedisi Papua Terang untuk dilakukan pemetaan. “Kami terus berupaya supaya pada tahun 2020 mendatang semua masyarakat Papua dapat menikmati lsitrik,” terangnya.
Ia menyebutkan sistem kerja dari Talis seperti power bank, jadi dilakukan pengisian data di stasiun listrik sumber energi terbarukan seperti PLTS, biomassa dan piko hidro. “Jadi setiap KK mendapatkan dua Talis, satu Talis sudah terisi, yang satunya di cas distasiun listrik kalau sudah habis terpakai diganti dan di cas lagi,” katanya.
Ia menambahkan per September 2019 rasio elektrifikasi PL Provinsi Papua 94,28 persen sedangkan Papua Barat 99,99 persen. Sementara sesuai data Permendagri jumlah desa sebanyak 7.358, dari jumlah itu sebanyak 6.147 desa menikmati listrik, sementara 2.962 desa masih menggunakan lampu tenaga surya hemat energi listrik yang merupakan program dari Kementerian ESDM. Dan sekitar 1.724 desa sama sekali belum menggunakan listrik,” pungkasnya. (epy)