
TIMIKA,TimeX
Selama sepuluh bulan, Januari hingga Oktober 2017, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Kabupaten Mimika telah menangani 32 musibah dengan 214 jiwa berhasil dievakuasi.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Operasi BNNP Kabupaten Mimika Syahril kepada wartawan di Jalan Yos Sudarso pekan lalu.
Syahril mengatakan daerah yang paling tinggi angka kecelakaan jalur transportasi laut di wilayah pesisir. Penyebab musibah laut ini lebih banyak dikarenakan faktor cuaca sehingga terjadi ombak tinggi menghembas jonson milik nelayan. Selain evakuasi korban transportasi laut tim BNNP kata Syahril juga telah mengevakuasi korban longsor di Tembagapura di Gunung Cartenz serta musibah banjir. Sementara kecelakaan udara sejauh ini masih nihil. Ia berharap mudah-mudahan hal itu tidak pernah terjadi.
Selama menjalani proses evakuasi katanya ada juga korban yang belum ditemukan sampai saat ini.
Sesuai data BNNP katanya dari 214 berhasil dievakuasi, sebanyak 190 orang selamat, delapang orang meninggal, dua luka-luka dan tidak ditemukan atau hilang 14 orang.
Kaitan dengan hal ini Syahril menghimbau kepada masyarakat pesisir menyiapkan alat keselamatan kerja saat melaut yang dapat menunjang keselamatan jika ada musibah.
“Jika bepergian setidaknya menyiapkan semua peralatan keselamatan agar resiko kecelakaan dapat dikurangi cuma sedikit,” harapnya.
Lebih jauh Syahril mengaku koordinasi antara kepala kampung daerah pesisir sangatlah diperlukan termasuk hubungan dengan masyarakat juga sangat baik.
“Selama ini kita selalu membangun koordinasi dengan pemerintah daerah melalui aparat-aparat kampung yang berada di pedalaman pesisir. Dan selalu mengingatkan kepada masyarakatnya, ketika akan pergi melaut bisa melihat situasi laut dan juga cuaca. Jika terjadi kecelakaan segera melaporkan hal tersebut kepada kami,” pungkasnya. (aro)