
TIMIKA,TimeX
Dalam rangka menjaring permasalahan investasi serta penanganan masalah antar sektor serta meningkatkan peran serta investor dalam menyukseskan pembangunan di Papua, maka sebanyak 150 investor se-Papua ikut Dialog Investasi dan Temu Usaha Sektor Terpadu yang dilaksanakan di ruang Puncak Idenberg, Hotel Horison Ultima Timika , Kamis (20/7).
Dialog Investasi dan Temu Usaha Sektor Terpadu Se-Provinsi yang diselenggarakan oleh DPM-PTSP Provinsi Papua ini dibuka oleh Asisten IV Setda Mimika , Alfred Douw. Hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu,Provinsi Papua,John Way,Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Drs. FX. Mote,M.Si, Forkopimda Kabupaten Mimika serta peserta dan tamu undangan lainnya.
Asisten IV Setda Mimika,Alfred Douw dalam sambutannya mengatakan, untuk mewujudkan tahun kebangkitan investasi di Provinsi Papua, maka keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari beberapa indikator penting yang menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Angka kriminalitas di tahun 2016 mencapai 30,19/10 ribu penduduk yang menandakan semakin amannya kondisi wilayah Papua dan pelayanan publik semakin baik bila dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 42,97/10 ribu penduduk. Sebab masyarakat Papua yang mandiri dan berdaya sehat, disadari dengan dibangun dalam atmosfir rasa aman, damai dan tenteram.
“Daerah aman, nyaman dan tenteram, maka investasi akan datang dengan sendirinya .Indeks demokrasi Papua mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga mencapai 62,15 persen ditahun 2017. Ini meningkat jauh pada tahun 2013. Hal ini menunjukan bahwa upaya-upaya meningkatkan kesadaran berdemokrasi yang dilakukan selama ini telah berada di Papua,”ungkap Alfred.
Disampaikan juga bahwa, Provinsi Papua mendapat apresiasi dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi . Dan menjadi Provinsi Papua terdepan dalam menerapkan egrovment di Indonesia. Sehingga perkembangan saat ini dan tingkat kesejahteraan semakin baik. Hal ini tergambar pada perubahan indikator pembangunan manusia.
Selain itu juga Provinsi Papua menempati urutan kedelapan dari 33 Provinsi seluruh Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan.
“Berarti ini mengindikasikan bahwa Papua berhasil dalam meningkatkan kesejahteraannya. Keberhasilan suatu periode pemerintahan justru dilihat dalam pertumbuhan IPM. Dengan demikian tata kelolah pemerintahan yang baik dan bersih serta harus melihat basis data dan memperkuat tiga pilar yang ada di Papua,”ungkapnya.
Provinsis Papua juga mengucapkan terimakasih kepada pengusaha swasta yang telah membantu pembangunan bagi daerah Papua sesuai dengan program yang telah direncanakan.
“Semoga Papua menjadi daerah yang ramah investasi,”ungkap Alfred.
Kemudian Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu,Provinsi Papua,John Way, menyampaikan bahwa , dengan adanya kegiatan dialog investasi bagi para investor sangat penting, sehingga segala persoalan ataupun kendala yang dihadapi para investor di lapangan bisa diselesaikan bersama-sama dengan pemerintah kabupaten.
“Kita lihat saja dulu belum ada jalan atau infrastruktur lainnya, tetapi dengan mereka hadir, mereka bangun sendiri. Jadi saya harap Pemerintah Kabupaten Kota yang mengurus penanaman modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu harus kerja serius. Seperti orang katakan “buka karpet merah” karena mereka datang,”ungkap John.
Dikatakannya bahwa kedatangan investor itu membawa banyak hal yang bisa diselesaikan.
“Disitu bisa terjadi pertumbuhan perekonomian yang bagus. Di Papua ada 29 kabupaten/kota dan saya hitung itu tidak sampai dengan sepuluh kota yang punya pertumbuhan ekonomi yang bagus. Karena tunggu uang dari Jakarta yang dana transfer dari DAU dan DAK. Sehingga teman-teman harus lebih giat untuk menyambut para investor,” kata John.
Menurut John, untuk menyambut investor salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah keamanan.
“Misalnya disitu ada terjadi sesuatu mengenai hak ulayat, maka teman-teman kabupaten bisa turun selesaikan. Saya sudah sampaikan bahwa untuk tanah di Papua saya yang akan bertanggungjawab. Jadi selesaikan masalah tanah karena nanti akan bekerjasama dengan investor, karena sering investor mengeluhkan hal yang sama,”ungkapnya.(tan)