TIMIKA,TimeX
Mimika saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan 270 spesimen dari Jayapura dan Klinik Kuala Kencana. Sedianya hasil pemeriksaan swab sejumlah spesimen tersebut seharusnya Senin (1/6), namun terjadi keterlambatan dikarenakan minimnya sumberdaya manusia, yang tidak hanya terjadi di Papua tetapi di Indonesia pada umumnya.

Reynold Ubra
BACA JUGA : Pengendara Terjaring Razia Diberi Arahan Taat Aturan
BACA JUGA : Dewan Sebut Masyarakat Belum Siap dengan New Normal
“Pemeriksaan spesimen yang tertunda dialami oleh semua Fasilitas kesehatan di Indonesia. Sehingga per 1 Juni belum ada penambahan kasus baru,” ungkap Reynold Ubra, Jubir TGTPP melalui pesan WhatasApp kepada Tim pers, Senin(1/6).
Dijelaskan, penambahan 46 kasus COVID-19 pada Minggu (31/5), berasal dari 41 spesimen yang dirujuk oleh RSUD, 2 dari Rumah Sakit Tembagapura dan 3 spesimen dari RSMM terkonfirmasi real time PCR di Klinik Kuala Kencana. Sedangkan 18 pasien dari 46 yang dinyatakan positif merupakan yang terjaring saat operasi PSDD berlangsung.
Spesimen yang dikirim merupakan spesimen pasien yang dilakukan pemeriksaan kembali (kontrol-red) dan mereka yang terjaring pelaksanaan PSDD sejak hari pertama hingga hari keenam. Dan ini sebagai bentuk keberhasilan selama PSDD berlangsung, di mana masih banyak masyarakat yang belum sadar untuk mematuhi instruksi pemerintah.
Selama PSDD hingga hari ke-10 tercatat 2.410 orang yang menjalani pemeriksaan cepat rapid test, dan 222 orang atau 9,2 persen reaktif selanjutnya 18 orang dari 222 ini terkonfirmasi positif COVID-19.
18 kasus baru yang dinyatakan postif lanjut Reynol, berasal dari wilayah yang sebelumnya tidak ditemui kasus COVID-19, diantaranya Kelurahan Harapan Distrik Kwamki Narama, Kampung Hiripau Mimika Timur dan Kampung Limau Asri Distrik Iwaka.
Adanya tambahan 46 pasien pada Minggu (31/5) menambah jumlah pasien di Mimika menjadi 272 dimana 174 kasus masih dirawat, RSUD Mimika paling banyak menangani pasien yakni 109 orang, disusul RS Tembagapura 61 dan RSMM sebanyak 4 pasien.
“Dalam 24 jam terakhir, tidak dilaporkan adanya pasien yang dinyatakan sembuh dan meninggal dunia. Tentu saja kami berharap sekiranya dukungan doa dari kita semua sehingga pasien COVID-19 yang sedang dirawat segera sembuh dan tidak ada lagi kasus kematian,” ungkapnya.
Dikatakan, melihat jumlah pasien COVID-19 yang sedang dirawat oleh RSUD Mimika, maka tergambarkan bahwa lebih dari separuh kasus di Mimika atau sekitar 61 persen sedang ditangani oleh Tim Medis RSUD Mimika.
Dengan gambaran seperti ini diharapkan dukungan dan kerjasama masyarakat agar tetap tinggal di rumah, tidak lagi melakukan pergerakan terutama pada pagi hari hari mulai pukul 06.00 hingga 14.00 WIT.
Oleh karena saat ini tempat isolasi pasien COVID-19 di RSUD Mimika dan Shelter serta Mimika Sport Center hampir penuh.
Di sisi lain, ia mengaku bersyukur, karena pasien COVID-19 yang sedang ditangani tim kesehatan masih dalam gejala ringan.
Shelter saat ini hampir penuh dikarenakan pergerakan masyarakat yang masih terus berlangsung sehingga jumlah OTG terus bertambah. OTG baru yang memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19 yaitu 51 orang hasil tracing contack sehingga menambah jumlah OTG naik menjadi 633 orang.
Penambahan OTG baru ini akibat masyarakat yang masih tetap beraktivitas seperti biasa tanpa mempedulikan imbauan pemerintah.
“Angka OTG ini kami yakin masih akan terus meningkat akibat pergerakan masyarakat sebab kami telah menghitung sekurang-kurangnya 1 kasus COVID-19 memiliki kontak erat minimal 30 orang,” ujar Reynold.
Tidak hanya itu, jumlah ODP baru juga meningkat 26 orang yang juga disebabkan aktivitas masyarakat yang masih sama dan tidak mematuhi protokol kesehatan terkait jarak dan penggunaan masker serta rajin mencuci tangan.
“Kasus COVID-19 di Mimika masih akan bertambah apalagi PSDD yang telah dilakukan baru efektif dalam 14 hari terakhir, “ imbuhnya.
Penulis : Echie Mnsen
Editor : Linda B Langi