• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
TIMIKA,TimeX Sebanyak 864 guru honorer terancam tidak menerima pembayaran insentif tahun 2016 karena menolak solusi kesepakatan yang dicapai Kadispendasbud bersama para kepala sekolah TK, SD dan SMP di Gedung Tongkonan, Rabu siang kemarin. Ratusan guru honorer kebanyakan dari sekolah yayasan itu menuntut agar pembayaran insentif bagi guru honorer tidak melalui block grant. Tetapi pembayarannya harus dari alokasi APBD tahun 2016 dan dibayarkan langsung ke rekening masing-masing.

864 Guru Honorer Terancam Tidak Terima Insentif

25 Agustus 2016
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Jumat, Maret 5, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

864 Guru Honorer Terancam Tidak Terima Insentif

by TimeX Red
25 Agustus 2016
in News
0
TIMIKA,TimeX Sebanyak 864 guru honorer terancam tidak menerima pembayaran insentif tahun 2016 karena menolak solusi kesepakatan yang dicapai Kadispendasbud bersama para kepala sekolah TK, SD dan SMP di Gedung Tongkonan, Rabu siang kemarin. Ratusan guru honorer kebanyakan dari sekolah yayasan itu menuntut agar pembayaran insentif bagi guru honorer tidak melalui block grant. Tetapi pembayarannya harus dari alokasi APBD tahun 2016 dan dibayarkan langsung ke rekening masing-masing.

Ratusan guru honorer berdemo di depan Kantor Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Kabupaten Mimika.

TIMIKA,TimeX Sebanyak 864 guru honorer terancam tidak menerima pembayaran insentif tahun 2016 karena menolak solusi kesepakatan yang dicapai Kadispendasbud bersama para kepala sekolah TK, SD dan SMP di Gedung Tongkonan, Rabu siang kemarin. Ratusan guru honorer kebanyakan dari sekolah yayasan itu menuntut agar pembayaran insentif bagi guru honorer tidak melalui block grant. Tetapi pembayarannya harus dari alokasi APBD tahun 2016 dan dibayarkan langsung ke rekening masing-masing.
Ratusan guru honorer berdemo di depan Kantor Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Kabupaten Mimika.

Tuntut Insentif Tidak Dibayarkan Melalui Block Grant

TIMIKA,TimeX

Sebanyak 864 guru honorer terancam tidak menerima pembayaran insentif tahun 2016 karena menolak solusi kesepakatan yang dicapai Kadispendasbud bersama para kepala sekolah TK, SD dan SMP di Gedung Tongkonan, Rabu siang kemarin.

Ratusan guru honorer kebanyakan dari sekolah yayasan itu menuntut agar pembayaran insentif bagi guru honorer tidak melalui block grant.

Tetapi pembayarannya harus dari alokasi APBD tahun 2016 dan dibayarkan langsung ke rekening masing-masing.

Padahal dalam Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Kadispendasbud)  Kabupaten Mimika jeni O Usmany dengan kepala-kepala sekolah TK, SD dan SMP disetujui pembayaran insentif atau tambahan penghasilan melalui dana block grant.

Tidak terima dengan hasil keputusan pertemuan itu, ratusan guru honor dan kontrak kembali menggelar aksi di depan Kantor Dispendasbud di Sentra Pemerintahan, Rabu (24/8).

Seperti yang diungkapkan koordinator demo, Alexander Rahawarin, bahwa mereka menolak sistem pembayaran instentif melalui block grant.

“Klaau bayar melalui block grant, maka banyak guru honorer yang tidak akan menerima insentif karena aturan. Sebab yang berhak adalah hanya guru honorer lulusan S1 dan berlatar belakang pendidikan serta memiliki akta mengajar. Ibu harus pakai hati nurani, karena kami bekerja menggunakan hati. Pasti akan banyak rekan kami yang tidak bisa terima karena terbentur aturan itu,” ungkap Alexander dihadapan Kadispendasbud saat menerima ratusan pendemo di depan kantornya.

Aleks pun berharap pihak Dispendasbud harus transparan serta mengikuti dasar aturan Perbup Nomor 6 tahun 2016 tentang tambahan penghasilan bagi pendidik PNS dan non PNS.
“Yang jadi pertanyaan, waktu pejabat lama sudah diusulkan ke  bagian keuangan, dan diajukan ke DPRD dan sudah disetujui. Tapi, nyatanya hingga kini dana tersebut belum dicairkan. Apalagi mau dicairkan dari dana block grant. Ini kami tidak mau, karena pengalaman di beberapa daerah ujung-ujungnnya bermasalah dengan proses hukum, karena block grant kebanyakan diambil dari Silpa,” timpal rekan Aleks yang enggan dikorankan namanya.
Ditegaskannya, apabila pihak dinas tetap memaksakan masuk rekening sekolah, maka mereka akan melaporkannya ke Polres Mimika, karena dana tersebut bukan dana hibah atau dana bantuan.
“Kita juga sudah bosan dialog, kalau mau transparan, apalagi soal pembayaran hak guru ini sudah lewat batas waktu, kami mau dinas tunjukan data pastinya secara transparan berdasarkan kategori penerima insentif per kategori, mulai  jauh, sangat jauh, pinggiran, dan dalam kota, baik PNS maupun non PNS. Ini supaya jelas tidak ada baku tipu,” tandasnya.

Sementara itu, Jenny dihadapan ratusan guru honorer menjelaskan, bahwa kalau tuntutan honorer tidak ingin dibayarkan melalui block grant, maka 864 guru honor bersiap tidak menerima insentif.

Sebab, dari total 1.859 tenaga honorer, hanya 955 yang diakomodir dalam DPA Tahun 2016.

“Sehingga yang sisanya ini yang kita lagi cari jalan keluarnya. Dana itu tidak cukup untuk akomodir semua guru honor karena sudah kelebihan kuota. Kalau kita bertindak di luar ketentuan, kita bisa kena hukum,” terang Jenny.

Untuk itu, mencari solusi tepat lainnya, pihaknya akan menghadirkan kembali para ketua yayasan dimana guru-guru yang menuntut hak pembayaran insentif mengabdi.

“Ini supaya jelas juga kita tahu, mana guru yang direkrut pemerintah dan mana yang direkrut yayasan tanpa mempertimbangkan asal usul.

Saya sayangkan karena hal ini baru terjadi di tahun 2015 dan 2016. Ini juga salah satu faktor adanya proses rekrutmen yang tidak dilaporkan ke dinas,” tegasnya.

Usai mendengar penjelasan Kadispendasnud, Untuk putusan final mengenai proses pencairan insentif tersebut, ratusan guru berjanji akan kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak, dan ingin melihat langsung jumlah tenaga guru honor TK, SD, dan SMP yang terdaftar di Dispendasbud Mimika.

Aksi demo kemarin hingga pukul 17.00 WIT berlangsung aman dan kondusif dengan pengawalan ketat aparat Polsek Kuala Kencana dan Satpol PP. (a9)

Tags: 864 Guru Honorer TerancamTidak Terima Insentif
Previous Post

STT Russel Dapat Bantuan 100 Juta

Next Post

SD Integral Hidayatullah Gandeng Timika eXpress

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
Timika, TimeX Untuk mengembangkan bakat menulis yang ada pada anak sejak dini, Sekolah Dasar (SD) Integral Hidayatullah menggandeng PT. Timika Grafika Express penerbit Harian Umum Timika eXpress (TimeX) sebagai pemateri dari program ekstra kurikuler (Ekskul) forum penulis cilik di civitas pendidikan tersebut. Forum ini didirikan pihak SD Integral Hidatullah untuk memberikan edukasi tentang seni terutama tentang dunia tulis menulis, baik cerpen, puisi, dan bentuk karya lainnya. “Kebetulan disini kita juga punya majalah dinding (Mading) dan juga perpustakaan sekolah sehingga memacu anak-anak dalam belajar supaya tidak bosan,” ungkap Kepala Sekolah SD Integral Hidayatullah Abdul Syakir,S.Pd,I saat membicarakan kerjasama program ini bersama Timika eXpress ini, Kamis (25/8) kemarin.

SD Integral Hidayatullah Gandeng Timika eXpress

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In