TIMIKA,TimeX
Anak-anak yang menghuni Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware Kilo Meter 7 Distrik Wania saat ini membutuhkan bantuan berupa pakian layak pakai.
Jumlah anak yang tinggal di panti rehabilitasi tersebut sebanyak 30 orang. Umumnya adalah anak-anak dari tujuh suku di Mimika. 11 di antaranya merupakan anak pengungsi dari Banti Arwanop.
Terkait dengan itu, Deliana Hana Dahar selaku pendamping berharap agar ada perhatian dari Lembaga Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK), mengingat anak-anak tersebut berasal dari tujuh suku.
“11 anak ini sedang dalam rehabilitasi psikologis, karena trauma,” ungkap Deliana, saat ditemui di Panti, Kilo Meter 7, Kamis (17/1).

CERIA – Sejumlah anak Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware tampak ceria berfoto bersama.
Menurutnya saat ini Panti Rehabilitasi ENY memiliki lima tenaga pekerja terdiri dari sekuriti, tenaga medis dan tenaga ahli juga pendamping anak.
“Kita minta LPMK dapat melihat anak-anak ini, selama 2015 sama sekali tidak pernah dari LPMAK memberikan perhatian. Padahal anak-anak yang tinggal di sini anak-anak tujuh suku,” ungkapnya.
Selain baju layak pakai, ada beberapa kebutuhan anak, seperti perlengkapan sekolah, karena sebagian besar anak-anak yang tinggal di panti adalah anak usia sekolah. Termasuk fasilitas olahraga juga sangat dibutuhkan.
“Trauma yang mereka alami saat di Banti, kita perlahan-lahan bimbing mereka dengan siraman rohani, ada juga anak-anak yang korban ‘broken home’, orang tuanya mereka yang antar mereka ke sini. Semuanya kita rawat. Memang ada donatur yang memberikan bantuan seperti beras, supermie, itu kami sangat bersyukur karena sudah membantu kami,” ungkpanya.
Mengenai fasilitas gedung, menurutnya sudah sangat memadai. Gedung yang dibangun oleh Dinas Sosial ini cukup menampung anak-anak panti.
“Jadi anak-anak ini kita bimbing mereka baca tulis, karena mereka juga ada yang belum tahu membaca. Tentu kita berharap selain perhatian Pemkab, ada lembaga seperti LPMAK ini bisa ikut melihat anak-anak ini,” pungkasnya. (a30)