TIMIKA,TimeX
Mendapati kondisi fasilitas, sarana-prasarana di asrama Sentra Pendidikan SP5 yang tidak dirawat baik (memprihatinkan-red), menuai pertanyaan dari sejumlah anggota DPRD Mimika saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke civitas pendidikan setempat, Kamis (15/11).
Sejumlah anggota dewan mempertanyakan angga

KUNKER – Sejumlah anggota DPRD Mimika saat melakukan Kunker ke Asrama Sentra Pendidikan SP5, Kamis (15/11).
ran operasional asrama Sentra Pendidikan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan.
Pasalnya, dari kunker ke kompleks Sentra Pendidikan di Jalan Poros SP 5, aset milik Pemkab Mimika, yakni asrama putra-putri tidak terawat baik.
“Di asrama putri kami dapati banyak lampu yang mati, pintu kamar mandi bolong bagian bawahnya, sehingga harus ditutup dengan handuk saat mandi. Termasuk persediaan air di asrama yang terbatas,” kata Den B Hagabal.
Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra ini menambahkan, sedangkan di asrama putra banyak didapati tempat tidur yang tidak menggunakan kain seprei. Sanitasi kamar mandi yang tidak sehat, serta banyaknya ludah pinang di dinding-dinding tembok asrama dan coretan di tempat tidur siswa.
“Kami juga dapati ada anak yang sakit. Ini kami sayangkan karena di 2018 ini sudah dianggarkan, namun tidak ada perhatian,” sesalnya.
Setelah melihat kondisi asrama tersebut, Den B Hagabal menghendaki asrama Sentra Pendidikan baiknya ditangani oleh pihak ketiga.
“Ini maksudnya supaya terawat sarana dan fasilitasnya, dan juga anak-anak yang sekolah dan tinggal di asrama lebih baik dan berkualitas,” sarannya.
Hal senada juga ditanggapi Wakil Ketua Komisi C DPRD Mimika, Hadi Wiyono.
Katanya, pada kunjungan tahun lalu bersama kepala dinas, DPRD Mimika sudah menyampaikan banyak saran dan masukan, namun hingga kini asrama tersebut belum dikelola baik.
“Kita semua mau kualitas pendidikan dan SDM generasi di Mimika terus maju dan berkembang. Salah satunya asrama di Sentra Pendidikan harus dikelola maksimal. Ini pihak dinas harus intens awasi,” tegasnya.
Anggota DPRD lainnya, Theo Dekme menambahkan, pihaknya setiap tahun menganggarkan anggaran pendidikan sangat besar.
“Jelas kami pertanyakan kemana anggaran tahun 2018 sebesar Rp17 miliar untuk asrama Sentra Pendidikan, karena sarana dan fasilitas tidak dikelola baik.
Asrama yang di dalamnya menampung anak-anak Amungme dan Kamoro harus diperhatikan baik. Kalau kami lihat kumuh begini, anggaran operasionalnya dikemanakan,” tanyanya.
Lanjut Theo, hal ini akan dilaporkan langsung ke pimpinan daerah atau jajarannya supaya lihat langsung kondisi asrama pendidikan, sehingga ada sikap tegas terhadap pihak pengelolanya. (tim)