
TIMIKA,TimeX
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Mimika musnahkan narkotika jenis sabu dan ganja seberat 42,5 gram di Halaman BNNK Mimika, Kamis (9/11).
Barang bukti 42,5 gram ini terdiri dari 42 gram narkoba golongan satu jenis sabu dan 0,5 gram ganja. Untuk ganja masing-masing diisi dalam satu bungkus plastik ukuran kecil dan dua ukuran besar.
Prosesi pemusnahan barang bukti untuk jenis sabu dilarutkan dalam wadah berisi air mendidih kemudian baru dibuang ke selokan dan nakoba jenis ganja dengan cara dibakar.
Sementara sisanya seberat 0,90 gram dijadikan barang bukti dalam persidangan di pengadilan. Sementara sampel yang dibawa uji lab foresnsik di Makassar seberat 0,51 gram.
Hadir menyaksikan Sekda Mimika Ausilius You, Kepala BNNP Papua Brigjen Pol Bambang Budi Santoso, Kepala BNNK Mimika Sarifuddin, Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Papua AKBP Muh Safei AB, Kasie Pemberantasan BNNK Mimika Kompol Mursaling, Jaksa M Insan Ansari, Kasat Narkoba Polres Mimika Iptu Laurentius Kordiali dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Mimika Andi Ramli Teru.
Barang bukti sabu ini dengan tersangka Y yang ditangkap di Jalan Cenderawasih SP 2, Kantor Cargo PT Kamuri Harapan Utama pada Sabtu (28/10) sekira pukul 15.30 WIT. Sementara ganja adalah hasil temuan BNNP Papua di Bandara Sentani beberapa waktu lalu.
Sekda Kabupaten Mimika Ausilius You sebelum pemusnahan menegaskan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah menyampaikan Indonesia sudah siaga satu atau darurat narkoba. Sehingga semua pihak harus bersama-sama membangun komitmen memberantas narkoba, baik itu dari kalangan pelajar, masyarakat, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
“Saya harap semuanya dapat bersama-sama memberantas narkoba. Siapapun dia tentunya harus mempunyai gerakan yang sama untuk pemberantasan narkotika di Papua khususnya Kabupaten Mimika ini. Dan perlu dibentuk tim yang kuat,” ajak You.
You juga mengajak semua pihak terus melakukan sosialisasi menjauhkan narkoba dari generasi muda.
“Kita juga harus bersama-sama dalam memberantas ini dan menutup pintu masuk baik Timika, Nabire maupun Keerom. Tinggalkan ego dan kita kedepankan suasana kebersamaan karena lewat kebersamaan akan meraih kunci keberhasilan,” katanya.
Kepala BNN Provinsi Papua Brigjen Pol Bambang Budi Santoso mengatakan pemberantasan narkoba di Papua dan khususnya di Mimika perlu adanya kerjasama antara BNNK dan Pemda Mimika. Dimana salah satunya memperhatikan fasilitas yang ada seperti gedung BNNK Mimika dan fasilitas rehabilitasi.
“Kami berencana untuk memperbaharui alusista milik BNNK Mimika. Karena ini peralatan milik BNNK Mimika belum memadai sehingga perlu dukungan dari Pemda Mimika untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” harapnya.
Jenderal bintang satu ini berharap Pemda Mimika dapat memperbaiki peralatan yang ada di bandara maupun di pelabuhan. Hal itu akan sangat perlu dievaluasi dan tentunya harus bersinergi dengan SKPD lainnya. Mudah-mudahan semua pihak dapat meninggalkan ego sektoral.
>>BNN Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba ke Kawula Muda
Sementara sebelumnya Kepala BNN Mimika Sarifuddin terus gencar sosialisasi ke kawula muda mengenai bahaya mengkonsumsi narkoba. Materi kegiatan mengenai pengetahuan jenis-jenis narkoba serta dampat negatif yang disebabkan.
“Bahaya narkoba memang harus diberitahukan kepada semua orang sehingga mereka tidak terjebak dan terjerumus dalam dunia haram tersebut. Kemarin-kemarin kita sudah gelar sosialisasi ke beberapa tempat dengan tujuan yang sama agar tidak ada yang berani mencoba-coba mengkonsumsi narkoba,” jelas Safruddin kepada Timika eXpress pada Selasa (7/11).
Adapun sasaran sosialisasi seperti ke lingkungan pemuda gereja, pemuda masjid, instansi pemerintahan, lingkungan masyarakat hingga ke jajaran satuan TNI.
Dengan memberikan pemahaman akan bahaya narkoba kepada para pelajar, Sarifuddin mengucapkan kepada setiap lembaga yang telah berkontribusi membangun masyarakat, melalui kesediaan mereka menerima tim BNN untuk menggelar sosialisasi.
Menurutnya, melalui adanya sosialisasi tersebut berharap generasi masa depan bangsa bisa membentengi diri dari narkoba secara dini.
“Adik-adik adalah generasi emas bangsa. Tugasnya adalah belajar dan belajar. Jangan sekali-kali mencoba narkoba. Maka dari itu kita melibatkan beberapa sekolah untuk menjadi pelopor anti narkoba, sebagaimana yang telah kami lakukan beberapa waktu lalu di SMA Sentra Pendidikan. Dimana kami mengangkat beberapa anak jadi duta anti narkoba yang nantinya bekerja memerangi narkoba serta mengajak pelajar lainnya menjauhi narkoba yang akan menghancurkan masa depan pelajar,” pungksanya. (zuk/aro)