TIMIKA,TimeX
Pelaksanaan deklarasi Milenial Road Safety Festival yang digagas oleh Polres Mimika berlangsung meriah, Sabtu (2/3). Kegiatan dimulai sejak pagi hingga siang itu dipusatkan di Jalan Budi Utomo sekitar tugu perdamaian Timika Indah dihadiri ribuan masyarakat Mimika.

MENGHADIRI – Masyarakat Mimika menghadiri acara Milenial Road Safety Festival di Jalan Budi Utomo, Sabtu (2/3).

KOMPAK-Terlihat kompak sejumlah pimpinan TNI-Polri dan Pemda dalam kegiatan MRSF.
Menyusul dikumandangkan pula deklarasi milenial safety riding oleh Duta Keselamatan Lalu Lintas dan penandatanganan petisi pada kain putih.
Gelaran acara yang baru pertama kali ini mengusung tema “Mewujudkan Millenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Gemilang”.
Masyarakat Mimika dari berbagai komunitas seperti club sepeda motor dan mobil, komunitas cosmic dan keluarga besar TNI-Polri ikut hadir melibatkan diri dalam acara akbar ini.
Tidak ketinggalan juga anak-anak milenial usia SD, SMP dan SMA-SMK maupun Perguruan Tinggi. Hadir pula unsur Forkompinda Mimika.
Jalannya kegiatan yang merupakan program nasional ini diawali fun walk dan senam bersama.
Suasana makin meriah dirasakan ketika masuk pada sesi hiburan. Pada momen itu panitia membagikan doorprize, serta membaca nomor undian bagi pemenang hadiah utama tiga unit sepeda motor. Acara hiburan lain adanya penampilan tarian-tarian dan atraksi Polisi Cilik Polres Mimika.
Pada acara ini panitia juga mendatangkan Kiki Amalia penyanyi dangdut. Suara merdu ditambah dentuman kencang musik dangdut membawa para pengunjung larut dalam suasana gembira. Masyarakat bergoyang ria mengikuti irama musik dengan menggerakan badan ke kiri dan ke kanan.
I Nyoman Putu Arka selaku Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika dalam sambutan menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini. Bahkan ia menilai sangat penting dan perlu diperhatikan dengan baik, sebab berdasarkan catatan kepolisian hampir 75 persen tiga tahun terakhir kecelakaan lalu lintas yang fatal dari kalangan kaum milenial.
Oleh karena itu kegiatan ini menurutnya sangat tepat dilaksanakan untuk melakukan sosialisasi guna menyadarkan para penggunakan kendaraan.
Mantan Kepala BKD Mimika ini berpesan kaum milenial bisa menjaga diri dan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran dalam berlalu lintas sesuai dengan aturan lalin.
Kecelakaan lalulintas lanjutnya merupakan salah satu sebab penyumbang utama kematian di dunia. Rata-rata orang mengalami kecelakaan baik pelaku maupun korban masih di usia produktif kisaran usia 15-35 tahun.
“Ini disebabkan oleh tingkat kesadaran berlalu lintas yang belum benar dalam mengendarai kendaraan bermotor. Dan kecelakaan lalulintas di Kota Timika masih didominasi oleh generasi milenial. Oleh karena itu Polantas mempunyai peranan penting dalam mensosialisasikan tertib berlalu lintas,” jelasnya.
Mewakili Bupati Mimika, Nyoman mengajak generasi milenial yang merupakan generasi potensial yang memiliki masa depan cerah untuk dapat mengutamakan keselamatan berlalu lintas dengan tertib.
Ia berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan edukasi dan menambah ilmu kepada masyarakat maupun generasi milenial. Generasi milenial sebagai pelopor dan mendukung modernisasi.
“Saya harap dengan kegiatan ini kesadaran masyarakat berlalu lintas lebih baik di tahun ini, dan seterusnya. Dan mari kita ciptakan angka kecelakaan nol atau dengan tidak ada angka kecelakaan sama sekali,” ajaknya.
Sementara AKBP Agung Marlianto Kapolres Mimika mengingatkan generasi milenial merupakan generasi penerus dalam memimpin bangsa. Sebab dipundak generasi milenial diletakkan tanggung jawab, oleh karena itu ada tiga pilar menaruh perhatian khusus.
“Ini artinya kita prihatin bahwa angka kecelakaan secara umum di wilayah Indonesia ini pada tiga tahun terakhir ini mencapai angka yang cukup memprihatinkan,” katanya.
Ia menyebutkan dari jumlah 414.363 jiwa di Kabupaten Mimika khusus tiga tahun terakhir ada 756 jiwa menjadi korban kecelakaan.
Dari tingginya angka kecelakaan tersebut lanjut Agung, yang paling memprihatinkan penyebabnya ada empat. Paling mayoritas karena faktor mabuk, faktor mengantuk, faktor lingkungan dan faktor human error.
“Jadi yang memprihatinkan angka 75 persen itu ada di kalangan milenial,” katanya.
Orang nomor satu di Polres Mimika itu mengungkapkan dari angka kecelakaan itu bahkan tidak berlebihan kalau ada para ahli berpendapat bahwa jumlah yang meninggal tsunami itu 252.434 jiwa. Maka itu arti tidak berlebihan kalau disampaikan kecelakaan jalanan ini bisa menjadi pembunuh massal di republik ini. (tan)