• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
Demo, Mahasiswa Ancam Gagalkan PON

Demo, Mahasiswa Ancam Gagalkan PON

11 Februari 2020
Dugaan Kelalaian Prosedur Medis  Pihak RS Sudah Komunikasi dengan Keluarga Korban

Dugaan Kelalaian Prosedur Medis Pihak RS Sudah Komunikasi dengan Keluarga Korban

9 Desember 2021
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Selasa, Agustus 9, 2022
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result
Home News

Demo, Mahasiswa Ancam Gagalkan PON

by Wahyu Ilahi
11 Februari 2020
in News
0
Demo, Mahasiswa Ancam Gagalkan PON

FOTO: Indri/TimeX UNJUK RASA - Sejumlah mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa di Kantor Pusat Pemerintahan, Senin (10/2). Para pengunjuk rasa ini meminta pemerintah, PTFI dan YPMAK memulangkan mereka ke kota studi masing-masing.

“Aspirasi kalian ini akan sampaikan juga ke bupati, sebagai pengambil kebijakan, dan saya berterima kasih kepada pihak kepolisian yang dari pagi melakukan pengamanan di kantor Puspem”

FOTO: Indri/TimeX
UNJUK RASA – Sejumlah mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa di Kantor Pusat Pemerintahan, Senin (10/2). Para pengunjuk rasa ini meminta pemerintah, PTFI dan YPMAK memulangkan mereka ke kota studi masing-masing.

TIMIKA,TimeX
Puluhan mahasiswa dan pelajar Kabupaten Mimika, yang beberapa waktu lalu kembali ke Timika, kini meminta Pemkab dan Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) serta PT Freeport Indonesia memfasilitasi pengembalian mereka ke kota asal tempat mereka belajar.
Hal ini terungkap dalam unjuk rasa di Kantor Bupati Mimika, Senin (10/2). Dalam orasinya, para mahasiswa dan pelajar ini bahkan mengancam akan menggagalkan PON, jika permintaannya tidak dipenuhi.
“Kembalikan kami, pelajar dan mahasiswa, ke kota studi sesuai keinginan kami,” demikian salah satu butir tuntutan mahasiswa dan pelajar eksodus yang dibacakan oleh Iseli Magal.
Selanjutnya para mahasiswa dan pelajar eksodus juga mendesak Pemkab Mimika bersama pemangku kepentingan terkait lainnya segera membangun sebuah lembaga Perguruan Tinggi berstandar internasional di Kabupaten Mimika untuk memajukan SDM warga asli Papua.
Di samping itu, mereka juga menuntut Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, dan YPMAK membiayai pendidikan generasi muda Papua hingga ke luar negeri.
Jika beberapa tuntutan tersebut tidak ditanggapi secepatnya, para mahasiswa dan pelajar eksodus mengancam akan menutup operasional PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika serta membatalkan penyelenggaraan PON XX Papua di Timika.
Aspirasi para mahasiswa dan pelajar eksodus selanjutnya diserahkan kepada Pemkab Mimika yang diterima oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Marthen Paiding.
Marthen Paiding mengatakan akan meneruskan aspirasi para mahasiswa dan pelajar eksodus tersebut kepada Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob selaku Ketua Tim Sosialisasi bersama dengan Pemkab Mimika dan YPMAK menyikapi kasus eksodus besar-besaran mahasiswa dan pelajar dari berbagai kota studi setelah peristiwa yang dialami oleh mahasiswa Papua di Kota Surabaya pada Agustus 2019.
“Terima kasih karena mahasiswa dan pelajar sudah menyampaikan aspirasi dengan baik, sopan dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan semua pihak,” kata Marthen.
Berdasarkan laporan dari Posko mahasiswa dan pelajar eksodus Kabupaten Mimika, jumlah mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Mimika yang eksodus lebih dari 900 orang.
Sekitar 30-an mahasiswa telah kembali ke kota studi mereka di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Sebagian lagi telah kembali ke kota studi dengan biaya sendiri atau ditanggung orangtua. Sementara sebagian besar masih memilih bertahan di Timika.
Mahasiswa dan pelajar tersebut selama ini menempuh perkuliahan dan studi dengan mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan dari YPMAK.
Sejak mereka memutuskan kembali ke Timika, YPMAK langsung menghentikan pemberian bantuan beasiswa karena pulang atas kemauan sendiri.
Pantauan Timika eXpress, sekitar pukul 07.00 WIT, kurang lebih 100 personil anggota kepolisian melakukan apel pagi di halaman Kantor Pusat Pemerintahan (Pemda), sekaligus melakukan pengamanan di seputaran kantor Pemda, dalam rangka pengamanan aksi demo mahasiswa dan pelajar pukul 09.00 WIT. Aksi mahasiswa diterima Marthen Paiding dan Demianus Katiop, Asisten Bidang Pemerintahan, serta Wakapolres.
Para mahasiswa ini, berorasi dengan tertib, sambil membawa sejumlah selebaran kertas yang di dalamnya dituangkan aspirasi serta ungkapan kekeceweaan terhadap Pemda Mimika, PT Freeport Indonesia (PT FI) dan YPMAK.
“Kami yang punya emas tapi mengapa kami terabaikan seperti ini,” salah satu kalimat yang tertulis di vamplet.
Raymon Amisin, salah satu mahasiswa eksodus dari Jawa Tengah mengatakan, sejak Agustus 2019 Pemda Mimika tidak lagi memperhatikan mereka, bahkan kurang lebih 200-an mahasiswa eksodus sampai saat ini belum kembali ke tempat studi.
“Kami tim sosialisasi yang direkomendasi oleh bupati, yang sudah turun ke tempat studi tahun lalu, sampai sekarang kami belum tahu hasilnya seperti apa,” tuturnya.
Ia juga meminta agar tim tersebut membawa kembali para mahasiswa ke tempat studi, rencananya aspirasi yang serahkan ke Pemda Mimika, akan dibawa lagi ke DPRD untuk dibahas kembali.
Terkait hal itu, Marthen Paiding mengatakan hal tersebut sah-sah saja, untuk dibahas lagi ke DPRD. Ia juga sangat mengapresiasi para mahasiswa yang sudah melakukan aksi demo dengan tertib tanpa ada anarkis.
“Aspirasi kalian ini akan sampaikan juga ke bupati, sebagai pengambil kebijakan, dan saya berterima kasih kepada pihak kepolisian yang dari pagi melakukan pengamanan di kantor Puspem,” ucapnya.
Sementara itu, Kompol I Nyoman, Wakapolres Mimika kepada wartawan mengatakan, demo kali ini tidak ada izin yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, sehingga aksi tersebut disebut ilegal.
“Kami tidak memberikan ijin, karena pada saat memasukkan permohonan, kami cek, di situ tidak ada penangungjawabnya, jadi kami tidak keluarkan ijin sampai mereka lengkapi dulu berkas mereka,” terangnya.
Namun, untuk mengantisipasi adanya gerakan dari para mahasiswa eksodus, ia dan personil polisi lainnya melakukan pengamanan ketat di kantor Puspem.

Empat Poin Tuntutan Para Mahasiswa dan Pelajar:
1. Mengembalikan kami pelajar dan mahasiswa eksodus ke kota studi sesuai dengan kemauan kami.
2. Kami pelajar mahasiswa eksodus meminta segera membangun universitas standar internasional di Kabupaten Mimika.
3. Pemerintah, PTFI, dan YPMAK dapat membiayai Sumber Daya Manusia (SDM) ke luar Negeri, dan
4. Apabila tidak merespon tiga poin diatas, maka kami pelajar dan mahasiswa eksodus akan menutup PTFI dan membatalkan PON 2020 di Mimika. (a30)

Tags: Demoflashheadline
Wahyu Ilahi

Wahyu Ilahi

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In