
TIMIKA, TimeX
Anggota DPRD Mimika Kristian Viktor Kabey menilai pengerjaan drainasse di Jalan Hasanuddin dan Jalan Cenderawasih tidak direncanakan dengan matang dan asal jadi.
“Aspal di Jalan Hasanuddin itu sebelumnya masih bagus tapi dibongkar, katanya untuk perbaiki drainasse tapi setelah dibongkar sebagianya tidak ditutup dibiarkan berlubang begitu saja “kata Viktor kepada Timika eXpress diruang kerjanya baru-baru ini.
Menurutnya, hal ini sangat merusak pemandangan di kota ini karena sebagian drainasse dipenuhi sampah dan genangan air. “Kota nampak kotor dan semrawut. Lubang drainasse terbuka lebar penuh sampah dan genangan air,” ujar dia.
Dikatakan, kondisi itu sangat berbahaya bagi warga yang melintasi area tersebut terlebih pada malam hari. “Kalau ada orang lewat di situ dan jatuh kedalam lubang bisa membahayakan nyawanya. Kalau belum bisa kerja sebaiknya jangan digali dulu,” tutur dia.
Sebelumnya Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba mengatakan pekerjaan Jalan Cenderawasih dan Jalan Hasanuddin yang dituntaskan pada tahun 2016 lalu yaitu pengerukan drainase, pemasangan box culver, hotmix lapisan bawah dan pemasangan pavin blok untuk trotoar di sisi kiri maupun kanan jalan tersebut.
“Saya akui memang pekerjaan Jalan Cenderawasih dan Jalan Hasanuddin tidak bisa rampung meski sudah ada penambahan waktu 50 hari,” akunya.
Disebutkan pula, presentase realisasi pekerjaan proyek pelebaran Jalan Cenderawasih baru 65 persen, termasuk realisasi keuangannya juga belum 100 persen.
Sesuai kontrak belum dibayarkan penuh, baru dibayarkan 65 persen dan sisanya akan dibayarkan tahun ini melalui APBD 2017. “Jadi sisa anggaran proyek sesuai presentase pekerjaan tentu dikembalikan ke kas daerah. Ini sudah aturan,” ucap Petrus. (tan)