
Alfred Douw
TIMIKA,TimeX
Menyikapi masalah penyebaran virus Deman Berdarah Dengue (DBD) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika bakal mengambil langkah kampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat. Sesuai data Dinkes sekarang sudah 20 warga Mimika terserang DBD. Seorang anak usia lima tahun warga Djayanti atas nama Rusli telah meninggal dunia.
Demikian disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Mimika Alfred Douw ketika ditemui Timika eXpress di ruang kerjanya, Selasa (12/2).
Mantan Kepala Dinas Sosial ini menjelaskan walaupun sudah ada 20 pasien dinyatakan positif DBD namun hingga kini belum bisa disimpulkan kalau wabah tersebut berasal dari luar Timika atau dari dalam Timika. Sebab hal itu perlu pengecekan beberapa sample langsung di lapangan untuk memastikan hal tersebut.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit DBD semakin masif di wilayah Kota Timika, pihaknya akan memfokuskan perhatian kepada beberapa distrik berada di wilayah kota dan pinggiran dengan harapan penyebarannya tidak meluas.
Salah satu cara dengan melakukan kampanye terkait bahaya DBD serta mengimbau kepada masyarakat agar tingkatkan perilaku hidup sehat agar tidak mudah terserang berbagai penyakit. Sebab timbulnya suatu penyakit bukan direncanakan tapi datang dengan tiba-tiba.
“Yang harus kita antisipasi itu Distrik Mimika Baru, Kwamki Narama dan Wania. Itu yang harus kita keliling, karena distrik-distrik ini berada di dalam kota,” katanya.
Patut diketahui berdasarkan data Dinkes Mimika, sejak tanggal 24 Desember 2018 hingga 5 Februari 2019, tercatat sudah 18 kasus ditangani di dua rumah sakit dan satu klinik di Mimika. Pada 10 Februari 2019 ada tambahan dua kasus baru dari Rumah Sakit Tembagapura. Dengan demikian total kasus DBD sudah 20 kasus. Dari total 20 pasien DBD, rinciannya 14 pasien dirawat di Rumah Sakit AEA Tembagapura, empat kasus lainnya ditangani di RSUD Mimika dan dua kasus lagi ditangani petugas medis di Klinik Kuala Kencana. (a32)